Skip to main content

Tafsir wanita: Surat al-Baqarah: Sunnah-sunnah fitrah: Siwak

Tafsir wanita

Surat al-Baqarah

Sunnah-sunnah fitrah

Kesebelas: Siwak

Definisi

Kata 'siwak' bisa menunjukkan arti perbuatan dan bisa pula menunjukkan arti alat, ia juga dikenal dengan nama miswak (dengan mim kasrah). Siwak itu berasal dari kata saaka as-syai'; jika menggosok-gosoknya. Sedangkan siwak itu adalah penggunaan kayu kecil atau sebangsanya untuk membersihkan gigi agar hilang warna kuningnya atau yang lainnya.

Hukumnya

Dalam pandangan madzhab asy-Syafi'i, Hambali dan Hanafi bersiwak adalah sunnah.

Sebagian mereka meriwayatkan bahwa telah terjadi ijma' bahwa siwak itu tidak wajib. Berdasarkan hadits yang datang dari 'Aisyah radhiyallaahu 'anhuma, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Siwak itu membersihkan mulut dan membuat Rabb ridha." (1)

Mereka juga mendasarkan pendapatnya pada sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang berbunyi,

"Andaikata tidak akan membuat ummatku mengalami kesulitan, pastilah aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali akan shalat." (2) Dalam riwayat lain, "Setiap kali bersamaan dengan wudhu'."

Waktu-waktu bersiwak yang dianjurkan

Bersiwak dianjurkan setiap waktu. Hanya saja lebih ditekankan pada waktu-waktu berikut ini:

1. Bersiwak saat bangun malam untuk melakukan shalat malam.

Diriwayatkan dari Hudzaifah, dia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam jika beliau bangun di malam hari, maka dia akan menggosok mulutnya dengan siwak." (3)

2. Bersiwak saat berwudhu'.

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Andaikata tidak akan membuat ummatku mengalami kesulitan, pastilah aku perintahkan mereka bersiwak setiap kali akan shalat." (4)

3. Bersiwak setiap hendak shalat.

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Andaikata aku tidak khawatir menyulitkan ummatku, pastilah akan aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali akan shalat." (5)

4. Bersiwak tatkala masuk rumah.

Dari Miqdam bin Syuraih, dari ayahnya dia berkata, "Aku berkata kepada 'Aisyah, 'Apa yang pertama kali dilakukan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam setiap kali dia masuk rumahnya?' 'Aisyah radhiyallaahu 'anhuma menjawab, 'Dia bersiwak'." (6)

5. Bersiwak tatkala membaca al-Qur-an.

Dari Abu 'Abdirrahman as-Sulami dia berkata, "Ali memerintahkan bersiwak, dan dia mengatakan, 'Sesungguhnya suatu ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Sesungguhnya seorang hamba jika dia bersiwak lalu berdiri shalat, maka Malaikat akan berdiri di belakangnya mendengarkan al-Qur-an. Kekagumannya dengan al-Qur-an membuat dia semakin mendekatinya hingga dia meletakkan mulutnya ke mulutnya, maka tak ada sesuatu pun yang keluar dari mulutnya kecuali sesuatu itu masuk ke dalam mulut Malaikat. Maka bersihkanlah mulut-mulut kalian." (7)

Dengan berakhirnya bahasan tentang siwak, wahai saudari-saudariku, maka berakhir pulalah bahasan kita tentang makna kalimat yang dengannya Ibrahim 'alaihis salaam diuji oleh Rabbnya. Kita semua berdo'a kepada Allah, semoga kita menjadi orang yang mampu mengikutinya dengan baik hingga hari Kiamat. Aamiiiin.

Bersambung...

===

(1) Hadits Riwayat Imam al-Bukhari dengan sanad mu'allaq 3/185. Namun Imam an-Nasa-i 5, meriwayatkan dengan sanad bersambung hingga ke Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, dari hadits 'Aisyah radhiyallaahu 'anhuma, Imam Ibnu Majah 289, meriwayatkan dari Abu Umamah radhiyallaahu 'anhu. Hadits ini dinyatakan berderajat hasan oleh Imam al-Albani dalam kitab Irwa' 66.

(2) Hadits Riwayat Imam al-Bukhari 887, Imam Muslim 252, dari hadits Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu.

(3) Hadits Riwayat Imam al-Bukhari 246, Imam Muslim 255.

(4) Hadits Riwayat Imam al-Bukhari dengan sanad mu'allaq, dan diriwayatkan secara bersambung oleh Imam Ahmad 2/460.

(5) Hadits Riwayat Imam al-Bukhari 887, Imam Muslim 252.

(6) Hadits Riwayat Imam Muslim 253.

(7) Hadits Riwayat Imam al-Baihaqi 1/38. Imam al-Albani menyatakan bahwa hadits ini adalah shahih, 1213.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Tafsir al-Qur-an al-Azhim li an-Nisa', Penulis: Syaikh Imad Zaki al-Barudi, Penerbit: al-Maktabah at-Taufiqiyyah, Kairo - Mesir, Judul terjemahan: Tafsir wanita, Penerjemah: Samson Rahman MA, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan pertama, Juni 2004 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog