Skip to main content

(Mengkhususkan) hari 'Id untuk pergi (berziaroh) ke pekuburan

Bab I

Kesalahan-kesalahan seputar dua hari raya

25. (Mengkhususkan) hari 'Id untuk pergi (berziaroh) ke pekuburan

Di antara kaum muslimin ada yang kembali dari sholat 'Id menuju pekuburan, untuk menziarohi kuburan famili ataupun temannya. Di antara mereka pun ada yang mengakhirkan ziarohnya hingga waktu 'Ashor di hari 'Id. Kedua perbuatan tersebut adalah keliru, disebabkan dua alasan:

1. Bukan termasuk petunjuk Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam, tidak juga salah seorang dari para Shohabatnya dalam mengkhususkan hari 'Id untuk menziarohi kuburan.

2. Hari 'Id merupakan hari untuk berbahagia, bukan hari untuk berduka dan menangis.

3. Hari 'Id merupakan hari untuk mengunjungi orang yang hidup, bukan untuk mengunjungi orang yang telah meninggal.

Asy-Syaqiri rohimahuLLOOH berkata, "Menziarohi kuburan (umum) ataupun kuburan para wali setelah sholat 'Id merupakan perbuatan bid'ah." (53)

Syaikh 'Ali Mahfuzh rohimahuLLOOH berkata, "Di antara perbuatan bid'ah adalah sibuknya mereka dengan menziarohi para wali ataupun kuburan setelah sholat 'Id, sebelum pergi ke keluarga mereka. Dahulu Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam dan para Shohabatnya (berangkat) keluar menuju padang pasir (tempat yang luas) untuk sholat 'Id. Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam pergi dan pulang dengan jalan yang berbeda. Tidak pernah ada keterangan bahwa beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam menziarohi suatu kuburan, baik saat berangkatnya maupun saat kembalinya, padahal di jalan yang dilalui beliau tersebut terdapat pekuburan.

Bahkan beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bersabda mengenai 'Idul Adh-ha:

'Hal yang pertama kali kita lakukan di hari ('Id) kita ini, yaitu: kita sholat, kemudian kembali, lalu kita menyembelih (kurban). Barangsiapa yang melakukan hal itu, maka ia telah sesuai dengan Sunnah kami.' (54)

Dan di antara penipuan iblis adalah ia tidak memerintahkan untuk meninggalkan Sunnah, tetapi menggantikan Sunnah tersebut dengan suatu perbuatan yang dikhayalkan pada mereka bahwa hal itu adalah suatu 'amal keta'atan. Iblis pun menggantikan bagi mereka agar bersegera pulang ke keluarga dengan ziaroh kubur. Dan iblis menghiasi mereka bahwa ziaroh kubur pada hari ('Id) tersebut merupakan kebaikan dan menambah kecintaan pada mereka." (55)

Al-Albani rohimahuLLOOH berkata, "Di antara bid'ah adalah ziaroh kubur pada hari 'Id." (56)

===

(53) Kitab as-Sunan wal Mubtada'aat halaman 117.

(54) Shohih. Hadits Riwayat Imam al-Bukhori nomor 898 dan Imam Muslim nomor 3627.

(55) Kitab al-Ibdaa' fii Madhooril Ibtidaa' halaman 263, Darul I'tishom.

(56) Kitab Ahkaamul Janaa-iz halaman 258.

===

Maroji':
Kitab: al-Kalimaatun Naafi'ah fil Akhthoo-isy Syaa-i'ah: Khomsuun Khotho-an fii Sholaatil 'Iidain, Penulis: Syaikh Wahid 'Abdus Salam Baali, Penerbit: Dar Ibni Rojab, Cetakan II, 1424 H/ 2003 M, Judul terjemahan: 50 Kesalahan dalam Berhari Raya, Penerjemah: Mufti Hamdan, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir - Bogor, Cetakan I, 1426 H/ 2005 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog