Skip to main content

Obat, Yes! Racun, No! (2)

Obat, Yes! Racun, No! (2)

Terkadang obat dipakai, tapi tidak membawa kesembuhan, karena ada syarat yang tak terpenuhi atau adanya penghalang. Tidak seperti makan yang merupakan sebab rasa kenyang. Karenanya ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala membolehkan memakan barang harom ketika mengalami kelaparan, sementara ia tidak menemukan lagi makanan untuk bertahan hidup kecuali memakan barang yang harom. Hal seperti ini diperbolehkan, dengan syarat tidak berlebihan atau makan secukupnya saja, yaitu sekedar bertahan hidup dan bukan dimakan untuk tujuan pengobatan.

"Sesungguhnya ALLOH menurunkan penyakit dan obat. Setiap penyakit pasti ada obatnya. Maka berobatlah dan jangan berobat dengan benda harom."
(Hadits Riwayat Imam Abu Dawud)

Pengobatan dengan benda harom adalah hal yang buruk, baik ditinjau dari segi akal maupun syari'at. Adapun dari segi syari'at maka keburukannya dilandaskan dari hadits-hadits yang ada. Adapun dari segi akal bahwasanya ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala telah mengharomkannya. Sebab benda harom itu kotor. Sesungguhnya ALLOH tidak mengharomkan sesuatu yang baik sebagai hukuman terhadap ummat Islam, sebagaimana mengharomkannya kepada bani Isroil dalam firman-NYA, "Maka disebabkan kezholiman orang-orang yahudi KAMI haromkan atas mereka memakan makanan yang baik-baik yang dahulunya dihalalkan bagi mereka."
(Qur-an Suroh an-Nisaa': ayat 160)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahuLLOOH ditanya oleh seseorang, bagaimana jika ada seseorang yang berobat ke rumah sakit, kemudian para dokter mengatakan kepada pasien, tidak ada lagi obat yang dapat menyembuhkan penyakit si pasien, kemudian para dokter tadi menganjurkan kepada pasien untuk mengkonsumsi daging anjing atau babi, atau berobat menggunakan khomr dan minuman yang memabukkan yang terbuat dari Nabiz (jus anggur), kurma dan selainnya yang dibiarkan sampai mengalami fermentasi atau memabukkan?

Menanggapi pertanyaan tersebut, Ibnu Taimiyyah menjawab bahwa tidak boleh berobat dengan khomr dan barang harom lainnya, karena ada dalil-dalil yang melarang hal tersebut. Ibnu Taimiyyah melontarkan setidaknya ada lima dalil yang melarang penggunaan barang harom dan salah satunya adalah hadits riwayat Imam Ahmad, Imam Ibnu Majah dan Imam at-Tirmidzi dari Abu Huroiroh ro-dhiyaLLOOHU 'anhu, dia berkata, "Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam melarang berobat dengan barang harom." Dan dalam sebuah riwayat, "Maksudnya adalah racun."

Muhammad bin Sholih al-Khuzaim mengungkapkan bahwa racun dalam bahasa Arobnya adalah "sum", yang berarti sesuatu materi yang mematikan. Segala sesuatu yang mematikan bila dimakan atau diminum disebut racun. Orang yang tersengat disebut juga keracunan, yakni racun yang berasal dari kalajengking dan sejenisnya, yang menyengat tubuhnya.

Sifat makanan terbagi menjadi empat, yaitu panas atau dingin dan lembab atau kering derajat satu, derajat dua, derajat tiga, dan derajat empat. Racun dan sebagian besar obat kimia adalah makanan berderajat metabolisme tingkat empat. Penggunaannya dapat meningkatkan atau bahkan menurunkan sistem tubuh hingga di luar jangkauan sampai dengan efek mematikan. Beberapa herbal membahayakan seperti tanaman penghasil opium, belladonna (obat penenang), dan akar syubrum juga termasuk ke dalam kategori ini. Oleh karenanya Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam memerintahkan untuk mengganti atau bahkan melarang penggunaannya sebagai obat.

Makanan hingga derajat kedua adalah yang termasuk semua nutrisi (bahan gizi), seperti jahe, kurma, kenari, dan wijen. Sementara, makanan derajat metabolisme tingkat ketiga adalah bahan obat dan memiliki dosis dan masa pakai tertentu seperti habbatussauda dan sena. Ketiga jenis derajat makanan inilah yang dipergunakan oleh Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam untuk pengobatan.

Selain itu, formula pengobatan penyakit jasmani ada tiga, yaitu menjaga kesehatan, menjaga tubuh dari unsur-unsur berbahaya dan mengeluarkan zat-zat berbahaya dari dalam tubuh. Oleh karenanya Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam memerintahkan setiap pengobatan penyakit dengan antinya atau penangkalnya, bukan menangkal penyakit dengan racun. WALLOOHU a'lam.

TB I Berbagai Sumber

===

Sumber:
Tabloid Bekam Edisi 12/ Th III/ 2012

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog