Mukhtashor Shohih al-Imam al-Bukhori
Ringkasan Shohih Bukhori
Kitaabul iimaani
2. Kitab Iman
40. Bab: Menyerahkan Seperlima Harta Rampasan Perang adalah Sebagian dari Iman
39. Dari Abu Jamroh, ia berkata, "Aku duduk bersama Ibnu 'Abbas (ro-dhiyaLLOOHU 'anhuma) di atas dipannya, lalu ia berkata kepadaku, 'Tinggallah di rumahku, akan kuberikan kepadamu sebagian hartaku.' Lalu aku pun tinggal di rumahnya selama dua bulan. (Dalam riwayat lain: Aku menjadi penerjemah antara Ibnu 'Abbas dengan orang-orang 1/30). Kemudian ia berkata kepadaku, (dalam riwayat lain: Aku berkata kepada Ibnu 'Abbas, 'Aku punya sebuah guci. Aku membuat arak di dalamnya lalu aku meminumnya dalam keadaan manis. Jika aku banyak melakukan itu, sementara aku sering duduk-duduk bersama orang-orang dalam waktu yang lama, maka dikhawatirkan akan mempermalukanku'."(30) Ibnu 'Abbas berkata, 5/116) "Ketika utusan Abul Qois datang kepada Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam, Beliau bertanya kepada mereka, 'Utusan dari suku manakah kalian semua?' Mereka menjawab, ['Kami dari dusun 7/114] suku Robi'ah'." (Dalam riwayat lain, "Kami tidak datang kepadamu kecuali pada setiap bulan harom" 4/157) Rosul shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam pun bersabda, "Selamat datang wahai para utusan (yang telah datang)." Diucapkan oleh Beliau tanpa maksud untuk menghina atau merasa menyesal. Mereka berkata, "Wahai Rosululloh, kami tidak dapat menemui engkau kecuali pada bulan harom, karena di antara negeri kami dan engkau masih terdapat kampung Mudhor yang kafir. [Kami datang kepadamu dari tempat yang jauh.] Oleh karena itu, berilah kami pengajaran yang jelas (dalam riwayat lain: jelaskanlah perkaranya kepada kami) [yang bisa kami ambil dari engkau 1/133] untuk kami sampaikan kepada orang-orang di kampung kami, agar kami semuanya masuk Surga [jika kami melaksanakannya. 7/217]" Kemudian mereka menanyakan kepada Beliau tentang meminum minuman keras, maka Beliau menyuruh mereka melaksanakan empat perkara dan melarang (dalam riwayat lain: "Aku perintahkan kalian dengan empat perkara dan aku larang kalian") empat perkara. Beliau memerintahkan mereka untuk beriman kepada ALLOH [Azza wa Jalla] semata. Beliau bersabda, "Tahukah kalian apa artinya iman kepada ALLOH semata?" "ALLOH dan Rosul-NYA lebih mengetahui," jawab mereka. Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, "Mengakui bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah (dengan benar) selain ALLOH dan bahwa Muhammad adalah utusan ALLOH." [Seraya Beliau mengisyaratkan dengan tangannya 4/44] dan menegakkan sholat, membayar zakat, melaksanakan puasa di bulan Romadhon, dan menyerahkan seperlima harta rampasan perang {kepada Baitul Maal}. Kemudian Beliau melarang mereka untuk melakukan empat perkara, yaitu (dalam riwayat lain: "Janganlah kalian minum dalam") wadah (guci) hijau, labu kering, pohon kurma {yang diukir}, dan sesuatu yang dilumuri tir,(31) atau mungkin Beliau menyebutkan muqoyyar (dan bukan naqiir). Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam melanjutkan, "Ingatlah semua itu dan sampaikan kepada orang-orang di kampung kalian."
===
(30) Maksudnya adalah karena dalam keadaan seperti itu aku menyerupai orang yang sedang mabuk. (Fat-hul Baari)
(31) Keempat hal ini adalah alat untuk membuat minuman keras.
===
Maroji'/ sumber:
Kitab: Mukhtashor Shohih al-Imam al-Bukhori, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rohimahullooh, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shohih Bukhori Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.
===
Disalin pertama kali pada 16 Februari 2014 pk. 22.20 WIB, dan diperbaiki pada hari ini.
===
Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT