Herbal diabet
Buah tin, kacang panjang, dan leunca
Pereda diabet
Pare
Pare atau paria memiliki bahasa latin momordica charantia. Selain secara tradisional sebagai tonikum, obat batuk, obat antimalaria, penambah nafsu makan dan penyembuh luka, ratusan riset telah dilakukan di berbagai negara untuk mengetahui efek buah pahit ini terhadap kadar gula darah. Hasil riset yang telah dilakukan di berbagai negara tersebut ternyata mempertegas khasiat buah pare sebagai antidiabetes. Buah pare yang belum masak banyak mengandung saponin, flavonoid dan polifenol (antioksidan kuat) serta glikosida kukurbitasin, momorsidin dan karantin. Pada hewan coba, dapat diketahui bahwa efek pare dalam menurunkan kadar gula darah adalah dengan cara mencegah usus menyerap gula yang dimakan. Selain itu pare juga diduga mempunyai senyawa yang mirip sulfonylurea (obat antidiabetes yang paling tua dan banyak dipakai).
Obat jenis ini (sulfonylurea) merangsang sel beta pankreas tubuh untuk memproduksi insulin lebih banyak. Efek pare dalam menurunkan gula darah pada kelinci diperkirakan juga serupa dengan mekanisme insulin.
Dosis yang sering dipakai untuk mengatasi diabetes adalah dengan mengkonsumsi 50-60 ml jus buah pare sehari. Akan tetapi penggunaan dosis yang lebih tinggi dari buah pare ini dapat mengakibatkan sakit perut dan diare. Sedangkan bagi para ibu hamil, anak-anak dan orang-orang yang kadar gulanya cenderung rendah, tidak dianjurkan karena bisa membahayakan.
===
Maroji':
Tabloid Bekam Edisi 3 Cetakan 3/ Tahun 3/ 2012
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Buah tin, kacang panjang, dan leunca
Pereda diabet
Pare
Pare atau paria memiliki bahasa latin momordica charantia. Selain secara tradisional sebagai tonikum, obat batuk, obat antimalaria, penambah nafsu makan dan penyembuh luka, ratusan riset telah dilakukan di berbagai negara untuk mengetahui efek buah pahit ini terhadap kadar gula darah. Hasil riset yang telah dilakukan di berbagai negara tersebut ternyata mempertegas khasiat buah pare sebagai antidiabetes. Buah pare yang belum masak banyak mengandung saponin, flavonoid dan polifenol (antioksidan kuat) serta glikosida kukurbitasin, momorsidin dan karantin. Pada hewan coba, dapat diketahui bahwa efek pare dalam menurunkan kadar gula darah adalah dengan cara mencegah usus menyerap gula yang dimakan. Selain itu pare juga diduga mempunyai senyawa yang mirip sulfonylurea (obat antidiabetes yang paling tua dan banyak dipakai).
Obat jenis ini (sulfonylurea) merangsang sel beta pankreas tubuh untuk memproduksi insulin lebih banyak. Efek pare dalam menurunkan gula darah pada kelinci diperkirakan juga serupa dengan mekanisme insulin.
Dosis yang sering dipakai untuk mengatasi diabetes adalah dengan mengkonsumsi 50-60 ml jus buah pare sehari. Akan tetapi penggunaan dosis yang lebih tinggi dari buah pare ini dapat mengakibatkan sakit perut dan diare. Sedangkan bagi para ibu hamil, anak-anak dan orang-orang yang kadar gulanya cenderung rendah, tidak dianjurkan karena bisa membahayakan.
===
Maroji':
Tabloid Bekam Edisi 3 Cetakan 3/ Tahun 3/ 2012
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT