Skip to main content

Alam jin Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah: Catatan Kedua Puluh Enam Atas Buku Dialog dengan jin Muslim

Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah

Bab ketiga

Catatan atas buku Dialog dengan jin Muslim

Catatan kedua puluh enam:

Pada halaman 153, dalam permasalahan cara mengobati sihir pada catatan kaki (no. 11), Muhammad Isa Dawud berkata:

Mencabut sihir, membakar dan menghancurkannya, kemudian ditaburkan garam dan dipercikkan air di atasnya. Wadah yang dipergunakan untuk membakarnya, hendaknya tidak digunakan lagi. Inilah cara terbaik untuk mengobati pengaruh sihir. Tetapi cara ini sangat sulit dilakukan, sepanjang Allah tidak menundukkannya bagi seorang muslim shalih dengan bantuan jin muslim yang shalih pula, dengan mensyukuri kemudahan-kemudahan yang dianugerahkan Allah dan tidak perlu mengagung-agungkan jin yang membantu.

Saya (ustadz 'Abdul Hakim) berkata: Di sini ada pengajaran tentang cara mengusir jin, yaitu dengan cara mencabut sihirnya, membakarnya. Cara seperti ini memang betul dan telah ada keterangannya dari para 'ulama dan juga telah ada nash dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. (78) Kalau kita mau menghilangkan sihir seseorang, maka kita cari tempat sihirnya, dengan alat apa dia menyihir kita? Setelah kita dapat menemukannya, maka hendaklah kita hancurkan alat yang dipergunakan untuk menyihir itu. Cara yang seperti itu memang betul ada. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah disihir oleh seorang yahudi, maka turun Malaikat Jibril 'alaihis salaam mengambil sesuatu dan dihancurkan.

Memang betul dan boleh kita bakar atau kita buang atau apa saja, karena ini ada nashnya (dalilnya dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam). Akan tetapi, kelanjutan dari cara jin muslim itu, "...kemudian ditaburkan garam," dari mana keterangan pakai garam? Kemudian dia melanjutkan, "...dan dipercikkan air di atasnya, wadah yang dipergunakan untuk membakarnya tidak boleh digunakan lagi." Ini semua merupakan ziyadah (tambahan) yang harus ada keterangannya dari Allah dan Rasul-Nya. Dan telah diketahui bahwa tidak ada keterangan dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam seperti ini.

Begitu juga dengan perkataannya, "Sepanjang Allah tidak menundukkannya bagi seorang muslim yang shalih dengan bantuan jin muslim yang shalih pula." Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah mengajarkan kepada ummatnya untuk mengusir gangguan sihir dengan bantuan jin muslim. Tidak! Tiap-tiap orang bisa mengusir sihir dan menghilangkannya. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam biasa mengusir gangguan jin dan 'ain (gangguan dari pandangan mata yang jahat) dengan do'a-do'a. Tatkala turun surat al-Falaq dan an-Nas, beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam merasa cukup dengan kedua surat tersebut untuk mengusir gangguan jin dan sihir. (79)

Yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam adalah bacaan-bacaan al-Qur-an dan do'a-do'a yang datang dari beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Dengan syarat yang melaksanakannya harus yakin. Kalau tidak punya keyakinan yang kuat, maka tidak akan banyak bermanfaat bacaan tersebut. Bacalah dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, seperti surat al-Falaq dan an-Nas. Dan sebelum kita membacanya, maka kita harus niat bahwa kita akan berdo'a memohon kepada Allah, dengan membaca ini kita bermaksud menolak gangguan jin dan sihir, akan tetapi tidak dilafazhkan, cukup di dalam hati saja.

Bersambung...

===

(78) Yaitu sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari no. 5763 dan Muslim no. 2189 dengan ringkas, dengan lafazh sebagai berikut:

Dari 'Aisyah ra-dhiyallaahu 'anhuma, ia berkata: Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah disihir oleh seorang dari bani Zariq yang bernama Labid bin A'sham, sehingga Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dikhayalkan kepada beliau, bahwa beliau berbuat sesuatu, padahal beliau tidak berbuat demikian. Sampai berlalu satu hari atau satu malam dan beliau berada di sisiku, akan tetapi beliau memanggil dan memanggil, kemudian beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Wahai 'Aisyah, apakah kamu merasa bahwa Allah telah memberitahuku tentang apa yang aku tanyakan kepada-Nya dan dua orang telah mendatangiku yang satu duduk di atas kepalaku dan yang satunya duduk di atas kakiku, kemudian berkata salah satunya kepada yang lain: Apa penyakit orang ini? Ia disihir, siapa yang menyihirnya? Labid bin A'sham. (Ia bertanya lagi:) Pada apa sihirnya? Pada sisiran rambut (yang terjatuh ketika disisir) dan kulit serbuk sari kurma jantan, dimana ia? Di sumur Dzarwan," maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pun mendatanginya bersama beberapa orang Shahabatnya dan beliau berkata kepada 'Aisyah, "Wahai 'Aisyah, air sumur itu bagaikan celupan daun hinna (berwarna merah), atau ujung pohon-pohon kurmanya bagaikan kepala-kepala setan," aku bertanya, "Wahai Rasulullah, tidakkah lebih baik aku keluarkan itu (untuk aku tunjukkan kepada manusia)?" Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah telah menyembuhkanku dan aku tidak suka keburukan tersebut tersebar kepada manusia," dan beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan untuk menguburnya (sesuatu yang dibuat untuk menyihir beliau)."

Dalilnya adalah perintah beliau untuk menguburnya. Allahu A'lam.

(79) Yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id al-Khudri ra-dhiyallaahu 'anhu dengan lafazh:

"Bahwasanya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berlindung dari jin dan manusia, sampai turun al-Mu'awwidzatain (surat al-Falaq dan an-Nas), maka tatkala turun al-Mu'awwidzatain (surat al-Falaq dan an-Nas), maka beliau menggunakannya dan meninggalkan selain keduanya."

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi no. 2058, ia berkata hadits ini hasan gharib, an-Nasaa-i dan Ibnu Majah no. 3511, lihat dalam kitab Shahiih Sunan at-Tirmidzi, Shahiih Sunan an-Nasaa-i dan Shahiih Sunan Ibni Majah.

===

Maraji'/ Sumber:
Buku: Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, bantahan terhadap buku Dialog dengan jin Muslim, Penulis: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penyusun: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Penerbit: Darul Qolam, Jakarta - Indonesia, Cetakan kedua, Tahun 1425 H/ 2004 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

Bisakah anda menjadi agen properti? Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog