Skip to main content

Perantara antara Allah dan makhluk-Nya (12): Perantara-perantara syirik

Ngalap berkah Nabi dan wali (ditinjau dari sisi Syar'i)

Perantara antara Allah dan makhluk-Nya (12)

Perantara-perantara syirik

Dan yang dimaksud di sini bahwa barang siapa yang menetapkan adanya wasithah-wasithah (perantara-perantara) antara Allah dan makhluk-Nya sebagaimana yang ada antara raja-raja dan rakyatnya, maka berarti dia adalah musyrik. Bahkan pada hakikatnya, bentuk perantara seperti di atas itulah agamanya kaum musyrikin, para penyembah berhala yang mereka mengatakan, "Inilah patung-patung para Nabi dan orang-orang shalih!" dan "Mereka itulah para perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah." (7)

Inilah bentuk kesyirikan yang Allah ingkari atas orang-orang nashrani, tatkala Dia berfirman,

"Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah yang Maha Esa; tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan."
(Qur-an Surat at-Taubah: ayat 31)

Allah juga berfirman,

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
(Qur-an Surat al-Baqarah: ayat 186)

فَلْيَسْتَجِيْبُوْالِيْ:
maka hendaknya mereka memenuhi seruan-seruan-Ku, yaitu tatkala Aku menyeru mereka untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan.

وَلْيُوءْ مِنُوْا:
hendaknya mereka beriman kepada-Ku bahwa Aku pasti mengabulkan do'a mereka kepada-Ku yang disertai penuh pinta (harap) dan ketundukan.

Allah berfirman,

"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap."
(Qur-an Surat al-Insyirah: ayat 7-8)

"Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru selain Dia."
(Qur-an Surat al-Isra': ayat 67)

"Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?"
(Qur-an Surat an-Naml: ayat 62)

"Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan."
(Qur-an Surat ar-Rahman: ayat 29)

Sesungguhnya Allah telah menjelaskan tentang masalah tauhid ini dalam Kitab-Nya dan memutus segala celah kesyirikan, sehingga tidak ada seorangpun yang masih takut kecuali hanya kepada Allah semata dan tidak berhara (raja') kepada selain-Nya, serta tidak bertawakkal kecuali hanya kepada Allah semata.

Bersambung...

===

(7) Allah berfirman,
"Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), 'Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya'."
(Qur-an Surat az-Zumar: ayat 3)

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: al-Wasithah baina al-Haq wal Khalq, Penulis: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullaah, Penerbit: Riaasah Idarah al-Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta', Cetakan I, Tahun 1419 H. Judul terjemahan: Perantara antara Allah dan makhluk-Nya - Ngalap berkah Nabi dan wali (ditinjau dari sisi Syar'i), Penerjemah: Hikmatur Rahmah, Penerbit: Pustaka al-Haura' Jogjakarta - Indonesia, Cetakan I, Shafar 1425 H/ Maret 2005 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT