Surat al-Baqarah (19-20/3)
Hadits-hadits Dalam Masalah Ini
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud ra-dhiyallaahu 'anhu tentang firman Allah: "Sedang cahaya mereka memancar di hadapan mereka," (QS. At-Tahriim: 8) ia berkata: "Mereka akan melewati ash-shirath menurut kadar 'amalnya. Ada yang cahayanya sebesar gunung. Ada yang cahayanya sebesar pohon kurma. Dan cahaya yang paling kecil adalah sebesar ibu jari, terkadang bercahaya dan terkadang redup." (88)
Ibnu Abi Hatim juga meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra-dhiyallaahu 'anhuma, ia berkata: "Setiap ahli tauhid pasti diberikan cahaya pada hari Kiamat. Adapun orang munafik, cahayanya akan padam. Orang mukmin merasa takut ketika melihat cahaya orang munafik yang padam, maka mereka berdo'a:
"Wahai Rabb kami, sempurnakanlah cahaya kami bagi kami." (QS. At-Tahriim: 8) (89)
Adh-Dhahhak bin Muzahim berkata: "Akan diberikan cahaya di akhirat kepada siapa saja yang menunjukkan keimanan di dunia. Tatkala hendak melewati ash-shirath, cahaya orang munafik padam, maka melihat hal itu orang-orang mukmin merasa takut dan mereka berdo'a: 'Wahai Rabb kami, sempurnakanlah cahaya kami bagi kami.' (QS. At-Tahriim: 8)."
Jenis-jenis Orang Mukmin, Orang Kafir dan Orang Munafik
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa manusia terbagi menjadi beberapa jenis. (Pertama), mukmin sejati, yakni meraka yang disifatkan pada empat ayat pertama surat al-Baqarah. (Kedua), kafir sejati, yakni mereka yang disifatkan pada dua ayat setelahnya. Dan (ketiga) orang-orang munafik, mereka terbagi dua: Pertama, orang-orang munafik 'tulen', merekalah yang disebutkan dalam perumpamaan api (seperti orang yang menyalakan api...dan seterusnya). Dan kedua, orang-orang munafik yang ragu-ragu. Terkadang tampak pada mereka cahaya iman dan terkadang meredup. Merekalah yang disebutkan dalam perumpamaan air hujan (seperti orang yang ditimpa hujan lebat...dan seterusnya). Keadaan mereka ini lebih ringan daripada yang pertama.
Kemudian Allah membuat perumpamaan tentang orang-orang kafir yang mereka merasa yakin berada di atas petunjuk, padahal mereka tidak berada di atas petunjuk. Mereka adalah orang-orang jahil (bodoh) dengan jahil murakkab (kebodohan yang sangat), yang Allah berfirman tentang mereka:
"Dan orang-orang yang kafir, amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sedikit pun." (QS. An-Nuur: 39)
Kemudian Allah membuat permisalan orang kafir yang jahil, yakni jahil basiith (sedang). Mereka adalah orang-orang yang Allah berfirman tentang mereka:
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan, gelap gulita yang bertindih-tindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, hampir-hampir dia tidak dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah, tidaklah dia mempunyai cahaya sedikit pun." (QS. An-Nuur: 40)
Di sini orang kafir terbagi menjadi dua, yaitu orang kafir yang menyeru (kepada kekafiran) dan orang kafir yang hanya ikut-ikutan (muqallid), sebagaimana yang Allah Ta'ala sebutkan pada awal surat al-Hajj:
"Di antara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa 'ilmu pengetahuan dan mengikuti setiap syaitan yang jahat." (QS. Al-Hajj: 3)
Dan Dia berfirman:
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa 'ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa Kitab (wahyu) yang bercahaya." (QS. Al-Hajj: 8)
Allah juga telah membagi orang-orang yang beriman di awal dan di akhir surat al-Waaqi'ah, juga pada surat al-Insaan menjadi dua bagian, pertama, saabiquun yaitu mereka yang didekatkan kepada Allah 'Azza wa Jalla, dan kedua adalah ash-haabul yamiin, yaitu orang-orang yang berbuat kebajikan.
Kesimpulan dari ayat-ayat di atas bahwa orang-orang yang beriman terbagi menjadi dua bagian, yaitu orang-orang yang didekatkan dan orang-orang yang berbuat kebajikan. Orang-orang kafir juga terbagi dua, yaitu penyeru (kepada kekafiran) dan muqallid (hanya ikut-ikutan). Demikian pula orang-orang munafik terbagi dua, yaitu munafik sejati dan munafik yang dalam dirinya ada sebagian unsur kemunafikan, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits yang terdapat dalam kitab ash-Shahiihain (Shahiih al-Bukhari dan Shahiih Muslim) yang diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Amr ra-dhiyallaahu 'anhu, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
"Ada tiga perkara yang apabila semuanya terdapat pada diri seseorang, maka ia adalah seorang munafik tulen. Dan barangsiapa yang dalam dirinya terdapat salah satu dari ketiganya, maka dirinya terkena salah satu sifat kemunafikan, hingga ia meninggalkannya. (Pertama), orang yang apabila berbicara ia berdusta. (Kedua) apabila berjanji ia ingkar, dan (ketiga) apabila diberi kepercayaan ia khianat." (90)
Hadits ini dijadikan dalil bahwa dalam diri manusia mungkin saja terdapat cabang keimanan dan juga cabang kemunafikan, baik yang bersifat 'amali (perbuatan) yakni yang disebutkan dalam hadits ini ataupun i'tiqadi (keyakinan) sebagaimana yang disebutkan dalam ayat.
Bersambung...
===
(88) Tafsiir ath-Thabari 23/179.
(89) Al-Hakim 2/495.
(90) Fat-hul Baari 1/111, dan Muslim 1/78. Al-Bukhari no. 33, 34, Muslim no. 58, 59, tanpa kata "tsalaa-tsun". Lihat Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib no. 2937.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.
===
Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com
===
Bisakah anda menjadi agen properti?
Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda
Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT