Skip to main content

Perantara antara Allah dan makhluk-Nya (7): Bolehnya minta untuk dido'akan

Ngalap berkah Nabi dan wali (ditinjau dari sisi Syar'i)

Perantara antara Allah dan makhluk-Nya (7)

Bolehnya minta untuk dido'akan

Dan do'a itu disyari'atkan. Seorang yang lebih rendah meminta untuk dido'akan kebaikan kepada orang yang lebih mulia darinya, demikian juga sebaliknya. (Di antara contoh seorang yang lebih rendah meminta dido'akan orang yang lebih mulia adalah) bolehnya memohon syafa'at dan do'a dari para Nabi (ketika masih hidup) sebagaimana para shahabat radhiyallaahu 'anhum memohon syafa'at agar Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdo'a kepada Allah untuk memintakan hujan dan mereka meminta do'a dari beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Bahkan, demikian pula setelah wafatnya Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, 'Umar dan kaum Muslimin pada zaman tersebut memohon turunnya hujan kepada Allah dengan perantaraan do'anya al-'Abbas radhiyallaahu 'anhu yaitu paman Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam (ketika al-'Abbas masih hidup, -pent).

Pada hari Kiamat manusia memohon syafa'at dari para Nabi dan dari Nabi Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau adalah pemimpin orang-orang yang diberi hak untuk memberi syafa'at. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berhak memberi syafa'at yang khusus. Bersamaan dengan itu semua (boleh juga seorang yang lebih mulia meminta untuk dido'akan kebaikan kepada orang yang berada di bawahnya, sebagaimana) telah tsabit dalam kitab Shahihain dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bahwasanya beliau bersabda:

"Apabila kalian mendengar mu'adzin mengumandangkan adzan maka jawablah seperti apa yang dia baca, kemudian bacalah shalawat untukku, sesungguhnya barangsiapa yang membaca shalawat untukku satu kali niscaya Allah akan melimpahkan shalawat kepadanya 10 (sepuluh) kali. Kemudian mintalah kepada Allah (Surga) al-Wasilah untukku, karena sesungguhnya al-Wasilah adalah salah satu kedudukan di dalam Surga yang tidak akan diberikan kecuali kepada seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Dan aku berharap semoga seorang hamba yang mendapatkan al-Wasilah itu adalah aku. Maka barangsiapa yang memohonkan al-Wasilah kepada Allah untukku, dia akan memperoleh syafa'atku pada hari Kiamat."
(Hadits Riwayat Imam Muslim)

Dan beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada 'Umar radhiyallaahu 'anhu tatkala 'Umar ingin 'umrah ketika beliau melepas kepergiannya beliau bersabda, "Wahai saudaraku jangan lupakan aku dalam do'amu." (Dalam sanadnya ada 'Ashim bin 'Abdillah dan dia dha'if).

Bersambung...

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: al-Wasithah baina al-Haq wal Khalq, Penulis: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullaah, Penerbit: Riaasah Idarah al-Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta', Cetakan I, Tahun 1419 H. Judul terjemahan: Perantara antara Allah dan makhluk-Nya - Ngalap berkah Nabi dan wali (ditinjau dari sisi Syar'i), Penerjemah: Hikmatur Rahmah, Penerbit: Pustaka al-Haura' Jogjakarta - Indonesia, Cetakan I, Shafar 1425 H/ Maret 2005 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT