Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati.
Adab Az Zifaf.
Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam.
Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah.
Adab Menikah.
16. Yang Halal Dilakukan Suami Terhadap Istrinya yang Sedang Haidh.
Dari 'Aisyah radhiyallaahu 'anhuma, ia berkata,
"Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam menyuruh salah seorang dari kami menutup kemaluannya ketika sedang haidh, lalu suaminya boleh menidurinya." Dalam riwayat lain disebutkan: "...boleh melakukan mubasyarah (88) kepadanya." (89)
Baca selanjutnya:
Kembali ke Daftar Isi Buku ini.
Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.
===
Catatan Kaki:
88. Dalam kitab An Nihayah disebutkan: Yang dimaksud dengan mubasyarah adalah saling menyentuh, yaitu saling menyentuh antara kulit laki-laki dan kulit perempuan. Kata tersebut kemudian dipakai dengan pengertian bersetubuh atau sekedar menempelkan kemaluan ke kemaluan istri.
Saya berkata: Pengertian kedualah yang dimaksud pada hadits ini; dan itulah yang dimaksud oleh perkataan 'Aisyah radhiyallaahu 'anhuma.
Ash Shahba' binti Karim berkata, "Saya pernah bertanya kepada 'Aisyah, 'Apa yang boleh dilakukan oleh suami terhadap istrinya yang sedang haidh?' Dia menjawab, 'Apa saja diperbolehkan, kecuali bersetubuh.'" Atsar ini diriwayatkan oleh Ibnu Sa'd (VIII/ 485).
Ada atsar shahih lain serupa itu yang diriwayatkan dari 'Aisyah radhiyallaahu 'anhuma. Penjelasan mengenai hal ini bisa dilihat pada kitab Al Ahadits Ash Shahihah (I/ 220 & 221).
89. Hadits di atas diriwayatkan oleh Al Bukhari, Muslim, dan Abu Awanah dalam kitab Shahihnya masing-masing; juga oleh Abu Dawud. Lafal di atas yang terdapat dalam hadits yang dia riwayatkan (hadits no. 260 dari kitab Shahihnya).
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: (أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ) Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, Penerbit: Dar As Salam, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1423 H/ 2002 M, Judul Terjemahan: Adab Az Zifaf, Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: Abu Shafiya, Editor: Abu Hanief, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Muharram 1425 H/ Maret 2004 M, Cetakan Ketiga.
===
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!