Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Surat al-Baqarah (23-24/3)

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Baqarah (23-24/3)

Di Antara Bentuk Mukjizat al-Qur-an

Siapa saja yang mencermati dan memperhatikan al-Qur-an dengan seksama niscaya dia akan menemukan berbagai keunggulannya yang tidak tertandingi dalam seni sastra, baik yang tersurat maupun yang tersirat, baik dari sisi lafazh maupun makna. Allah Ta'ala berfirman: "Alif laam ra-dhiyallaahu 'anha', (inilah) suatu Kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana lagi Mahatahu." (QS. Huud: 1) Artinya, lafazh-lafazhnya dikokohkan dan makna-maknanya diterangkan secara rinci, atau sebaliknya (lafazh-lafazhnya diterangkan dengan rinci dan makna-maknanya dikokohkan). Dengan demikian seluruh kata dan maknanya dikemukakan secara fasih, tidak ada yang dapat menyamai dan menandinginya. Di dalamnya Allah mengabarkan berita-berita ghaib yang telah terjadi dan memang hal itu terjadi sama persis dengan apa yang dikabarkan tersebut. Di dalamnya Dia memerintahkan untuk berbuat kebaikan dan melarang berbuat kejahatan, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, "Telah sempurnalah kalimat Rabb-mu (al-Qur-an), sebagai kalimat yang benar dan adil." (QS. Al-An'aam: 115) Artinya, benar dalam berita yang disampaikan al-Qur-an dan adil dalam hukum-hukum yang dimuatnya. Dengan demikian, seluruh kandungan al-Qur-an adalah benar, adil dan merupakan petunjuk. Di dalamnya tidak ada sedikit pun kecerobohan, kebohongan atau sesuatu yang dibuat-buat. Tidak seperti sya'ir-sya'ir Arab dan sya'ir'isya'ir selain mereka yang diwarnai dengan berbagai kecerobohan serta kebohongan, dan sya'ir-sya'ir itu tidak akan indah kecuali dengan hal-hal seperti itu. Sebagaimana diungkapkan dalam sya'ir:

"Sesungguhnya kata yang paling sedap adalah kata yang paling dusta."

Engkau temukan dalam qashidah (untaian sya'ir) yang panjang pada umumnya berisi penyebutan sifat-sifat wanita, kuda atau minuman keras. Atau pujian terhadap orang tertentu, terhadap kuda, unta, perang atau peristiwa dan tragedi yang terjadi. Dan juga binatang buas atau suatu fenomena yang terjadi, yang mana semua itu tidak mengandung faedah, kecuali hanya menonjolkan kemampuan mutakallim (pembicara) tertentu dalam mengungkapkan sesuatu yang tersembunyi atau detail, atau menampilkan sesuatu dengan tampilan yang nyata. Kemudian engkau dapati ia mengarang satu atau dua bait sya'ir atau bahkan lebih yang kebanyakannya hanyalah sya'ir-sya'ir qashidah dan sebagian besar isinya tidak mengandung manfaat sama sekali.

Sedangkan al-Qur-an, seluruh kandungannya benar-benar fasih. Berada di puncak keindahan bahasa bagi orang-orang yang memahaminya secara rinci maupun global, yakni bagi mereka yang memahami ucapan dan ungkapan bahasa Arab.

Jika engkau merenungkan berita-berita dari al-Qur-an, pasti engkau akan mendapatinya berada di puncak cita rasa yang mengagumkan, baik disajikan secara panjang lebar maupun singkat, baik berulang-ulang ataupun tidak. Setiap kali diulang, maka semakin mempesona dan tinggi cita rasa keindahannya. Tidak basi dengan banyaknya pengulangan dan tidak menjadikan para 'ulama menjadi bosan. Jika Allah memberikan ancaman dan peringatan keras di dalamnya, maka gunung-gunung yang berdiri kokoh menjadi goncang karenanya. Maka bagaimana pendapatmu dengan hati yang benar-benar memahami hal tersebut? Dan jika Allah berjanji, Dia mengemukakannya dengan ungkapan yang dapat membuka hati dan pendengaran, sehingga hati pun merindukan Surga yang penuh kedamaian di sisi 'Arsy ar-Rahmaan. Sebagaimana firman-Nya yang mengandung targhiib (dorongan) berikut ini:

"Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS. As-Sajdah: 17)

Allah juga berfirman:

"Dan di dalam Jannah itu terdapat segala apa yang diinginkan oleh hati dan sedap (di pandang) mata dan kalian kekal di dalamnya." (QS. Az-Zukhruf: 71)

Bersambung...

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

Bisakah anda menjadi agen properti?
Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog