Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Surat al-Baqarah (16)

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Baqarah (16)

Al-Baqarah, Ayat 16

Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaannya dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. 2: 16)

Tentang firman Allah Ta'ala: "Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk," as-Suddi dalam kitab tafsirnya meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas, Ibnu Mas'ud, dan beberapa orang Shahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, ia mengatakan: "Mereka mengambil kesesatan dan meninggalkan petunjuk."

Mujahid mengatakan: "Mereka beriman kemudian mereka kafir."

Qatadah mengatakan: "Mereka lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk." Demikianlah yang dikatakan oleh Qatadah. Dan pendapat ini semakna dengan firman Allah Ta'ala tentang kaum Tsamud: "Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk, tetapi mereka lebih menyukai buta (kesesatan) dari petunjuk itu." (QS. Fushshilat: 17)

Kesimpulan dari pendapat para mufassirin di atas bahwasanya orang-orang munafik itu menyimpang dari petunjuk dan jatuh ke dalam kesesatan. Dan itulah makna firman Allah Sub-haanahu wa Ta'aala: "Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk." Artinya, mereka menjual petunjuk untuk mendapatkan kesesatan. Hal itu berlaku juga bagi orang yang pernah beriman lalu kembali kepada kekufuran, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman tentang mereka: "Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka ditutup rapat." (QS. Al-Munaafiquun: 3)

Atau mereka lebih menyukai kesesatan daripada petunjuk, sebagaimana keadaan kelompok lain dari orang-orang munafik, di mana mereka terdiri dari beberapa macam dan bagian. Oleh karena itu Allah Ta'ala berfirman: "Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk." (QS. Al-Baqarah: 16). Maksudnya, perniagaan yang mereka lakukan itu tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mereka mendapatkan petunjuk dengan sebab apa yang mereka lakukan.

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Qatadah mengenai firman-Nya: "Maka tidaklah beruntung perniagaannya dan tidaklah mereka mendapat petunjuk," ia mengatakan: "Demi Allah, kalian telah menyaksikan mereka keluar dari petunjuk menuju kesesatan, dari persatuan kepada perpecahan, dari rasa aman kepada ketakutan, dan dari Sunnah kepada bid'ah." (78)

Hal yang sama diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim. (79)

Bersambung...

===

(78) Tafsiir ath-Thabari 1/316.

(79) Ibnu Abi Hatim 1/60.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

Bisakah anda menjadi agen properti?
Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog