Skip to main content

Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah: Catatan kedelapan belas atas buku Dialog dengan jin Muslim

Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah

Bab ketiga

Catatan atas buku Dialog dengan jin Muslim

Catatan kedelapan belas:

Pada halaman 120, pengarang (Muhammad Isa Dawud) berkata:

Jawaban jin sahabat saya itu sungguh mengejutkan, "Ya, memang benar. Mencampuri wanita haid kadang-kadang bisa melahirkan mukhannats. Nutfahnya rusak, bahkan bisa membuat laki-laki dan perempuan itu menderita penyakit."

Saya berkata: Tentang penyakit, maka para dokter tentu lebih tahu daripada kita dan seseorang telah mengabarkan kepada saya bahwa memang hal itu dapat menyebabkan penyakit, Allahu A'lam.

Yang perlu kita lihat lagi di sini adalah, bagaimana jin Muslim ini telah menshahihkan riwayat yang batil dan tidak sah itu. Hal ini dapat membuka peluang bagi terbukanya pintu kerusakan.

Pertanyaan pengarang (Muhammad Isa Dawud) kepada jin Muslim tentang sah atau tidaknya satu riwayat hadits, itu yang sangat berbahaya menurut saya. Muhammad Isa Dawud berkata pada halaman 119, "Bagaimana pendapatmu tentang ucapan Ibnu 'Abbas yang berbunyi..." Dalam hal ini jin telah diberi peluang untuk menshahihkan dan mendha'ifkan riwayat. Inilah yang tidak benar dan tidak pernah terjadi. Para 'ulama kita tidak pernah ada yang bertanya kepada jin tentang sah atau tidaknya sebuah riwayat, karena memang manusia lebih pintar daripada jin. Dan tidak diragukan lagi bahwa 'ulama kita lebih 'alim (mengetahui) dari 'ulama jin. Karena itu Nabi-nabi dan Rasul-rasul itu dari kalangan manusia, tidak ada yang dari kalangan jin.

Permasalahan 'ilmu riwayat ini sangat pelik. Kalau pintu ini dibuka, niscaya nanti akan ada seorang Muslim yang bersahabat dengan jin, kemudian dia akan bertanya kepada jin sahabatnya tentang sah atau tidaknya sebuah riwayat.

Saat ini kita lihat banyak hadits yang beredar yang di antaranya adalah yang dikatakan oleh para imam kita bahwa hadits yang berbunyi:

إِخْتِلاَفُ أُمَّتِيْ رَحْمَةٌ

"Perselisihan ummatku adalah rahmat." (69)

Adalah tidak ada asalnya, begitu juga dengan hadits:

حُبُّ الْوَطَنِ مِنَ الإْ ِيْمَانِ

"Cinta tanah air itu sebagian dari iman." (70)

Kemudian, nanti datang seseorang yang mengatakan bahwa hadits tersebut shahih atau shahih sanadnya. Dan kalau kita tanyakan kepadanya, dari mana anda mengetahui hal itu? Maka dia akan menjawab, "Dari jin," sehingga dapat kita bayangkan kerusakan yang akan timbul.

Bersambung...

===

(69) Hadits ini tidak ada asalnya, lihat uraian penulis dalam kitab Hadits-hadits Dha'if dan Maudhu' jilid 1 halaman 73 nomor 30. Dan lihat pula kitab Silsilah al-Ahadits adh-Dha'ifah 1/141-144 nomor 57.

(70) Hadits ini juga tidak ada asalnya, lihat uraian penulis dalam kitab Hadits-hadits Dha'if dan Maudhu' jilid 1 halaman 70 nomor 23.

===

Maraji'/ Sumber:
Buku: Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, bantahan terhadap buku Dialog dengan jin Muslim, Penulis: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penyusun: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Penerbit: Darul Qolam, Jakarta - Indonesia, Cetakan kedua, Tahun 1425 H/ 2004 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog