Skip to main content

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah: Khidir pada Masa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah

Bagian I

Sosok Khidir yang Sebenarnya

Bab 8

Khidir 'alaihis salaam pada Masa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam

Ibnu Uday meriwayatkan dalam al-Kaamil melalui 'Abdullah bin Nafi, dari Katsir bin 'Abdullah bin 'Umar (1) dan Ibnu Auf, dari bapaknya, dari kakeknya, dia bercerita, bahwasanya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam suatu ketika berada di masjid, lalu mendengar suara orang berdo'a dari belakang: "Ya Allah tolonglah aku atas apa yang dapat menolongku dari sesuatu yang membuatku takut." Ketika mendengar do'a tersebut Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Mengapa ia tidak menggabungkan do'a tersebut dengan padanannya?" Kemudian orang tersebut berdo'a lagi: "Ya Allah berikanlah aku rasa kerinduan yang dipunyai oleh para orang shalih, hingga kerinduan yang mereka rasakan itu dapat tercapai." Kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada Anas bin Malik ra-dhiyallaahu 'anhu, "Pergilah pada orang itu, dan katakan kepadanya, Rasulullah meminta agar kau mendo'akannya, semoga Allah memberikan ampunan kepadanya." Kemudian Anas menyampaikan pesan tersebut kepada orang yang misterius itu. Orang tersebut berkata, "Wahai Anas, apakah kau diutus Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam? Kembalilah kepadanya dan yakinkan bahwa kau memang utusan beliau."

Kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Katakan kepadanya: Ya benar." Kemudian orang itu berkata kepadanya (Anas), "Pergilah, dan katakan kepada Rasulullah: 'Sesungguhnya Allah mengutamakanmu di antara para Nabi, sebagaimana Ramadhan lebih utama dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Ummatmu juga lebih utama dibanding ummat-ummat yang lain, sebagaimana hari Jum'at lebih utama dengan hari-hari yang yang lain'." Kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam beranjak ke arahnya dan melihat padanya, ternyata dia adalah Khidir. (2) Katsir bin 'Abdullah dikenal di antara para imam karena kelemahan sanadnya. Tetapi, ada pula hadits serupa yang datang tanpa melalui riwayatnya.

Bersambung...

===

(1) Dia adalah al-Mazni, al-Madani, lemah, dan ada di antara 'ulama menuduhnya berdusta. Diriwayatkan Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Lihat: adh-Dhu'afa' al-Kabir karya al-'Aqili 1555, al-Majruhin 2/221, adh-Dhu'afa' karya an-Nasa-i 504, juga karya ad-Daruquthni 445, at-Tahdzib 8/422, at-Taqrib 2/132.

(2) Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata: Dia dikenal dusta, tidak benar sanadnya, dan tidak pula secara matan, bagaimana mungkin Khidir tidak dikenal oleh Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan tiba-tiba datang dengan sendirinya sebagai seorang muslim dan orang yang belajar. Demikianlah dinukil dari al-Bidayah wa an-Nihayah 1/331.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah, Penulis: Ibnu Hajar al-Asqalani, Penerjemah: H.M. Nasri, Lc, Penerbit: IIMaN dan Hikmah, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Januari 2003 M/ Dzulqa'adah 1423 H.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

Bisakah anda menjadi agen properti? Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog