Skip to main content

Panduan praktis hukum jenazah: Memandikan mayat (5)

Panduan praktis hukum jenazah

Bab X

Memandikan mayat (5)

5. Jenazah orang yang mati syahid tidaklah dimandikan walaupun semua orang sepakat bahwa ia dalam keadaan junub.

Banyak hadits yang menjelaskan tentang hal ini di antaranya adalah:

a. Dari Jabir radhiyallaahu 'anhu berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Kuburkanlah mereka beserta dengan darah mereka -maksudnya pada hari Uhud- dan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak memandikannya. Dalam satu riwayat disebutkan, "Aku menjadi saksi bagi mereka, kuburkanlah mereka beserta darahnya. Sesungguhnya tak satupun tubuh yang terluka di jalan Allah melainkan ia akan bangkit dengan luka yang masih mengeluarkan darah, warnanya warna darah akan tetapi baunya wangi misik."

Dalam riwayat yang lain disebutkan,

"Janganlah kalian memandikan mereka, karena sesungguhnya setiap luka akan menebarkan wangi misik pada hari Kiamat kelak, dan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak menshalati mereka."

b. Dari Abu Barzah radhiyallaahu 'anhu, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ikut dalam satu peperangan dan Allah menganugerahkan harta fai' (rampasan perang) kepada beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian beliau bersabda,

"Apakah kalian kehilangan seseorang?" Para shahabat radhiyallaahu 'anhum menjawab, "Ya, kami kehilangan si fulan, fulan dan fulan." Lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya lagi, "Apakah kalian kehilangan seseorang?" Mereka menjawab, "Tidak." Lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Tetapi aku kehilangan Julaibib, maka carilah ia."

Maka para shahabat radhiyallaahu 'anhum pun mencari di antara korban para mayat, kemudian mereka menemukannya, sedangkan di sampingnya ada tujuh orang yang telah ia bunuh, lalu ia dibawa ke hadapan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Lantas Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdiri di hadapannya dan bersabda, "Ia telah membunuh tujuh orang yang kemudian mereka membunuhnya! Ini dariku dan aku darinya (beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengucapkan kalimat tersebut dua atau tiga kali) lalu beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dengan merentangkan lengan tangannya meletakkan Julaibib di atas lengan beliau, dan mayat Julaibib ini tidak beralaskan sesuatu pun kecuali lengan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam." Abu Barzah berkata, "Kemudian digalikanlah liang kubur untuknya, kemudian ia diletakkan di dalam kuburnya." Dan Abu Barzah tidak menyebutkan bahwa Julaibib dimandikan.

c. Dari 'Abdullah bin Zubair radhiyallaahu 'anhu pada kisah perang Uhud. Ketika itu Hanzhalah bin Abi Amir mati syahid. 'Abdullah berkata, "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Sesungguhnya saudara kalian telah dimandikan para Malaikat, maka tanyalah isterinya." Kemudian isteri Hanzhalah berkata, "Ia serta merta keluar rumah ketika mendengar panggilan (17) (jihad) sedangkan ia dalam keadaan junub." Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Hal inilah yang menyebabkan para Malaikat memandikannya."

Bersambung...

===

(17) Yakni suara panggilan yang mengejutkan dan menakutkan. (Kitab an-Nihayah)

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Talkhiish ahkaamul janaa-iz wa bida'uha, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Judul terjemahan: Panduan praktis hukum jenazah, Penerjemah: Muhammad Dahri Lc dkk, Penerbit: Darus Sunnah Press, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, 2005 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog