Skip to main content

Hadits Adab Az Zifaf (10)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ

Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati.

Adab Az Zifaf.
Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah.

Adab Menikah.

6. Haram Menyetubuhi Istri pada Dubur.

Dari Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma, ia berkata,

Pernah suatu ketika 'Umar bin Khaththab datang kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, lalu berkata, "Wahai Rasulullah, celaka saya!" Beliau bertanya, "Apa yang membuatmu celaka?" "Saya telah membalikkan pelanaku tadi malam." (58) Beliau tidak memberi komentar apa pun. Lalu turunlah kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam ayat: "Istri kalian adalah ladang milik kalian. Oleh karena itu, datangilah ladang tersebut sesuka kalian." Kemudian beliau bersabda, "Setubuhilah istrimu dari arah depan atau dari arah belakang tetapi hindarilah dubur dan waktu haidh." (59)

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

58. Pelana adalah kiasan untuk istri. Yang dimaksud 'Umar ialah ia menyetubuhi istrinya pada kemaluannya tapi dari arah belakang. Hal ini karena menurut kebiasaan, orang yang menyetubuhi istrinya itu berada di atas, menungganginya dari arah depan. Jadi, karena dia menungganginya dari arah belakang, maka dia gunakan kiasan 'membalik pelana'.

59. Hadits ini diriwayatkan oleh An Nasai dalam kitab Al 'Usyrah (II/ 76), At Tirmidzi (II/ 162 -cetakan Bulaq), Ibnu Abi Hatim (I/ 39), Ath Thabarani (III: 156/ 2), dan Al Wahidi (hlm. 53) dengan sanad hasan. Hadits ini dinilai hasan oleh At Tirmidzi.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: (أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ) Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, Penerbit: Dar As Salam, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1423 H/ 2002 M, Judul Terjemahan: Adab Az Zifaf, Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: Abu Shafiya, Editor: Abu Hanief, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Muharram 1425 H/ Maret 2004 M, Cetakan Ketiga.

===

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!