Hal-hal yang menyebabkan panjang umur
Lakukan 'amal yang berpahala ganda
6. Jihad.
Semangat berjihad di jalan Allah dengan diri, harta, atau salah satunya adalah sarana penting untuk mengisi umur dengan hal-hal produktif. Jihad juga merupakan sarana untuk menggapai pahala selama beberapa tahun, dengan 'amal yang dilakukan hanya dalam beberapa jam. Mengikutsertakan raga untuk berjihad di jalan Allah, tidaklah mendekatkan kepada ajal. Ia tidak pula memendekkan umur. Hal itu merupakan sebuah kewajiban dan kenikmatan yang tinggi, selain merupakan sebuah bentuk ujian terhadap diri kita. Itu tidak muncul kecuali dari orang-orang yang mencintai pertemuan dengan Allah. Dan Allah pun mencintai pertemuan dengannya.
Mengapa berperang di jalan Allah dapat dikatakan memanjangkan umur secara produktif? Simaklah hadits-hadits berikut ini:
Imran bin Hushain radhiyallaahu 'anhu meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam:
"Berdirinya seorang laki-laki di barisan pertama pada saat berjihad di jalan Allah lebih utama di sisi Allah daripada 'ibadah seseorang selama 60 tahun lamanya." (83)
Seorang Muslim yang ikut serta dalam barisan jihad di jalan Allah, walaupun hanya sejam itu lebih baik bagimu, daripada 'ibadah selama 60 tahun. Lalu bagaimanakah dengan seseorang yang berjihad berhari-hari, berbulan-bulan dimana ia merasakan penderitaan dan kesulitan yang besar.
Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu menceritakan, seorang shahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melewati sebuah lembah yang terdapat mata air kecil yang airnya tawar. Aku merasa heran dengannya. Shahabat itu berkata, "Seandainya aku berpisah dari pasukan dan tinggal di kampung ini. Hal ini takkan aku lakukan kecuali setelah mendapat izin dari Rasulullah."
Hal itu pun terdengar sampai ke telinga Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Beliau pun bersabda, "Janganlah engkau melakukan hal itu. Sesungguhnya berdirinya kalian di jalan Allah lebih utama daripada shalat kalian di rumah selama 70 tahun. Tidakkah kalian ingin diampuni oleh Allah dan dimasukkan ke dalam Surga-Nya. Berperanglah di jalan Allah. Sebab, barangsiapa yang berperang di jalan Allah, walaupun hanya selama jeda susuan unta (untuk menunjukkan betapa singkat waktunya, -ed), maka wajib atasnya Surga." (84)
Tak ada yang dapat menyamai pahala jihad kecuali orang yang terus menerus melaksanakan shalat dan puasa tanpa terputus sampai orang-orang yang berjihad kembali ke negerinya. Hal ini tentu tak mungkin dilakukan. Hal itu membenarkan apa yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, sebagai berikut:
Suatu ketika datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan bertanya, "Tunjukkanlah kepadaku suatu 'amalan yang menyamai jihad?" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Tak ada." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda lagi, "Apakah engkau mampu ketika orang-orang keluar berjihad untuk masuk ke masjid lalu mendirikan shalat tanpa berhenti dan berpuasa tanpa berbuka?" Dia menjawab, "Siapakah yang dapat melakukannya?" (85)
Tahukah engkau, menghabiskan 24 jam sehari untuk berjaga-jaga (ribath) di jalan Allah, maka Allah akan mencatat untukmu pahala puasa dan shalat selama sebulan penuh? Salman al-Farisi radhiyallaahu 'anhu meriwayatkan, "Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Barangsiapa yang berjaga-jaga di jalan Allah maka baginya pahala puasa dan shalat selama sebulan penuh. Dan barangsiapa yang mati karena berjaga-jaga di jalan Allah, maka ia mendapatkan pahala orang-orang hidup, diberikan rizki dan aman dari fitnah." (86)
Bersambung...
===
(83) Diriwayatkan oleh Imam ad-Darimi 2/266, Imam Ibnu Hibban dan Imam al-Hakim dengan lafazhnya dalam kitab al-Jihad 68/2. Imam adz-Dzahabi berkata dalam kitab ath-Thaklish 'ala Syarthi al-Bukhari, Imam ath-Thabrani meriwayatkan dalam kitab al-Kabir 18/168. Dalam al-Ausath, Imam as-Suyuthi menshahihkannya dalam kitab Jami' ash-Shaghir nomor 7302. Imam al-Albani memasukkan hadits ini dalam kitab Shahih al-Jami' nomor 5151.
(84) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, kitab al-Fath ar-Rabbani 14/14, Imam at-Tirmidzi dengan lafazhnya, ia menghasankan hadits ini 7/154, Imam al-Baihaqi 4/15, Imam al-Hakim menshahihkannya 2/68. Imam al-Albani menghasankan dalam kitab Misykat al-Mashabih nomor 383. Imam al-Qari berkata tentang sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, "70 tahun," bahwa maksudnya adalah "sesuatu yang banyak dan tak terbatas." Hal itu tidak ternafikan oleh sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, "Berdirinya seorang laki-laki di barisan pertama pada saat berjihad di jalan Allah lebih utama di sisi Allah daripada 'ibadah seseorang selama 60 tahun lamanya." Imam al-Hakim meriwayatkan dari Imran bin Hushain dan Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhuma. Lihat kitab Mirfaq al-Mafatih, Syarh Misykat al-Mashabih 7/293.
(85) Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari 6/6, Imam Muslim 13/24, Imam an-Nasa-i dengan lafazhnya 6/19 nomor 3128.
(86) Diriwayatkan oleh Imam Muslim 13/61, Imam an-Nasa-i dengan lafazhnya 6/39 nomor 3167, dan Imam al-Hakim 80/2.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Kaifa Tu-thilu 'Umruka al-Intaajii, Penyusun: Muhammad bin Ibrahim an-Nu'aim, Pengantar: Syaikh Dr. Shalih bin Ghanim as-Sadlan, Syaikh 'Abdurrahim bin Ibrahim al-Hasyim, Penerbit: Daar adz-Dzakhair, Dammam - Arab Saudi, Cetakan ke-3, Tahun 1422 H, Judul terjemah: Manajemen Umur, Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia, Penerjemah: M. Yasir 'Abdul Muthalib Lc, Penerbit: Pustaka at-Tazkia, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'ul Awwal 1426 H/ Mei 2005 M.
===
Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT