Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Surat al-Baqarah (23-24/5)

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Baqarah (23-24/5)

Al-Qur-an Adalah Mukjizat Terbesar Nabi Kita Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.

Dalam kitab Shahiih al-Bukhari dan Shahiih Muslim, diriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Tidak seorang pun dari para Nabi melainkan telah diberikan kepadanya beberapa mukjizat yang manusia akan beriman dengannya. Adapun mukjizat yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang diwahyukan oleh Allah. Dan aku berharap menjadi Nabi yang paling banyak memiliki pengikut pada hari Kiamat." (103)

Lafazh di atas berdasarkan riwayat Muslim.

Sabda beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, "Adapun mukjizat yang diberikan kepadaku adalah wahyu," maksudnya bahwa yang dikhususkan kepadaku di antara para Nabi lainnya adalah al-Qur-an yang tidak mungkin ada ummat manusia yang mampu menandinginya. Berbeda dengan Kitab-kitab lainnya yang diturunkan oleh Allah, karena Kitab-kitab itu bukan mukjizat menurut pendapat kebanyakan 'ulama. Wallaahu a'lam.

Dan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memiliki bukti-bukti kenabian dan kebenaran dari apa yang beliau bawa yang jumlahnya tidak terhitung. Hanya milik Allah-lah pujian dan sanjungan.

Yang Dimaksud dengan Batu.

Firman Allah Ta'ala:

"Maka peliharalah dirimu dari Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir." Kata al-waquud artinya sesuatu yang dilemparkan ke dalam Neraka untuk menyalakan apinya, sebagaimana kayu bakar dan yang lainnya. Hal yang sama disebutkan dalam firman-Nya:

"Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api bagi Neraka Jahannam." (QS. Al-Jinn: 15)

Allah Ta'ala juga berfirman:

"Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu 'ibadahi selain Allah adalah umpan Neraka Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya. Andaikata berhala-berhala itu ilah-ilah, tentulah mereka tidak masuk Neraka. Dan semuanya akan kekal di dalamnya." (QS. Al-Anbiyaa': 98-99)

Maksud kata al-hijaarah (batu) dalam ayat di atas adalah batu pemantik api yang besar, berwarna hitam, sangat keras dan berbau busuk. Batu inilah yang suhunya paling panas ketika membara. Semoga Allah menyelamatkan kita darinya.

Ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud batu di sini adalah patung-patung yang dahulunya disembah selain Allah, sebagaimana firman-Nya:

"Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu 'ibadahi selain Allah adalah umpan Jahannam," dan ayat selanjutnya. (QS. Al-Anbiyaa': 98)

Mengenai firman Allah Sub-haanahu wa Ta'aala: "Yang disediakan bagi orang-orang kafir," dhamir (kata ganti) pada kata "u'iddat" kembali kepada Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, dan mungkin juga kembali kepada batu. Tidak ada pertentangan makna di antara kedua pendapat ini, karena keduanya (Neraka dan batu tersebut) tidak bisa dipisahkan. U'iddat berarti disediakan dan dipersiapkan bagi orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Ishaq, dari Muhammad, dari 'Ikrimah atau Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas ra-dhiyallaahu 'anhuma bahwa "u'iddat lil kaafiriin" artinya disediakan bagi orang-orang seperti kalian yang berada dalam kekufuran. (104)

Bersambung...

===

(103) Fat-hul Baari 8/619 dan Muslim 1/134. Al-Bukhari no. 4981, Muslim no. 152.

(104) Tafsiir ath-Thabari 1/383.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog