Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati.
Adab Az Zifaf.
Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam.
Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah.
Adab Menikah.
34. Hal-hal yang Disunnahkan bagi Orang yang Menghadiri Undangan Walimah.
Kedua. Mendoakan kedua mempelai agar mendapat kebaikan dan berkah.
Dari Buraidah radhiyallaahu 'anhu, ia berkata, "Pernah ada beberapa shahabat Anshar berkata kepada 'Ali, 'Engkau akan memiliki Fathimah.' Mendengar hal itu 'Ali pergi menemui Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dan memberi salam kepada beliau. Beliau bertanya, 'Ada perlu apa, wahai putera Abu Thalib?' 'Ali menjawab, 'Wahai Rasulullah, Fathimah puteri Rasulullah disebut-sebut.' Beliau menjawab, 'Marhaban wa ahlan!' 'Ali bin Abu Thalib lalu kembali kepada beberapa shahabat Anshar yang sedang menunggunya. Mereka bertanya, 'Bagaimana?' 'Ali menjawab, 'Beliau hanya mengatakan kepadaku marhaban wa ahlan.' Mereka berkata, 'Cukuplah, salah satu dari dua perkataan Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam) itu sebagai isyarat bagimu bahwa beliau telah memberikan keluarga dan kelapangan kepadamu.'
Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam) pun menikahkan Fathimah dengan 'Ali. Setelah menikahkan keduanya, beliau berkata kepada 'Ali, 'Wahai 'Ali, sepasang pengantin itu harus mengadakan walimah.' Sa'ad berkata, 'Saya lalu menyumbangkan seekor kambing, sedangkan para shahabat Anshar yang lain menyumbangkan beberapa sha' jagung untuk disumbangkan kepadanya.'
Pada malam pertama pernikahan 'Ali itu, beliau berkata, 'Janganlah kamu menceritakan suatu apa pun sebelum kamu menemuiku!' Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam) kemudian meminta air untuk wudhu. Setelah wudhu beliau menumpahkan air itu kepada 'Ali, lalu berdoa,
اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِمَا, وَ بَارِكْ لَهُمَا فِيْهِمَا فِيْ بِنَاءِهِمَا
Allaahumma baarik fiihimaa, wa baarik lahumaa fiihimaa fii binaa-ihimaa.
'Wahai Allah, berkahilah mereka berdua dan berkahilah perkawinan mereka berdua.'" (145)
Baca selanjutnya:
Kembali ke Daftar Isi Buku ini.
Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.
===
Catatan Kaki:
145. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Sa'ad (VIII/ 20-21), Ath Thabarani dalam kitab Al Kabir (I/ 121/ 1) dengan sanad hasan. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Asakir (II/ 88/ 12).
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: (أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ) Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, Penerbit: Dar As Salam, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1423 H/ 2002 M, Judul Terjemahan: Adab Az Zifaf, Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: Abu Shafiya, Editor: Abu Hanief, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Muharram 1425 H/ Maret 2004 M, Cetakan Ketiga.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!