Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah: Catatan kedua puluh tujuh atas buku Dialog dengan jin Muslim
Bab ketiga
Catatan atas buku Dialog dengan jin Muslim
Catatan kedua puluh tujuh:
Pada halaman 154-158, mengenai cara mengusir gangguan jin. Jin muslim berkata:
Bacalah akhir surat Ibrahim di bawah ini pada telapak tanganmu: ...
Kemudian pada halaman 156, dia mengatakan:
Lanjutkan dengan akhir surat al-Mu'minuun di bawah ini: ...
Kemudian pada halaman 157, dia mengatakan:
Selanjutnya teruskan dengan surat al-Falaq: ...
Lalu pada halaman 158, dia mengatakan:
Seterusnya surat an-Nas: ...
Kemudian setelah itu semua, jin muslim mengatakan:
Ketika membaca ayat-ayat di atas, letakkan mulutmu di telapak tangan kananmu, sehingga nafasmu atau sebagian dari ludahmu mengenainya. Kemudian sodorkan telapak tangan kananmu itu di depan mata si sakit, dan mintalah dia melihatnya. Kalau dia sama sekali tidak bisa melihatnya, atau matanya menjadi silau atau nanar atau dia melihat telapak tanganmu berwarna sangat merah atau hitam, atau dia melihat banyak salib di telapak tanganmu itu, atau tiba-tiba kepalanya terasa sangat pusing, atau dia menunjukkan satu gejala yang muncul secara tiba-tiba, maka dia, tidak diragukan, terkena sihir atau kesurupan atau kedua-duanya.
Saya (ustadz 'Abdul Hakim) berkata: Di mana keterangan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang menerangkan untuk mengusir gangguan jin dan sihir dengan cara yang seperti ini? Yaitu dengan membaca akhir surat Ibrahim, kemudian akhir surat al-Mu'minuun, kemudian surat al-Falaq dan an-Nas, kalau surat al-Falaq dan an-Nas saja memang benar ada keterangannya dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.
Bid'ah idhafiyah (80) itu memang ada sunnahnya, akan tetapi bersama dengan itu selalu ditambah dengan bid'ah. Begitu juga keterangan di atas. Telah diajarkan untuk membaca ayat Kursi dan surat ash-Shaffat. Membaca ayat Kursi memang ada Sunnahnya, akan tetapi bacaan surat ash-Shaffat tidak ada Sunnahnya. Demikian juga dengan bacaan akhir dari surat Ibrahim dan surat al-Mu'minuun, tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.
Kalau kita mau mengusir gangguan jin atau setan, maka cukup membaca surat al-Falaq dan an-Nas atau dengan membaca ayat Kursi, itu sudah cukup. Itulah yang diajarkan oleh Nabi yang mulia Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.
Bahkan setan sendiri yang telah membuka rahasianya kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. (81) Maka cukup bacakan ayat Kursi dengan yakin dan bacaan itu sangat kuat sekali pengaruhnya terhadap setan. Apabila sudah dibaca sekali, namun tidak berhasil, maka baca lagi, masih juga tidak berhasil, maka baca lagi, dan begitu seterusnya sampai berhasil dan jin itu keluar. Insya Allah dengan izin Allah Jalla wa 'Ala, jin itu pasti keluar.
Bisa juga dengan membaca surat al-Falaq dan an-Nas atau bisa juga dengan membaca ta'awwudz atau kita ajak jin itu untuk bicara dengan kita. Kita coba memerintahkannya untuk keluar (82), sebagaimana kita berbicara kepada manusia biasa. Memang kita tidak dapat melihat dia, namun dia yang akan berbicara kepada kita kalau dia mau. Dan kalau dia berbicara kepada kita, maka ajaklah dia untuk keluar. Suruh jin itu untuk keluar dari tubuh orang itu, kalau tidak mau, maka kita ancam dia dan bacakan lagi ayat-ayat Allah Jalla wa 'Ala dan begitu seterusnya. Hendaklah kita melaksanakan yang Sunnah. (83)
Kitapun boleh untuk membaca selain ayat yang telah ditentukan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, akan tetapi tidak menentukan caranya. Adapun keterangan pengarang (Muhammad Isa Dawud dan jin muslim sahabatnya) di atas telah dibuat-buat, yakni dengan menentukan bacaan surat Ibrahim, surat al-Mu'minun dan lain-lain.
Mungkin sekali waktu kita baca al-Qur-anul Karim untuk orang yang kesurupan, misalnya kita baca surat Yasin, lalu orang itu sembuh, maka janganlah setelah itu kita buat ketentuan bahwa surat Yasin itu bacaan buat menyembuhkan orang yang kesurupan. Kalau kebetulan kita baca surat an-Nur kemudian sembuh, maka jangan kita buat ketentuan bahwa surat an-Nur adalah bacaan untuk mengobati sihir, kesurupan dan lain-lain. Mungkin ada orang yang lain yang juga membaca surat an-Nur, tetapi tidak sembuh! Kaidah ini perlu untuk dipahami dengan baik! Al-Qur-an itu keseluruhannya merupakan syifa' (obat). Kita tidak tahu ayat mana yang dapat menolak ini dan itu, kecuali bila ada keterangan dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.
Adapun dengan membaca ayat Kursi, surat al-Falaq dan an-Nas, maka telah jelas dalilnya dari beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Selebihnya, maka cukup dengan pertolongan dari Allah Sub-haanahu wa Ta'aala.
Bersambung...
===
(80) Adalah suatu macam bid'ah yang apabila dilihat dari satu sisi, disyari'atkan atau ada dalilnya, akan tetapi apabila dilihat dari sisi yang lainnya, maka dia serupa dengan bid'ah haqiqiyah. Lihat keterangannya dalam Risalah Bid'ah karya penulis (ustadz 'Abdul Hakim) hal. 40.
(81) Sebagaimana yang tertera dalam hadits Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu yang telah di-takhrij di muka.
(82) Perlu kiranya bagi saya untuk menukilkan perkataan Imam al-Albani dalam salah satu ceramahnya, yang menasehati mereka yang mengobati orang yang kesurupan jin, agar tidak memperbanyak dialog dengan jin yang ada di tubuh si sakit, lantaran beberapa alasan (diambil dari salah satu kasetnya). Wallaahu A'lam.
(83) Siapa yang ingin mengetahui lebih banyak, bacalah buku Ustadz Yazid bin 'Abdul Qadir Jawaz yang berjudul Do'a dan Wirid Mengobati Guna-guna dan Sihir Menurut al-Qur-an dan Sunnah, karena di situ ada keterangan yang cukup memuaskan, insya Allahu Ta'ala.
===
Maraji'/ Sumber:
Buku: Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, bantahan terhadap buku Dialog dengan jin Muslim, Penulis: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penyusun: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Penerbit: Darul Qolam, Jakarta - Indonesia, Cetakan kedua, Tahun 1425 H/ 2004 M.
===
Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com
===
Bisakah anda menjadi agen properti? Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda
Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT