Skip to main content

Manajemen Umur: Hal-hal yang menyebabkan panjang umur: Lakukan 'amal yang berpahala ganda: Manfaatkan 10 hari pertama dari bulan Dzulhijjah (Catatan kaki)

Manajemen Umur - Resep Sunnah menambah pahala dan usia

Hal-hal yang menyebabkan panjang umur

Lakukan 'amal yang berpahala ganda

7. Manfaatkan 10 hari pertama dari bulan Dzulhijjah (Catatan kaki).

===

(90) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, kitab al-Fath ar-Rabbani 6/166, Imam al-Bukhari 2/530, Imam at-Tirmidzi dengan lafazhnya 3/258, dan Imam Abu Dawud 7/103.

Catatan: Kadang muncul permasalahan tentang bagaimana menggabungkan antara hadits tersebut di atas dengan hadits yang disebutkan pada catatan kaki terdahulu, bahwa tak ada 'amal yang menyamai pahala jihad. Imam al-Banna sendiri mengomentari hadits, "Maukah kalian aku beritahukan sebuah 'amal yang paling baik, yang paling bersih di sisi Allah, yang paling tinggi derajatnya dan lebih baik bagi kalian daripada memperoleh emas dan perak, serta lebih baik daripada berhadapan dengan musuh suatu hari, lalu kalian memenggal kepalanya dan merekapun memenggal kepala kalian?" Mereka (para shahabat radhiyallaahu 'anhum), "Mau wahai Rasulullah." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Dzikrullah 'Azza wa Jalla." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan lafazhnya, kitab al-Fath ar-Rabbani 14/198, Imam at-Tirmidzi 12/270, Imam Ibnu Majah 2/417, Imam Malik 1/211 bersumber dari Abu Darda radhiyallaahu 'anhu dan dishahihkan oleh Imam al-Arnauth dalam kitab Jami' al-Ushul 9/513. Imam al-Albani dalam kitab Shahih al-Jami' nomor 5520 berkomentar bahwa beberapa 'ulama mempermasalahkan keutamaan dzikir daripada jihad kendatipun terdapat dalil-dalil shahih yang menguatkan bahwa jihad merupakan 'amal yang paling utama. Untuk itu, sejumlah 'ulama menjawab masalah ini dengan beragam jawaban antara lain bahwa hadits-hadits yang menyinggung tentang keunggulan satu 'amal terhadap 'amal lain dan hadits-hadits yang ada itu mengindikasikan bahwa keutamaan sebuah 'amal melebihi yang lain berbeda-beda tergantung pelaku dan kondisi. Siapa saja yang mampu berjihad dan mempunyai tekad kuat maka jihad adalah pilihan 'amal terbaik untuknya. Siapa saja yang mempunyai dukungan dana yang banyak maka sedekah adalah pilihan 'amal terbaik untuknya. Dan siapa saja yang tidak memiliki kedua kemampuan tersebut di atas, maka shalat adalah pilihan 'amal terbaik untuknya. Begitulah seterusnya (kitab al-Fath ar-Rabbani 14/198).

Pada kesempatan lain, beliau berkomentar, "Setiap 'amal yang diakhiri dengan dzikir akan lebih baik daripada 'amal yang tidak disudahi dengan dzikir," kitab al-Fath ar-Rabbani 14/204. Pendapat terakhir inilah yang dianut oleh Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab al-Wabil ash-Shayyib halaman 152.

Syaikh 'Abdurrahim al-Hasyimi berkata, "Bisa saja hadits yang menyinggung tentang jihad menyebutkan 'amal yang tidak dapat dibandingi dengan yang lainnya diarahkan pada jihad yang hukumnya wajib. Sedangkan hadits tentang dzikir dan 'amal shalih lainnya menggunguli jihad yang hukumnya sunnah. Sebab, hal ini dibutuhkan oleh seorang mujahid." Lebih jauh, silakan merujuk pada kitab Fath al-Bari, al-Hafizh Ibnu Hajar, awal bab Jihad 5/6, kitab ad-Da'awat, bab Dzikrullahi 'Azza wa Jalla 11/213.

Dalam hal ini, Imam Ibnu Qayyim menyebutkan sebuah pendapat berharga dari empat perbedaan pendapat 'ulama tentang definisi timbangan yang shahih terhadap keutamaan 'ibadah. Ada empat pendapat dalam masalah ini. Beliau cenderung mendukung argumentasi salah satu pendapat, yaitu pendapat yang keempat. Beliau menyebutkan, "Pendapat keempat berargumentasi bahwa 'ibadah yang paling utama adalah 'amal yang dikerjakan untuk mencari keridhaan Allah di setiap waktu yang tepat. Karena itu, 'ibadah yang paling utama pada waktu jihad adalah jihad, meskipun ia harus meninggalkan wirid, shalat malam, puasa bahkan mengerjakan shalat fardhu dengan sempurna seperti yang dikerjakan ketika kondisi aman dan tenang.

'Amal yang paling utama ketika tamu datang berkunjung misalnya adalah memenuhi haknya dan melayaninya daripada berdzikir. Demikian pula halnya dalam melaksanakan hak isteri dan keluarga.

'Amal yang paling utama pada waktu sahur adalah shalat, membaca al-Qur-an, berdo'a, dzikir dan memohon ampun.

'Amal yang paling utama ketika memberikan bimbingan kepada murid dan mengajar orang yang tidak tahu adalah menerima mereka untuk diajari dan melayani mereka.

'Amal yang paling utama ketika adzan berkumandang adalah meninggalkan segala kesibukan dan menjawab adzan.

'Amal yang paling utama saat menunaikan shalat wajib adalah serius dan sungguh-sungguh melaksanakannya dengan sesempurna mungkin, segera menunaikannya pada awal waktu, dan melaksanakannya di masjid jami' meskipun jauh jarak yang ditempuh.

'Amal yang paling utama ketika seseorang sangat membutuhkan pertolongan apakah itu dengan menggunakan kedudukan, fisik atau harta adalah membantunya dan lebih mengutamakan memberikan pertolongan daripada sibuk berdzikir.

'Amal yang paling utama ketika membaca al-Qur-an adalah berkonsentrasi dan memfokuskan diri mentadabburi dan memahami isi al-Qur-an, sehingga seolah Allah Subhaanahu wa Ta'aala sedang berbicara dengan engkau. Dengan begitu, hati engkau akan berkonsentrasi untuk memahami dan mentadabburinya serta bertekad untuk melaksanakan perintah-perintahnya. Itu lebih utama daripada meluangkan waktu untuk menemui orang datang membawa surat dari seorang penguasa.

'Amal yang paling utama ketika wuquf di Arafah adalah bersungguh-sungguh dalam merendahkan diri, berdo'a dan berdzikir daripada berpuasa.

'Amal yang paling utama pada hari ke-10 bulan Dzulhijjah adalah memperbanyak 'ibadah terutama takbir, tahlil dan tahmid daripada jihad yang hukumnya sunnah.

'Amal yang paling utama saat 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah berdiam diri di masjid, beri'tikaf daripada bergaul dengan masyarakat. 'Amal tersebut lebih utama daripada mengajarkan orang-orang 'ilmu dan membacakan kepada mereka al-Qur-an. Menurut pendapat sebagian besar 'ulama.

'Amal yang paling utama ketika seorang Muslim sakit atau meninggal adalah menjenguk dan melawatnya.

'Amal yang paling utama ketika tertimpa musibah dan dianiaya orang adalah bersabar sembari tetap berbaur dengan mereka. Sebab, Mukmin yang selalu berbaur dengan orang lain dan bersabar atas perlakuan buruk mereka lebih baik daripada orang yang tidak mau berbaur dengan ornag lain dan tidak pernah diperlakukan buruk. Berbaur dengan orang lain dalam kebaikan lebih baik daripada menjauhkan diri dari mereka dalam hal kebaikan. Menghindari berbaur dengan orang lain karena alasan kejahatan lebih utama daripada berbaur dengan mereka. Apabila ia tahu jika ia berbaur ia dapat memberantas atau meminimalkan kejahatan, maka saat itu berbaur lebih utama daripada mengucilkan diri.

'Amal yang paling utama pada setiap waktu dan kondisi adalah mendahulukan ridha Allah dengan menyibukkan diri melakukan 'ibadah yang dituntut pada saat itu. Orang-orang seperti itu adalah ahli 'ibadah yang melakukan 'ibadah dengan tidak terbatas. Sedang yang lain melakukannya dengan terbatas. Karena itu, ketika salah seorang mereka keluar dari jenis 'ibadah yang sering dilakukannya kemudian ditinggalkannya, ia melihat dirinya seolah-olah 'ibadahnya menurun dan telah meninggalkan 'ibadahnya. Sebab, ia hanya melihat 'ibadah dari satu sisi. Adapun orang yang melakukan 'ibadah tanpa batas, tidak mempunyai maksud dalam 'ibadahnya itu sendiri yang dapat mempengaruhi 'ibadahnya yang lain. Ia terus naik dalam tingkat dan kedudukan 'ibadahnya. Setiap kali naik satu kedudukan, ia berusaha menjalankannya dan terus mengerjakannya hingga mencapai kedudukan dan tempat yang lebih tinggi. Inilah awal perjalanannya hingga mencapai akhir. Apabila melihat 'ulama, engkau melihatnya bersama mereka. Jika melihat rakyat biasa, engkau juga melihatnya bersama mereka. Jika engkau melihat para pejuang, engkau pun melihatnya bersama mereka. Jika engkau melihat ahli dzikir, engkau pun melihatnya bersama mereka. Jika engkau melihat orang-orang yang suka bersedekah dan berbuat baik, engkau pun melihatnya bersama mereka.

Inilah bentuk 'ibadah mutlak yang tidak bisa dibatasi dengan batasan apapun. 'Amal yang dilakukan tidak hanya dimaksudkan untuk dirinya sendiri dan ketenangan jiwanya. Tapi ia melakukannya untuk mendapat ridha Rabbnya. (Kitab Tahdzib Madarik as-Salikin, halaman 71)

(91) Diriwayatkan oleh Imam al-Bazzar dari Jabir radhiyallaahu 'anhu dan Imam as-Suyuthi menilai hadits tersebut hasan, kitab al-Jami' ash-Shaghir nomor 1301, Imam al-Manawi dalam kitab Faidh al-Qadir 2/51 berpendapat sama. Imam al-Albani dalam kitab Shahih al-Jami' nomor 1133 menilai hadits itu shahih dan berkomentar, "Hadits ini diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam kitab Syu'ab al-Iman."

(92) Kitab Zaad al-Ma'ad fi Hadyi Khair al-Ibad, Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah 1/57.

(93). Kitab Syu'ab al-Iman, Imam al-Baihaqi 3/354, Imam ad-Darimi 2/41.

(94) Kitab Syu'ab al-Iman, Imam al-Baihaqi 3/354, Imam ad-Darimi 2/41.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Kaifa Tuthiilu 'Umruka al-Intaajii, Penyusun: Muhammad bin Ibrahim an-Nu'aim, Pengantar: Syaikh Dr. Shalih bin Ghanim as-Sadlan, Syaikh 'Abdurrahim bin Ibrahim al-Hasyim, Penerbit: Daar adz-Dzakhair, Dammam - Arab Saudi, Cetakan ke-3, Tahun 1422 H, Judul terjemah: Manajemen Umur, Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia, Penerjemah: M. Yasir 'Abdul Muthalib Lc, Penerbit: Pustaka at-Tazkia, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'ul Awwal 1426 H/ Mei 2005 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog