Skip to main content

Anda dan harta: Kisah rezeki dan harta: Langgengnya rezeki di bumi (4)

Anda dan harta

Kisah rezeki dan harta

Langgengnya rezeki di bumi (4)

Diceritakan oleh Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu, "Pada masa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam terjadi paceklik selama setahun karena tidak ada hujan. Ketika Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sedang khutbah Jum'at, seorang badui berdiri dan berkata, 'Wahai Rasulullah, telah rusak harta dan keluarga karena kelaparan. Berdo'alah pada Allah untuk kami.' Maka Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengangkat kedua tangannya, sedangkan kami tidak melihat gumpalan awan di langit. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak menurunkan tangannya sampai awan bergerak seperti gunung-gunung. Kemudian Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak turun dari mimbarnya sehingga aku lihat hujan turun dengan lebatnya. Maka hujan turun pada hari itu; esok, lusa sampai hari Jum'at selanjutnya. Orang badui itu kemudian berdiri lagi -atau yang lain- dan berkata, 'Wahai Rasulullah, bangunan hancur, harta tenggelam, maka berdo'alah pada Allah untuk kami.' Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengangkat kedua tangannya dan berdo'a, 'Ya Allah, turunkan hujan di sekitar wilayah kami, jangan di wilayah kami (terlalu banyak).' Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memberi isyarat dengan jarinya ke arah awan kemudian awan-awan itu pecah dan kota Madinah menjadi berlubang-lubang (dengan adanya parit). Air mengalir selama sebulan. Tak seorang pun datang dari segala penjuru kecuali berkomentar baik." (1)

Bukti lain dari langgengnya rezeki adalah Allah menundukkan bagi manusia matahari, rembulan, malam dan siang, dan bintang-bintang. Allah menciptakan benda-benda padat di bumi untuk manusia: emas, perak dan lain-lain yang digunakan oleh manusia dalam industri yang bermacam-macam yang dibutuhkan dalam hidup. Allah berfirman,

"Dan apa-apa yang Dia ciptakan untuk kalian bermacam-macam. Pada yang demikian itu sungguh terdapat bukti bagi orang-orang yang berpikir."
(Qur-an Surat an-Nahl: ayat 13)

Allah berfirman,

"Kami turunkan besi yang memiliki kekuatan dan manfaat yang banyak bagi manusia."
(Qur-an Surat al-Hadid: ayat 25)

Allah menyebut besi secara khusus di samping benda-benda berat lainnya, sehingga surat ini disebut dengan al-Hadid, karena besi sangat bermanfaat bagi manusia. Industri besar, senjata-senjata, bangunan, kapal dan lain-lain, semuanya memerlukan besi.

Allah menundukkan laut bagi manusia, sebagai rezeki yang langgeng, agar manusia memakan daging-daging segar darinya. Allah keluarkan dari laut permata dan batu-batu mulia. Manusia berlayar menelusuri laut mencari rezeki dengan kapal-kapal yang diajarkan oleh Allah, pembuatannya melalui Nabi Nuh 'alaihis salaam. Dialah orang pertama yang membuat perahu dengan petunjuk, arahan dan pengawasan dari Allah. Allah berfirman,

"Buatlah perahu di bawah pengawasan Kami dan petunjuk Kami. Jangan kau tanyakan padaku tentang orang-orang zhalim. Sesungguhnya mereka akan tenggelam."
(Qur-an Surat Hud: ayat 37)

Dimungkinkannya manusia mengarungi dan menundukkan lautan dengan kendaraan merupakan nikmat yang besar dan langgeng. Andaikata Allah berkehendak, bisa saja Allah jadikan laut menenggelamkan manusia.

Bersambung...

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Anta wal maala, Penulis: Syaikh Adnan ath-Tharsyah, Penerbit: Maktabah Wahbah - Kairo, Judul terjemah: Anda dan harta, Penerjemah: Taufik Damas Lc, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Juli 2004 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT