Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Surat al-Baqarah (13)

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Baqarah (13)

Al-Baqarah, Ayat 13

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, akan tetapi mereka tidak tahu. (QS. 2: 13)

Allah Ta'ala berfirman bahwa jika dikatakan kepada orang-orang munafik itu, "Berimanlah kalian sebagaimana orang-orang lain beriman." Yakni, seperti keimanan manusia kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, adanya kebangkitan setelah kematian, Surga, Neraka dan lain sebagainya yang telah diberitahukan kepada orang-orang yang beriman, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya." "Mereka mengatakan: 'Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman?'" Yang mereka maksud dengan orang-orang bodoh di sini adalah para Shahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Demikian menurut pendapat Abul 'Aliyah, as-Suddi dalam tafsirnya, dari Ibnu 'Abbas dan Ibnu Mas'ud ra-dhiyallaahu 'anhum serta beberapa orang Shahabat. (69) Hal yang sama juga dikatakan oleh ar-Rabi' bin Anas, 'Abdurrahman bin Zaid bin Aslam (70) dan lain-lain.

Orang-orang munafik itu berkata: "Haruskah kami dan mereka berada pada satu kedudukan dan jalan yang sama? Padahal mereka adalah orang-orang yang bodoh?" Kata "as-sufahaa-u" adalah jamak dari "safiihun", seperti kata "al-hukamaa-u" jamak dari kata "hakiimun", dan "al-hulamaa-u" jamak dari "haliimun". Makna "safiihun" adalah bodoh dan lemah akal serta sedikit memiliki pengetahuan tentang hal-hal yang mendatangkan maslahat ataupun mudharat. Oleh karena itu Allah menyebut kaum wanita dan anak-anak dengan sufahaa', dalam firman-Nya: "Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka) yang ada dalam kekuasaanmu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan." (QS. An-Nisaa': 5) Jumhur ulama tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud sufahaa' adalah wanita dan anak-anak.

Dan Allah Sub-haanahu wa Ta'aala telah menyanggah semua hal yang berkaitan dengan perkataan orang-orang munafik dengan firman-Nya: "Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh." Lalu Allah menegaskan kebodohan mereka itu dengan firman-Nya: "Akan tetapi mereka tidak tahu." Maknanya, termasuk tanda dari kebodohan mereka yang sempurna bahwa mereka tidak mengetahui keberadaan dirinya dalam kesesatan dan kebodohan. Hal itu lebih menjatuhkan mereka dan lebih menegaskan keberadaan mereka dalam kebutaan dan jauh dari petunjuk.

Bersambung...

===

(69) Tafsir ath-Thabari 1/293.

(70) Tafsir ath-Thabari 1/294.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

Bisakah anda menjadi agen properti?
Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog