Skip to main content

Sembuh dengan Satu Titik: Antara Bekam, Thibbun Nabawi, dan Kedokteran Modern (5)

Sembuh dengan Satu Titik

Bagian Pertama

Sekilas Tentang Bekam

Antara Bekam, Thibbun Nabawi, dan Kedokteran Modern (5)

Ilmu kedokteran terus dikembangkan oleh orang-orang Islam, mulai Tsabit bi Qurrah (836-901 M), Yuhana bin Masawaih (857 M), Ishaq Yuda (855-955 M), Ibnu Zuhr (1073-1162 M), Ibnul Khatib (1313-1374 M), al-Quff (1222-1286 M), dan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah yang menulis buku al-Jawaabul Kaafi liman Sa'ala 'Anid Dawaaisy Syaafii (Jawaban Lengkap tentang Obat-obatan Mujarab), Zaadul Ma'aad Hadyi Khairil 'Ibaad dan buku-buku lainnya. Ia juga menuliskan buku tentang kedokteran dengan cabang-cabangnya, seperti: biologi, embriologi, anatomi, patologi dan fisiologi. Ilmu kedokteran ini terus dikembangkan lagi hingga menembus byzantium, yunde-shahpur, iskandaria, damaskus, baghdad, cordova, granada, sicilia, italia, perancis dan jerman.

Karena kegigihan dokter-dokter muslim dalam mengembangkan ilmu kedokteran, maka akhirnya kedokteran Islam menguasai dunia. Namun, seiring dengan kekalahan ummat Islam, musuh-musuh Islam di negara-negara eropa mulai memisahkan kedokteran yang bersandarkan nilai-nilai Ilahi, dan membuangnya dari kurikulum kedokteran mereka. Sehingga pada akhirnya, orang muslim tidak mengetahui bahwa sebenarnya ilmu kedokteran Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam itu tidak hanya yang tradisional, namun juga yang modern yang diklaim orang barat sebagai milik mereka. Mereka juga menghapus nama dokter-dokter muslim dari literatur mereka, dan memunculkan dokter-dokter dari kalangan mereka sendiri yang sebenarnya juga mengambil ilmu kedokteran dari dokter-dokter muslim. Memang inilah tujuan mereka untuk menjauhkan kaum muslimin dari penguasaan teknologi kedokteran, yang apabila dikuasai orang Islam, maka kaum muslimin pasti akan kembali menguasai dunia.

Dengan demikian, tidak diragukan lagi, bahwasanya para dokter muslim pada abad 7-13 Masehi yang menciptakan dasar-dasar kedokteran modern tersebut, adalah para dokter yang mempraktikkan Thibbun Nabawi. Mereka tidak memisah-misahkan antara pengobatan tradisional, medis, dan non medis. Namun, mereka tetap menjaga agar metode pengobatan tersebut tetap berada dalam bingkai keislaman dan dalam arahan wahyu Ilahi.

Saat ini, banyak kalangan yang mengatakan bahwa mereka mempraktikkan Thibbun Nabawi, akan tetapi alat-alat dan bahan-bahan yang dipakai bukan berasal dari ajaran Islam. Demikian juga, ada yang memakai bahan-bahan dan metode Thibbun Nabawi, namun sebenarnya mereka telah keluar dari Thibbun Nabawi karena sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan dan kaedah-kaedah Thibbun Nabawi. Ada juga yang melakukan Thibbun Nabawi, tetapi pelaku pengobatannya bukan orang Islam, misalnya yang dilakukan orang-orang di china, korea, jepang dan lain-lainnya. Orang-orang non muslim pun sekarang banyak yang mengamalkan bekam dan herbal. Sementara sekelompok kaum muslimin lainnya yang selama ini melakukan pengobatan modern, dianggap oleh sekelompok muslim lainnya, bukan sebagai Thibbun Nabawi. Jadi, bagaimana definisi yang sebenarnya dari Thibbun Nabawi itu?

Bersambung...

===

Maraji'/ sumber:
Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Penerbit: Al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan XIV, Nopember 2012 M/ Muharram 1434 H.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

Bisakah anda menjadi agen properti? Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog