Skip to main content

Faktor penyebab sesungguhnya, dari munculnya perselisihan 'ulama tentang jumlah bilangan sholat tarowih

Fasal III

Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam mencukupkan tarowih dengan sebelas roka'at, itu merupakan dalil bahwa tidak dibolehkannya menambah lebih dari jumlah tersebut

Faktor penyebab sesungguhnya, dari munculnya perselisihan 'ulama tentang jumlah bilangan sholat tarowih

Apabila ada orang yang menyatakan: "Kami bisa menerima pandangan akan kebatilan syubhat-syubhat ini, dan berlakunya nash (11 roka'at) tanpa ada dalil yang menyalahinya. Namun apa penyebab munculnya perselisihan para 'ulama tentang jumlah bilangan roka'at tarowih?


Kita jawab: Yang nampak menurut hematku ada dua sebab, tak lebih:

Yang pertama: Ini yang paling menyolok dan paling banyak terjadi; Tidak adanya penelitian terhadap dalil-dalil tentang jumlah bilangan roka'at. Orang yang belum mendapati dalil itu, tentu saja berudzur untuk tidak meng'amalkannya sebagaimana dinyatakan oleh ALLOH melalui lidah Rosul-NYA shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam:

"Supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai al-Qur-an (kepadanya)."
(Qur-an Suroh al-An'am: ayat 19)

Bahkan dengan kesalahan itu ia tetap mendapat ganjaran, berdasarkan sabda Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam:

"Apabila seorang hakim itu menetapkan hukum dengan berijtihad, dan ijtihadnya benar, maka dia akan mendapatkan dua ganjaran. Dan apabila dia menetapkan hukum, lalu salah; ia akan mendapatkan satu ganjaran."
(Hadits Riwayat Imam al-Bukhori dan lain-lain)

Yang kedua: Mereka memahami nash secara picik, yang mana nash itu seharusnya tidak dipahami demikian; dengan melakukan semacam pentakwilan yang -terkadang- juga dilakukan oleh sebagian 'ulama. Di sini kita mempertanyakan, apakah itu benar atau salah, contohnya pendapat kalangan Syafi'iyyah: "Adapun yang dimaksud dalam hadits 'Aisyah: "Bahwa Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam tidak pernah menambah jumlah roka'at baik pada bulan Romadhon maupun pada bulan lainnya lebih dari sebelas", yang dimaksud adalah sholat witir." (24)

Banyak lagi takwil-takwil lain yang tak pantas dijadikan pedoman karena memang terbukti tak berkualitas. Coba lihat misalnya pendapat yang dikutip dari kalangan Syafi'iyyah tadi. Pendapat itu jelas-jelas lemah; kalau kita kembali menilik bahwa pernyataan 'Aisyah ro-dhiyaLLOOHU 'anhuma tadi adalah sebagai jawaban dari pertanyaan: "Bagaimana Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam sholat di bulan Romadhon?" Sebagaimana telah kami jelaskan terdahulu (halaman 16-18), sholat yang dipertanyakan di situ meliputi seluruh sholat malam. Bagaimana mungkin bisa ditakwilkan hanya dengan sholat witir tanpa sholat lainnya? Takwil itu membawa konsekuensi bahwa sholat Rosul shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam di situ ada dua macam; Yang pertama adalah sholat malam, dan aku tidak tahu berapa jumlah roka'atnya; Yang kedua adalah sholat witir, yang mana jumlah roka'atnya paling banyak 11 roka'at. Pendapat begini, jelas tak akan dilontarkan oleh orang yang mengerti sunnah. Di sana bertumpuk hadits-hadits yang menunjukkan bahwa sholat malam Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam tidak lebih dari sebelas roka'at sebagaimana yang telah kami rinci sebelumnya (halaman 16-18). Itulah hasil pentakwilan dalil yang hanya bertujuan untuk membela madzhab!

===

(24) Pendapat ini diceritakan oleh al-Qostalani dari kalangan Syafi'iyyah.

===

Maroji':
Kitab: Sholatut Tarowih, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani, Judul terjemahan: Sholat Tarowih, Penerjemah: Abu Umar Basyir al-Maidani, Penerbit: at-Tibyan - Solo, Cetakan IV, 2000 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog