Skip to main content

Kisah dajjal dan turunnya Nabi 'Isa untuk membunuhnya: Takhrij Terhadap Kisah Tersebut Perparagrap

Kisah dajjal dan turunnya Nabi 'Isa 'alaihis salaam untuk membunuhnya

Bagian ketiga

Takhrij Terhadap Kisah Tersebut Perparagrap

Yang jelas -secara umum- hadits ini shahih dan telah diriwayatkan secara terpisah-pisah dalam sejumlah hadits, kecuali sebagian kecil saja (yang tidak shahih), karena aku belum menemukan riwayat lain yang menguatkannya. Adapun penjelasannya akan kami ketengahkan nanti. Selanjutnya agar lebih mudah menjelaskannya bagi pembaca dan lebih memudahkan aku untuk mentakhrijnya, maka hadits-hadits tentang dajjal tersebut aku bagi-bagi menjadi beberapa bagian dengan hadits dan nomor yang berurutan. Aku katakan:

1. Paragrap atau penggalan hadits yang pertama ini disebut dalam sejumlah riwayat.

Pertama, riwayat dari Hisyam bin 'Amir secara marfu' dengan redaksi:

"Antara penciptaan Adam hingga hari Kiamat tiba tidak ada makhluk yang lebih besar melebihi dajjal."

Dalam riwayat versi lain: "Tidak ada fitnah yang lebih besar melebihi fitnah dajjal." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim 8/207, Imam al-Hakim 4/528, dan Imam Ahmad 4/20-21. Sedang riwayat versi lain juga termasuk salah satu dari dua riwayatnya, yaitu riwayat Imam al-Hakim dengan sedikit tambahan 'Indallaahi. Imam al-Hakim berkata: "Hadits ini shahih sesuai persyaratan Imam al-Bukhari, akan tetapi keduanya (al-Bukhari dan Muslim tidak mentakhrijnya). Begitu komentar Imam al-Hakim. Boleh jadi yang dimaksud Imam al-Hakim -menurut hemat aku- adalah dengan model lafazh riwayatnya sebagaimana disebut di atas. Jika tidak demikian, sesungguhnya Imam Muslim mentakhrijnya sebagaimana aku sebutkan di atas. Dan hadits ini juga ditakhrij oleh Imam ad-Dani 172/2-177-1 dengan tambahan lafazh: "Qad Akalath Tha'aam wa Masyaa fil Aswaaqi (ia sungguh memakan makanan dan berjalan-jalan di pasar-pasar)."

Kedua, riwayat dari 'Abdullah bin Mughaffal, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih besar dari fitnah dajjal. Aku sungguh telah berucap (menerangkan) tentang ciri-cirinya dengan ucapan yang belum pernah disampaikan oleh siapapun Nabi sebelumku: 'Ia (dajjal) berkulit sawo matang, rambutnya keriting, mata sebelah kirinya tidak nampak, di atas matanya terdapat kulit selaput mata yang menebal, ia mampu menyembuhkan orang yang buta dan yang sakit kulit (kusta) dan ia berkata: 'Aku adalah Rabb kalian.' Barangsiapa berkata: 'Rabbku Allah,' maka ia tidak akan terfitnah olehnya, sedang siapa yang berkata: 'Engkau (dajjal) Rabbku,' sungguh ua telah terkena fitnahnya. Ia akan hidup bersama kalian untuk sekian masa sesuai kehendak Allah. Sesudah itu, turunlah 'Isa bin Maryam sebagai pembenar atas ajaran Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, ia sebagai imam Mahdi (yang memberi petunjuk) serta hakim yang adil lalu membunuh sang dajjal."

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam ath-Thabrani dalam kitabnya al-Mu'jamul Kabiir dan al-Mu'jamul Ausath. Perawi-perawinya termasuk terpercaya (tsiqah), meski ada sebagiannya yang diperselisihkan namun tidak begitu berarti. Ini sebagaimana yang ia ucapkan dalam kitab Majma'uz Zawaa-id 7/336.

Dalam hal mata dajjal terdapat syahid dari hadits lain yang diriwayatkan oleh Anas dengan lafazh: "Innad dajjaala A'warul 'Ainisy Syimaali, 'Alaihaa Dhufratun Ghaliidhatun, Maktuubun Baina 'Ainaihi Kaafirun (Sesungguhnya dajjal itu mata sebelah kirinya buta, di atas matanya terdapat selaput kulit yang menebal dan di antara kedua matanya tertulis kata "kafir"). Hadits riwayat Imam Ahmad 3/115 dan 201 dengan sanad shahih.

Ketiga, dari Hudzaifah, ia berkata:

"Suatu ketika ihwal dajjal disebutkan di hadapan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian beliau bersabda, 'Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari fitnah sebelum fitnah dajjal melainkan akan selamat pula darinya (dajjal), dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini -baik kecil ataupun besar- kecuali untuk fitnah dajjal." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad 5/389 dan Ibnu Hibban 1897. (1)

Aku (penulis) berkata: "Isnad hadits ini shahih, perawi-perawinya pun terpercaya dan termasuk perawi-perawi hadits milik al-Bukhari dan Muslim. Imam al-Haitsami 7/335 berkata: 'Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan al-Bazzar dan perawi-perawinya merupakan perawi hadits (shahih).'"

Keempat, riwayat dari Jabir bin 'Abdillah, haditsnya ada pada halaman (113) dari buku ini.

===

(1) Dan lafazhnya berbunyi: "Sesungguhnya tidak ada fitnah yang kecil maupun besar kecuali tunduk kepada fitnah dajjal." Dan riwayat itu menambahkan "Tertulis di antara kedua matanya, 'Kafir'." Muslim 8/195 dan Ahmad 5/386 menambahkan: "Yang bisa dibaca oleh setiap mukmin yang tahu baca tulis atau tidak." Dan tambahan ini ada pada riwayat Hanbal LXI/1, dari jalan lain, dari Hudzaifah.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Qishshatu al-Masiihi ad-Dajjaali wa Nuzuuli 'Isa 'alaihish shalaatu was salaamu wa Qatlihi Iyyaahu, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Penerbit: Maktabah al-Islamiyyah, 'Amman - Yordan, Cetakan Pertama, 1421 H, Judul terjemahan: Kisah dajjal dan turunnya 'Isa 'alaihis salam untuk membunuhnya, Penerjemah: Beni Sarbeni, Pengedit Isi: Abu 'Azzam, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i - Indonesia, Cetakan Pertama, 1426 H/ 2005 M.

===

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog