Skip to main content

Kisah Isra' Mi'raj yang shahih: Setelah Isra' Mi'raj

Mabhats

Kisah Isra' Mi'raj yang shahih

Setelah Isra' Mi'raj

* Abu Dzarr radhiyallaahu 'anhu bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah engkau melihat Rabbmu?" Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Cahaya, bagaimana aku dapat melihat-Nya?!" (Pada riwayat lain: "Aku melihat cahaya."). (60)

* 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu berkata, "(Pada malam isra') Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam diberi 3 perkara (yaitu:) diberi kewajiban shalat 5 kali, diberi penutup surat al-Baqarah, dan ummat beliau yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun maka dosa-dosa besarnya akan diampuni." (61)

* Sekelompok orang Quraisy mendatangi Abu Bakar radhiyallaahu 'anhu. Mereka berkata, "Wahai Abu Bakar, bagaimana pendapatmu tentang kawanmu (Nabi Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam)? Yang menyangka bahwa dia telah mendatangi Baitul Maqdis, kemudian kembali ke Makkah dalam waktu semalam?" Abu Bakar berkata, "Benarkah beliau telah mengatakannya?" Mereka menjawab, "Ya." Abu Bakar berkata, "Sesungguhnya beliau benar." (62) Pada riwayat lain ada tambahan perkataan Abu Bakar, "Sesungguhnya aku membenarkan beliau terhadap apa yang lebih jauh dari ini. Aku membenarkan beliau terhadap berita langit yang beliau bawa." Karena itulah dia diberi nama "ash-Shiddiq". (63)

* Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Ketika suku Quraisy mendustakanku (saat aku diisra'kan ke Baitul Maqdis), aku berdiri di atas al-Hijr (di dekat Ka'bah)." (64) Suku Quraisy bertanya kepadaku tentang isra'ku. Mereka bertanya tentang perkara-perkara dari Baitul Maqdis yang aku tidak hafal. Maka aku merasakan kesusahan yang berat, yang belum pernah susah seperti itu. Kemudian Allah menampakkan Baitul Maqdis kepadaku, sehingga aku dapat melihatnya. Tidaklah mereka bertanya tentang sesuatu kepadaku kecuali aku menceritakannya kepada mereka." (65)

* Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Ketika pada malam hari aku diisra'kan, di pagi hari aku berada di Makkah, aku merasa berat, aku tahu bahwa orang-orang akan mendustakanku." Kemudian beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam duduk menyendiri dalam keadaan susah. Lalu lewatlah Abu Jahal, musuh Allah, kemudian duduk di dekat beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Abu Jahal bertanya seolah-olah mengejek, "Adakah sesuatu kejadian?" Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Ya." Dia bertanya, "Apa itu?" Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Tadi malam aku diisra'kan." Dia bertanya, "Sampai mana?" Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Baitul Maqdis." Dia berkata, "Kemudian di pagi ini engkau bersama kami?" Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Ya." Abu Jahal tidak memperlihatkan bahwa dia mendustakan, karena khawatir Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam akan menolak bercerita jika dia memanggil kaumnya kepadanya. Abu Jahal berkata, "Bagaimana pendapatmu, jika aku panggil kaummu, apakah engkau akan menceritakan kepada mereka apa yang telah engkau ceritakan kepadaku?" Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Ya." Abu Jahal berseru, "Kemarilah wahai bani Ka'ab bin Luaiy!" Orang-orangpun berdatangan sampai mereka duduk di dekat keduanya. Abu Jahal berkata, "Ceritakan kepada mereka apa yang telah engkau ceritakan kepadaku." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Tadi malam aku diisra'kan." Mereka bertanya, "Sampai mana?" Beliau menjawab, "Baitul Maqdis." Mereka berkata, "Kemudian di pagi ini engkau bersama kami?" Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menjawab, "Ya." Maka di antara mereka ada yang bertepuk tangan, ada yang meletakkan tangannya di atas kepalanya dalam keadaan heran, karena Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdusta. Lalu mereka berkata, "Dapatkah engkau sebutkan sifat-sifat masjid Baitul Maqdis kepada kami?" Di antara orang-orang itu ada yang pernah pergi ke negeri itu (Palestina) dan melihat masjid itu. Maka Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Mulailah aku menyebutkan sifat-sifat masjid itu, aku terus menyebutkannya sampai sebagian sifat samar bagiku. Kemudian masjid itu didatangkan (oleh Allah) dan aku melihatnya, sehingga diletakkan di rumah 'Uqail. Maka aku menyebutkan sifat-sifatnya dengan melihatnya." Maka orang-orang pun berkata, "Demi Allah, dia benar menerangkan sifat-sifat masjid itu." (66)

* Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma berkata, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam diisra'kan ke Baitul Maqdis, lalu kembali pada malam itu juga. Lalu beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menceritakan perjalanannya kepada orang-orang Quraisy, juga tentang tanda-tanda Baitul Maqdis dan rombongan dagang mereka. Maka sekelompok orang berkata, "Apakah kami akan membenarkan apa yang dikatakan Muhammad?" Maka mereka murtad menjadi kafir, Allah mengumpulkan mereka bersama Abu Jahal. Abu Jahal berkata, "Muhammad menakut-nakuti kita dengan pohon Zaqqum, datangkanlah buah kurma dan lalu kamu hancurkan!" Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam juga melihat dajjal di dalam bentuknya (dengan penglihatan mata, bukan mimpi), juga melihat 'Isa 'alaihis salaam, Musa 'alaihis salaam, dan Ibrahim 'alaihis salaam. Lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ditanya tentang dajjal, beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Dia bertubuh besar, putih, salah satu matanya menonjol seolah-olah bintang yang bersinar, rambut kepalanya seperti dahan-dahan pohon."

Inilah kisah isra' mi'raj Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang mampu kami kumpulkan. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua.

Bersambung...

===

(60) Hadits Riwayat Imam Muslim. Kitab Isra' wal Mi'raj halaman 34.

(61) Hadits Riwayat Imam Muslim nomor 279, dan lainnya. Lihat kitab Isra' wal Mi'raj halaman 89-90.

(62) Asal hadits ini pada kitab Shahih al-Bukhari. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Sanadnya diriwayatkan dengan bersambung oleh adz-Dzuhli dalam kitab Zuhriyyat, juga diriwayatkan oleh Qasim bin Tsabit dalam kitab ad-Dalail dengan sanad itu juga." Kitab Fat-hul Bari 8/392.

(63) Hadits Riwayat Imam al-Baihaqi dalam kitab Dalailun Nubuwwah. Lihat Kitab Fat-hul Bari 7/199.

(64) Hadits Riwayat Imam Muslim nomor 276, dan lainnya.

(65) Hadits Riwayat Imam Muslim nomor 278, dari Abu Salamah bin 'Abdurrahman, dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu.

(66) Hadits Riwayat Imam Ahmad dan Imam ath-Thabrani, dishahihkan oleh Imam al-Albani. Imam as-Suyuthi dalam kitab al-Khashaish menyatakan sebagai riwayat Imam Ibnu Abi Syaibah, Imam an-Nasa-i, Imam al-Bazzar, dan Imam Abu Nu'aim. Sanadnya juga shahih. Al-Hafizh Ibnu Hajar menghasankannya dalam kitab Fat-hul Bari 7/199. Lihat kitab Isra' wal Mi'raj halaman 82.

(67) Hadits Riwayat Imam Ahmad dan lainnya, dihasankan oleh Imam al-Albani dalam kitab Isra' wal Mi'raj halaman 75-76.

===

Maraji'/ Sumber:
Majalah as-Sunnah, Upaya menghidupkan sunnah, Edisi 06/ Tahun VI/ 1423-2002 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT