Benarkah Shalahuddin al-Ayubi merayakan maulid Nabi: Para 'ulama Ahlus Sunnah tidak melarang kaum muslimin untuk beribadah kepada Allah, akan tetapi para 'ulama Ahlus Sunnah melarang kaum muslimin dari perbuatan bid'ah dalam agama (8)
Para 'ulama Ahlus Sunnah tidak melarang kaum muslimin untuk beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala, akan tetapi para 'ulama Ahlus Sunnah melarang kaum muslimin dari perbuatan bid'ah dalam agama (8)
Bid'ah di dalam Islam ada dua macam:
Bid'ah yang telah ditetapkan oleh para 'ulama Islam, dan menjadi kekhususan ummat Islam (158) ini telah dibagi menjadi dua macam bid'ah: (159)
Pertama, Bid'ah hakikiyyah.
Kita bisa menyebutnya dengan bid'ah yang murni atau juga bid'ah seratus persen.
Maksudnya adalah: Perkara bid'ah yang sama sekali tidak memiliki asal muasal di dalam al-Qur-an maupun Sunnah ataupun ijma', baik dalil secara umum ataupun khusus.
Contohnya seperti bid'ah yang banyak dilakukan oleh kaum musyrikin, atau mengaku menjadi Nabi atau mendapatkan wahyu, atau menolak kehujjahan Sunnah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.
Kedua, Bid'ah idhafiyyah (tambahan).
Maksudnya bahwa asal bid'ah ini memang ada keterangannya di dalam al-Qur-an atau Sunnah atau ijma', akan tetapi: Sebab pelaksanaannya, jenisnya, cara pengamalannya (kaifiyyah), atau jumlah bilangannya, atau waktunya, atau tempatnya tidak memiliki dalil dalam agama. (160)
Atau dengan kata lain: Bid'ah idhafiyyah ini adalah: Satu macam bid'ah, yang bila dilihat dari satu sisi, disyari'atkan atau ada dalilnya. Akan tetapi apabila dilihat dari sisi yang lain, maka ia serupa dengan bid'ah hakikiyyah (tidak memiliki dalil).
Atau dengan kata lain:
Bahwa di dalam Islam seseorang dilarang untuk mengadakan atau melaksanakan suatu perkara yang tidak ada dalilnya sama sekali. Dan inilah yang disebut dengan istilah bid'ah hakikiyyah.
Adapun perkara yang ada dalilnya secara umum seperti shalat, dzikir, shalawat dan yang lainnya. Maka Islam melarang seseorang untuk mengadakan atau melaksanakannya dengan kaifiyah (cara) yang dibuat-buat dan diada-adakan sendiri oleh orang itu. Dan inilah yang disebut dengan istilah bid'ah idhafiyyah.
Contoh untuk bid'ah yang kedua ini adalah seperti yang telah disebutkan oleh para 'ulama Syafi'iyyah tentang bid'ah sujud di luar shalat, shalat Raghaa-ib di bulan Rajab, shalat Alfiyah pada malam nishfu Sya'ban dan membaca shalawat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam setelah adzan.
Bersambung...
===
(158) Karena memang tidak ada ajaran bid'ah dalam agama kristen misalnya. Artinya di dalam agama kristen seorang boleh saja membuat-buat ajaran agama dari pikiran atau perasaannya sendiri dan tidak akan ada yang melarangnya. Atau dengan kata lain: Sah-sah saja bila seorang yang beragama kristen menyelisihi Sunnahnya Nabi 'Isa 'alaihis salaam, dan tidak ada keharusan bagi mereka untuk mengikuti Sunnahnya Nabi 'Isa 'alaihis salaam. Yang hal itu berbeda dengan ajaran agama Islam ini yang dikhususkan dengan syari'at akan adanya bid'ah dalam agama.
(159) Lihat pembagian ini di dalam kitab al-I'tisham 1/205 bab yang kelima. Lihat pula kitab 'Ilmu Ushulil Bida' halaman 147-153 dan kitab Risalah Bid'ah halaman 92-93.
(160) Lihat keterangan Imam Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah di dalam kitab al-Ibda' fi Bayani Kamalisy Syara' wa Khatharil Ibtida' 2/195-196 -dalam kitab Majmu'atur Rasaa-ilil 'Aqidah- dan keterangan Syaikh Abu Bakar al-Jazaa-iri di dalam kitab al-Inshaf fima Qila fil Maulid minal Ghuluwwi wal Ihjaf. Dan saya pun telah menerangkan masalah ini di dalam kitab saya yang berjudul al-Mulazamah fi Ahkamil Adzan wal Iqamah halaman 49-50.
===
Maraji'/ Sumber:
Judul buku: Benarkah Shalahuddin al-Ayubi merayakan Maulid Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam?, Penulis: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Muraja'ah: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penerbit: Maktabah Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Jakarta - Indonesia, Cetakan ketiga, Syawwal 1435 H/ Agustus 2014 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT