Skip to main content

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah: Khidir, Antara Nabi, Wali dan Rasul?

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah

Bagian I

Sosok Khidir yang Sebenarnya

Bab 2

Khidir, Antara Nabi, Wali dan Rasul?

Allah Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman tentang Khidir, dalam bagian cerita mengenai Musa 'alaihis salaam: "Dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri." (1) Ayat ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Khidir merupakan aplikasi secara langsung dari perintah Allah, dan tidak melalui perantara siapa pun. Sekali pun ada kemungkinan perintah itu turun melalui perantara Nabi yang lain, maka akan disebutkan dalam ayat tersebut. Tetapi, kenyataannya tidak disebutkan adanya Nabi lain yang menjadi perantara.

Karena itu, kecil kemungkinan Khidir mendapatkan perintah tersebut melalui perantara Nabi lain. Juga tidak ada keterangan bahwa perintah itu adalah ilham, karena tidak ada jalan lain kecuali ia telah mendapatkan wahyu. Padahal tidak ada seorang pun yang berhak mendapat wahyu kecuali dia itu seorang Nabi, sehingga ia dapat mengamalkan apa yang telah diperintahkan Allah kepadanya, seperti membunuh seseorang dan sengaja membuat kapal tenggelam.

Jika kita mengatakan Khidir sebagai seorang Nabi, memang demikianlah kebenarannya. Bagaimana mungkin ada seseorang yang bukan Nabi lebih 'alim (mengetahui) daripada seorang Nabi (Musa 'alaihis salaam)? Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memberikan penjelasannya dalam hadits shahih bahwa Allah Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman kepada Musa 'alaihis salaam (Hamba Kami itu adalah Khidir). (2)

Selain itu secara rasional, bagaimana mungkin Nabi Musa 'alaihis salaam mengikuti perintah seseorang yang bukan Nabi? Ats-Tsa'labi mengatakan, semua sepakat bahwa dia (Khidir) adalah seorang Nabi. Sebagian besar 'ulama mengatakan, seseorang bisa disebut zindiq bila menganggap dan meyakini bahwa Khidir bukan seorang Nabi. Sebab, orang-orang kafir zindiq itulah yang menyebarkan propaganda bahwa Khidir bukan seorang Nabi, melainkan seorang wali, dan mereka menganggap bahwa kedudukan wali itu lebih tinggi daripada seorang Nabi. Sebagaimana kata mereka:

Maqaamun nubuwwati fii barzakhi fuwaiqar rasuuli wa duunal waliyyi

Maqam seorang Nabi hanyalah berada di tengah sedikit di atas maqam Rasul, dan di bawah maqam wali.

Bersambung...

===

(1) Surat al-Kahfi (18): 82.

(2) Al-Bukhari 4/187 dalam Bad'u al-Khalq, bab Hadits Khidr Ma'a Musa 'alaihis salaam. Muslim juga meriwayatkannya dalam 15/147 dengan syarah an-Nawawi, dalam al-Fadha-il, bab Fadhaa-il Zakaria dan Khidir 'alaihis salaam.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah, Penulis: Ibnu Hajar al-Asqalani, Penerjemah: H.M. Nasri, Lc, Penerbit: IIMaN dan Hikmah, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Januari 2003 M/ Dzulqa'adah 1423 H.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

Bisakah anda menjadi agen properti? Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog