Skip to main content

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah: Pendapat Ibnu Qayyim al-Jauziyyah tentang Kehidupan Khidir (3)

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah

Lampiran

Pendapat Ibnu Qayyim al-Jauziyyah tentang Kehidupan Khidir 'alaihis salaam (3)

Keenam, yang menjadi pegangan orang-orang yang menganggap Khidir masih hidup adalah hikayat-hikayat nukilan dari kabar beberapa orang yang telah melihatnya. Sungguh mengherankan! Memangnya Khidir mempunyai ciri-ciri yang dapat diketahui dengan mudah oleh orang yang melihatnya? Di antara mereka banyak yang menceritakan ulang perkataan Khidir, dengan menyebut kata-kata, "Aku adalah Khidir." Sedangkan telah diketahui tidak seorangpun boleh membenarkan perkataan tanpa bukti-bukti yang kuat dari Allah. Maka siapakah yang tahu bahwa orang yang mengabarkan itu benar dan tidak berbohong?

Ketujuh, Khidir berpisah dengan Nabi Musa 'alaihis salaam bin Imran -padahal Musa adalah teman bicara Yang Maha Rahman- dan dia tidak terus menemaninya. Hal ini jelas dengan perkataannya yang direkam al-Qur-an: "Ini adalah perpisahan antara aku dan kau." Maka bagaimana mungkin dia rela meninggalkan Nabi seagung itu dan tidak membaiatnya. Atau mungkin ada orang bodoh yang berkata: Musa memang tidak diutus untuk Khidir (sehingga Khidir tidak wajib mengikutinya). Kalau begitu, lalu siapakah orang yang tidak menghadiri shalat Jum'at, tidak berjama'ah, tidak mengikuti majelis ilmu dan sedikit pun tidak mengetahui syari'at?

Setiap mereka juga suka berkata: Khidir berkata kepadaku, aku didatangi oleh Khidir, dan Khidir memberi nasihat kepadaku.

Sungguh ajaib, Khidir mau berpisah dengan "teman bicara Allah" (kalamullah/Musa), sementara dia berkeliaran di kalangan orang-orang bodoh ini, orang yang tidak tahu cara berwudhu dan tidak tahu cara shalat.

Kedelapan, ummat bersepakat untuk tidak melirik orang yang mengatakan: Aku Khidir. Bahkan sekalipun ucapannya dinisbatkan kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, misalnya dengan mengatakan bahwa aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkata begini dan begini, maka ucapan ini tak akan dianggap ummat sebagai dalil. Kecuali kalau mereka berkata: Khidir tidak menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan tidak membaiatnya, maka ucapan ini bisa disetujui ummat.

Atau orang bodoh ini berkata: Sesungguhnya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memang tidak diutus kepada Khidir (sehingga Khidir tidak wajib mengikutinya). Perkataan ini mengandung kekufuran kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.

Kesembilan, kalau saja dia masih hidup, dia akan ikut berjihad melawan kaum kafir, dan mengikat dirinya di jalan Allah, dan posisinya berada di shaf terdepan, dan hadir di shalat Jum'at, ikut shalat jama'ah, dan mengajarkan ilmu lebih baik baginya, daripadaa mengembara di antara orang-orang yang tidak jelas, dan hanya akan mendatangkan celaan dan hinaan kepadanya. (*)

===

(*) Lampiran ini dinukil dari al-Manar karya Ibnu al-Qayyim hal. 28-29. Lihat juga kitab al-Bidayah wa an-Nihayah 1/334-336.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah, Penulis: Ibnu Hajar al-Asqalani, Penerjemah: H.M. Nasri, Lc, Penerbit: IIMaN dan Hikmah, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Januari 2003 M/ Dzulqa'adah 1423 H.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

Bisakah anda menjadi agen properti? Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog