Skip to main content

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah: Bagaimanakah Kehidupan Khidir Sebelum Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam? (2)

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah

Bagian I

Sosok Khidir yang Sebenarnya

Bab 6

Bagaimanakah Kehidupan Khidir 'alaihis salaam Sebelum Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam? (2)

Khidir Bersama Orang Selain Musa 'alaihis salaam

Ath-Thabrani menulis dalam kitab al-Mu'jam al-Kabir dengan dua sisi, dari Baqiyah bin al-Walid (3), dari Muhammad bin Ziyadu al-Alhani (4), dari Abu Umamah al-Bahili ra-dhiyallaahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Maukah kalian kuceritakan tentang Khidir?" Shahabat ra-dhiyallaahu 'anhum menjawab: "Tentu saja ya Rasulullah." Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya: "Ketika Khidir sedang berjalan di pasar Bani Israil, seorang hamba sahaya melihatnya, lalu berkata kepadanya: 'Bersedekahlah kepadaku tuan, semoga Allah memberkahimu.' Lalu Khidir berkata kepadanya: 'Aku beriman kepada Allah, apapun kehendak Allah akan terjadi. Tapi, aku tidak punya sesuatu yang dapat aku berikan padamu.'

Orang miskin tadi menjawab: 'Aku minta padamu hanya karena Allah, ketika engkau bersedekah kepadaku, kulihat kedermawanan di wajahmu, aku memohon keberkahan yang ada padamu.' Lalu Khidir berkata: 'Aku beriman kepada Allah, tapi aku benar-benar tidak punya apapun untuk kuberikan kepadamu (5), kecuali kau mengambil diriku dan menjualku.'

Orang miskin itu berkata: 'Apakah kau benar mau melakukannya?' Khidir menjawab: 'Ya, benar. Aku hanya dapat mengatakan, engkau telah meminta suatu perkara besar. Sedangkan diriku tidak dapat membiarkanmu melarat seperti ini karena kau telah meminta kepadaku dengan menyebut nama Rabbku, maka juallah diriku.'"

Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya: "Lalu Khidir ditawarkan di pasar, dan ada orang yang membelinya dengan harga empat ratus dirham. Kemudian Khidir berdiri di samping orang yang membelinya, lama sekali, tanpa melakukan pekerjaan apapun. Dan Khidir pun berkata: 'Wahai engkau yang telah membeli diriku (6), suruhlah aku mengerjakan sesuatu.' Si pembeli itu menjawab: 'Aku enggan merepotkan dan memberatkanmu, engkau tua renta dan lemah.' Khidir berkata: 'Aku sama sekali tidak merasa keberatan.'

Si pembeli berkata: 'Baik, berdirilah dan pindahkan batu-batu ini.' Padahal batu-batu itu baru bisa dipindahkan dengan tenaga enam orang dan memakan waktu satu hari. Lalu orang tersebut pergi keluar untuk suatu keperluan tertentu. Kemudian ketika kembali dia melihat batu-batu itu telah berpindah tempat, dan itu hanya memakan waktu satu jam. Dengan kagum orang itu berkata: 'Sungguh baik kerjamu, aku kira sebelumnya kau tidak akan mampu melakukannya.'

Lalu orang tersebut harus bepergian dalam perjalanan panjang dan berkata: 'Aku dapat mempercayaimu, maka kuberikan amanah padamu sebagai pengganti diriku untuk menjaga keluargaku dengan baik, selama aku bepergian.' Khidir berkata: 'Baik, dan tolong suruhlah aku (7) mengerjakan sesuatu.' Lelaki itu menukas: 'Oh, aku tidak akan menyusahkanmu dengan pekerjaan yang berat.' Khidir menjawab: 'Aku sama sekali tidak keberatan.' Orang tadi berkata: 'Kalau memang begitu, jadikanlah batu bata ini sebuah rumah untukku, hingga aku dapat mengandalkanmu.'"

Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya: "Kemudian lelaki tersebut berlalu dan menuju perjalanannya. Sekembalinya dari perjalanan, dia sudah mendapatkan bangunan yang dimintanya telah berdiri dengan kokoh. Kemudian dengan takjub dia berkata: 'Aku minta kepadamu karena Allah, bagaimana caramu dapat melakukan ini? Apa sebenarnya yang terjadi padamu?' Khidir berkata: 'Engkau memintaku dengan nama Allah, dan hanya karena Allah yang menyebabkan aku dapat hidup dalam ibadah.' Lalu Khidir melanjutkan ucapannya: 'Baiklah, akan kuceritakan padamu. Aku adalah Khidir yang pernah kau dengar. Pada suatu hari ada seorang miskin yang meminta sedekah kepadaku, sedangkan aku tidak punya apapun untuk diberikan. Kemudian dia tetap meminta sedekah karena Allah. Dan barangsiapa diminta karena Allah, kemudian orang tersebut menolak permintaannya, sedangkan ia mampu memberinya sesuatu, maka ia akan berdiri pada hari Kiamat nanti, tanpa kulit, tanpa daging, kecuali tinggal tulang tengkorak yang bergerak-gerak.'

Kemudian orang tadi berkata: 'Aku beriman kepada Allah, maafkan diriku yang telah menyusahkanmu wahai Nabi Allah, sedangkan aku tidak mengetahui dirimu sama sekali!' Khidir berkata: 'Tidak apa-apa, engkau telah berbuat baik, dan aku yakin akan itu.' (8) Laki-laki itu berkata: 'Demi ayah dan ibuku, wahai Nabi Allah, hukumlah keluargaku dan hartaku sebagaimana kau kehendaki, atau kau pilih yang kau mau, maka aku akan melepaskan dirimu (bukan budak lagi).' Khidir berkata: 'Aku hanya ingin kau bebaskan jalanku, untuk beribadah kepada Rabbku.'" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya: "Orang tersebut lalu melepaskan Khidir. Lalu Khidir berkata: 'Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan diriku selamanya dalam peribadatan, kemudian menyelamatkan diriku dengan ibadah itu.'" (9)

Dapat aku ungkapkan di sini, hadits tersebut mempunyai tingkatan hasan (hampir mendekati shahih), atau kalau tidak, hadits tersebut pada tingkatan hadits mu'an'an (istilah bagi hadits yang hanya menyebutkan dari si fulan, dari si fulan, tanpa menyebutkan apakah ia hanya mendengar, bicara langsung atau kabar darinya saja, -penj) dari Baqiyyah.

Kalau memang benar demikian, dalam teks hadits itu disebutkan bahwa Khidir adalah Nabi. Hal ini sesuai dengan hikayat yang diceritakan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, yang terletak pada kata-kata orang tadi yang menyeru: "Wahai Nabi Allah", dan kata itu telah menjadi alasan yang tepat untuk menjadi dalil bahwa Khidir adalah seorang Nabi.

Bersambung...

===

(3) Dia adalah Baqiyyah bin al-Walid bin Shaid, Abu Yuhmad, orang yang dapat dipercaya, meski banyak meriwayatkan hadits mudallas dari para rawi yang dha'if, akan tetapi dia juga dipercaya bila meriwayatkan dari orang-orang yang terpercaya. Diriwayatkan oleh Muslim dan empat imam lainnya, juga al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad. Meninggal tahun 197 H. Lihat: Siyaru A'lam an-Nubala 8/518, at-Taqrib 1/105, al-Mizan 1/331, al-Majruhin 1/200, Tarikh Baghdad 7/123, Tadzkirah al-Huffazh 1/266.

(4) Dia adalah Muhammad bin Ziyad al-Alhani, Abu Sufyan al-Hamashi, terpercaya, termasuk tingkatan keempat. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan empat imam lainnya. Lihat: at-Taqrib 2/162, at-Tahdzib 9/170, Tarikh ats-Tsiqat 1595.

(5) Bandingkan al-Bidayah wa an-Nihayah 1/330 dan Majma' az-Zawaid 8/212.

(6) Bandingkan al-Bidayah wa an-Nihayah 1/330.

(7) Bandingkan al-Bidayah wa an-Nihayah 1/330.

(8) Bandingkan al-Bidayah wa an-Nihayah 1/330.

(9) Majma' az-Zawaid 8/212, dia berkata: Diriwayatkan ath-Thabrani dan para perawinya dapat dipercaya kecuali Baqiyyah yang termasuk dalam kategori mudallas. Disebutkan oleh al-Hafizh Ibnu Katsir 1/330 dalam al-Bidayah wa an-Nihayah, kemudian dia berkata: Hadits ini dinaikkan hingga sampai pada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tetapi tetap mengandung kesalahan, dan lebih menyerupai mauquf (hanya sampai pada shahabat), dan ada beberapa perawi yang tidak diketahui, wallaahu a'lam.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah, Penulis: Ibnu Hajar al-Asqalani, Penerjemah: H.M. Nasri, Lc, Penerbit: IIMaN dan Hikmah, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Januari 2003 M/ Dzulqa'adah 1423 H.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

Bisakah anda menjadi agen properti? Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog