Kematian dan Sakaratul Maut
Su'ul Khatimah Para Pendosa
Syaikh Adil bin 'Abdillah as-Sa'i rahimahullaah menuturkan dalam bukunya, Tadzkiratul Ikhwan bi Khatimatil Insan:
Seorang yang memandikan jenazah bercerita kepadaku, ia memandikan jenazah seseorang, warna kulitnya menguning, setelah dimandikan wajah jenazah itu menghitam. Aku bertanya kepadanya: "Hitam seperti jenggotku?" Ia menjawab: "Hitam seperti arang." Ia melanjutkan kisahnya: "Dari matanya keluar darah, ia sepertinya menangis darah, semoga Allah melindungi kita semua dari hal itu." Petugas itu menuturkan: "Dulu ia temanku." Aku bertanya: "Kau lihat hal itu?" Ia menjawab: "Ya." Aku bertanya: "Apa warna kulit badannya berubah?" Ia menjawab: "Tidak, hanya wajah saja." (76)
Sebagian lainnya bercerita kepadaku, ia berkata: "Suatu ketika aku bertandang ke tempat salah seorang teman, mereka tengah memandikan jenazah, aku lihat wajahnya menghitam seperti piringan terbakar, badannya kuning, pemandangannya menakutkan, setelah itu sebagian keluarga datang untuk melihat, melihat jenazah dalam kondisi seperti itu, mereka lari ketakutan." Semoga Allah dengan karunia dan kemuliaan-Nya berkenan memberikan keselamatan dan penutupan aib di dunia dan akhirat." (77)
Sebagian lainnya bercerita kepadaku, ia berkata: "Saat kau meletakkan jenazah seseorang di dalam kubur dan aku hadapkan wajahnya ke arah kiblat, aku lihat wajahnya beralih ke bawah dan hidungnya menancap ke tanah, aku hadapkan lagi ke arah kiblat dan di bawah kepalanya aku beri tanah, kepalanya kembali menghadap ke bawah dan hidungnya menancap ke tanah, setelah itu di bawah kepalanya aku beri pasir agak banyak agar kepalanya tidak berbalik, sayangnya kepala jenazah itu kembali mengarah terus seperti itu hingga terulang sebanyak lima kali. Setelah merasa putus asa, aku tinggalkan jenazah dalam kondisi seperti itu lalu aku tutup kuburnya." (78)
Berikut kisah seorang pemuda dari keluarga 'Abbas. Dikisahkan, ia mengalami kejadian menakutkan di tengah perjalanan Makkah menuju Jeddah. Penutur kisah yang menyaksikan langsung kejadian itu menuturkan:
Saat melihat pemandangan mobil dan kondisi luarnya, aku dan teman-teman yang turut bersamaku berkata: Ayo kita turun untuk melihat kondisi orang yang ada di mobil itu. Setelah mendekati orang yang ada di dalam mobil, ternyata ia tengah sekarat. Kami lihat tape mobil masih menyala, terdengar bunyi lagu-lagu barat yang batil. Kami mematikan tape, kemudian kami melihat kondisi orang itu dan sakaratul maut yang ia alami. Kami berkata: Ini kesempatan, semoga melalui usaha kita semua Allah memberikan keberuntungan untuk orang ini di dunia dan akhirat. Kami berkata kepada orang itu: Pak, ucapkan Laa ilaaha illallaah. Tahukah saudaraku, apa yang diucapkan orang itu di akhir masa hidupnya? Ia mengucapkan kata-kata dengan dialek pasarannya -semoga Allah melindungi kita semua dari hal itu: Terkutuklah agamamu, agamanya agamamu, aku tidak pernah shalat, aku tidak pernah puasa. Setelah itu ia mati dalam kondisi seperti itu. Semoga Allah melindungi kita semua dari kehinaan. (79)
Seseorang bercerita: Ada yang bertutur kepadaku, ia berkata: "Aku bepergian untuk keperluan belajar ke Amerika Serikat, aku sama seperti pemuda lain pada umumnya yang menghabiskan malam di tempat-tempat permainan dan diskotik. Pada suatu hari, kami pulang setelah bermain-main. Salah satu dari kami masuk asrama, sementara yang lain belum pulang. Kami bilang: Mungkin sebentar lagi juga pulang. Kami terus menantinya namun tidak juga datang. Kami turun untuk mencarinya ke sana ke mari, akhirnya kami berkata: Ia pasti berada di tempat parkiran di basemen. Kami menuju tempat parkiran, kami lihat di dalam mesin mobilnya masih menyala, kawan kami diam tidak bergerak di dalam mobil, musik juga masih berbunyi sejak akhir malam tadi hingga saat itu.
Kami buka pintu mobil itu lalu kami memanggil-manggil: Kawan, kawan. Ternyata ia sudah tewas sejak saat ia memarkir mobil di parkiran itu. Seperti itulah kisah pedih pemuda itu, kisah yang menyadarkan hati sebagian besar pemuda, mendorong mereka untuk bertaubat dan kembali kepada Allah. Akhirnya para pemuda bertaubat dan kembali kepada Allah, mereka tidak pernah lagi minum-minuman, tidak lagi bergaul bebas, mereka bersikap tenang dan bertaubat berkat kemuliaan Allah, di samping itu mereka juga memetik pelajaran dari kondisi teman mereka yang mati dalam keadaan melakukan kemaksiatan. Kisah akhir hidup teman mereka menjadi pelajaran bagi yang mau memetik pelajaran. Sementara pemuda lain yang lalai menjauhi peristiwa dan pelajaran ini. (80)
Bersambung...
===
(76) Tadzkiratul Ikhwan hal. 48.
(77) Tadzkiratul Ikhwan hal. 48.
(78) Tadzkiratul Ikhwan hal. 48.
(79) At-Tahdzir min Su'il Khatimah hal. 43-44.
(80) At-Tahdzir min Su'il Khatimah hal. 48-50.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: ar-Riyad an-Naadirah fii Shahiih ad-Daaril Akhirah, Penulis: Dr. Ahmad Musthafa Mutawalli, Ta'liq: Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin, judul terjemahan: Seri ke-1 (Serial Trilogi Alam Akhirah) Misteri Kematian, Menguak fenomena kematian dan rentetan peristiwa dahsyat menjelang Kiamat, Penerjemah: Umar Mujtahid Lc, Penerbit: Darul Ilmi Publishing, CV Darul Ilmi, Bogor - Indonesia, Cetakan II, Rabiul Akhir 1434 H/ Februari 2013 M.
===
Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com
===
Bisakah anda menjadi agen properti? Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda
Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT