Skip to main content

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah: Khidir dan Penjual (2)

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah

Bagian I

Sosok Khidir yang Sebenarnya

Bab 12

Khidir 'alaihis salaam dan Penjual (2)

Aku telah mendapatkan jalan (jalur riwayat) yang baik selain riwayat yang disebutkan tadi dari Ibnu 'Umar ra-dhiyallaahu 'anhuma. Al-Baihaqi berkata, dalam kitab Dalail an-Nubuwwah, Abu Bakar Zakaria bin Abu Ishaq mendapat kabar dari Ahmad bin Sulaiman al-Faqih, dia memperolehnya dari al-Hujjaj bin Farafashah (3), ia berkata: Ada dua orang lelaki sedang berjualan barang dagangan milik 'Abdullah bin 'Umar ra-dhiyallaahu 'anhuma. Salah seorang di antara mereka memperbanyak bualannya. Ketika mereka berdua sedang berjualan, tiba-tiba lewat seorang laki-laki, lalu berdiri di hadapan mereka. Kemudian ia berkata kepada orang yang banyak bersumpah tadi, "Wahai Hamba Allah, bertakwalah kepada Allah, dan janganlah banyak menjual sumpah, sesungguhnya sumpahmu itu tidak akan menambah rezekimu, dan tidak pula mengurangi jatah rezekimu jika kau tidak bersumpah."

Dia berkata, "Apa maksudmu?" Orang tadi berkata, "Sesungguhnya yang kumaksud begini," lalu dia mengatakan kalimat tadi -seperti yang telah disebutkan di atas- sampai tiga kali. Orang yang berjualan itu pun menimpali ucapannya. Ketika orang tadi ingin beranjak pergi dari keduanya, dia berkata, "Ketahuilah sesungguhnya termasuk sikap iman adalah, berani mengungkap kejujuran sekalipun membuatmu rugi, dan itu lebih baik daripada kebohongan yang membuatmu untung. Dan janganlah kamu lebih mengutamakan ucapan di atas tindakan." Lalu dia beranjak pergi.

'Abdullah bin 'Umar berkata, "Jumpailah dia dan tulislah apa yang dikatakannya." Penjual itu menemuinya dan berkata, "Wahai hamba Allah, tulislah untukku kalimat yang tadi kau ucapkan, semoga Allah merahmatimu." Orang itu berkata, "Apa yang telah ditakdirkan Allah pasti akan terjadi," dan dia mengulanginya hingga dapat dihafal. Kemudian orang itu beranjak pergi, dan ketika kakinya menginjak masjid, tiba-tiba aku tidak tahu lagi, apakah yang berada di bawah kakinya itu bumi atau langit. Dia berkata, mereka menganggap bahwa dia adalah Khidir atau Ilyas.

Ibnu Abi Dunya juga berkata, kami mendapatkan hadits Ya'qub bin Yusuf, kami mendapatkannya dari Malik bin Isma'il (4), dari Shalih bin Abi al-Aswad, dari Mahfud bin 'Abdillah, dari seorang syaikh yang berasal dari Hadhramaut, dari Muhammad bin Yahya (5), dia berkata, 'Ali bin Abi Thalib ra-dhiyallaahu 'anhu berkata: Ketika aku sedang thawaf, aku bertemu dengan seseorang yang sedang memegang kelambu Ka'bah. Dia berdo'a, "Wahai Engkau yang tidak disibukkan dengan pendengaran apa pun, wahai Engkau yang tidak menolak orang-orang meminta, wahai Engkau yang tidak bosan dengan keluhan orang-orang yang tertekan, berilah aku ampunan-Mu (6) dan rasa manis rahmat-Mu."

'Ali ra-dhiyallaahu 'anhu melanjutkan ceritanya, aku berkata: "Do'amu ini telah membuka pintu maaf Allah bagimu, ulangi do'a itu." Dia berkata, "Kamu mendengarnya?" Aku berkata, "Ya, aku mendengarnya." Dia berkata, "Maka berdo'alah dengan do'a itu setiap usai shalat. Demi Dzat yang menguasai jiwa Khidir, jikalau kau mempunyai dosa-dosa sebanyak bintang yang bertebaran di angkasa dan memenuhi bumi, tentu Allah akan mengampuni lebih cepat dari kedipan mata." (7) Hadits ini diriwayatkan oleh ad-Dainuri dalam kitab al-Mujalasah.

Bersambung...

===

(3) Aslinya adalah al-Hujjaj bin Quraqashah (yang benar adalah Farafashah), dia al-Bahili al-Bashri, terpercaya dan ahli 'ibadah, namun masih meragukan, termasuk thabaqah keenam. Diriwayatkan Abu Dawud dan an-Nasa-i. Lihat: at-Taqrib 1/154.

(4) Dia adalah Malik bin Isma'il an-Nahdi, terpercaya dan meyakinkan, seorang ahli 'ibadah, termasuk golongan shighar kesembilan. Haditsnya terdapat dalam Kutubu as-Sittah. Meninggal pada tahun 217 H. Lihat: at-Taqrib 2/223, at-Tahdzib 10/3, Tarikh ats-Tsiqat 1666.

(5) Dia adalah Muhammad bin Yahya bin Habban, terpercaya dan ahli fiqih, termasuk golongan keempat. Haditsnya ada dalam Ushul as-Sittah. Meninggal tahun 121 H. Lihat: at-Taqrib 2/216, at-Tahdzib 9/507, Ma'rifah ats-Tsiqat 1659.

(6) Bandingkan dalam al-Bidayah wa an-Nihayah: Urzuqni.

(7) Al-Bidayah wa an-Nihayah 1/333. Dia berkata: Hadits ini terputus, dan dalam sanadnya terdapat orang yang tidak diketahui.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah, Penulis: Ibnu Hajar al-Asqalani, Penerjemah: H.M. Nasri, Lc, Penerbit: IIMaN dan Hikmah, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Januari 2003 M/ Dzulqa'adah 1423 H.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

Bisakah anda menjadi agen properti? Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog