Skip to main content

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah: Mendo'akan, Mengayomi dan Menolong Orang (2)

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah

Bagian II

Sikap dan Perilaku Khidir 'alaihis salaam

Bab 15

Mendo'akan, Mengayomi dan Menolong Orang (2)

Abu Sa'id meriwayatkan dalam sebuah kitab Syarfu al-Mushthafa, sebuah riwayat melalui Ahmad bin Abi Tarrah, kami mendapatkan hadits dari Muhammad bin al-Farrat (4), dari Maysir bin Sa'id (bin Abi Urubah), dari bapaknya (5), ketika al-Hasan berada di majelisnya, dan manusia duduk di sekitarnya, tiba-tiba dia menemukan seorang laki-laki yang matanya kehijauan. Lalu Hasan berkata kepadanya, "Apakah engkau dilahirkan dari kandungan ibumu sudah demikian, atau itu hanya sebuah tanda?" Dia berkata, "Memangnya apa yang engkau ketahui tentang diriku, wahai Abu Sa'id?" Dia berkata, "Lalu siapakah kau?" Lalu dia menceritakan asal-usulnya pada al-Hasan. Tidak seorang pun yang hadir di majelis ini tanpa dia ketahui asal-usulnya. Al-Hasan takjub dan berkata, "Wahai coba ceritakan kisah dirimu?"

Kemudian dia mulai bercerita, "Wahai Abu Sa'id aku sengaja membawa seluruh hartaku, lalu aku letakkan di atas perahu. Aku keluar ingin pergi ke daratan cina melalui lautan. Tiba-tiba bertiup angin kencang menimpa kami dan menenggelamkan kapal. Lalu aku beranjak mencapai pantai berdiri di atas sehelai papan yang tersisa. Aku merasa ragu dan bimbang, sekitar empat bulan yang kumakan hanyalah rumput dan pepohonan, yang kuminum adalah air yang memancar dari mata air. Dalam hatiku mulai takut, "Dapatkah aku melalui musibah ini, bisa saja aku binasa dan mungkin pula aku bisa selamat."

Dengan tenaga yang masih tersisa aku terus berjalan, lalu aku melihat sebuah istana yang seakan-akan memancarkan kilatan perak. Aku memberanikan diri untuk membuka daun pintunya, dan kulihat di dalam istana tersebut dinding-dinding yang di setiap bagiannya terdapat peti-peti yang terbuat dari mutiara, tertutup rapat dengan gembok yang bisa dibuka dengan hanya melihat ke arahnya, seakan-akan terbuka dengan sendirinya.

Aku buka sebagian peti itu, lalu tercium wangi yang amat mengagumkan keluar dari dalam kotak tersebut. Tiba-tiba kulihat terdapat sosok beberapa laki-laki yang memakai sutera dengan warna-warni tersusun indah. Sebagian mereka seolah melakukan gerakan, padahal dia mati, namun seakan-akan masih punya aura kehidupan. Lalu aku tutup kembali peti tersebut, dan keluar sambil menutup pintu istana.

Ketika aku berlalu dari istana itu, aku bertemu dengan dua orang perwira gagah dan rupawan yang tidak pernah aku lihat sebelumnya seumur hidup. Kedua orang itu bertanya tentang kisahku. Lalu aku ceritakan pada mereka berdua. Kemudian mereka berdua berkata, "Pergilah engkau ke depan, ketika menjumpai sebuah pohon yang di bawahnya berupa kebun, di sana kau akan bertemu dengan seorang tua yang berperawakan baik sedang melakukan shalat. Ceritakan kepadanya kisah yang kau alami, dia akan membimbingmu ke jalan yang benar.

Kemudian aku beranjak pergi untuk menemui orang tua tersebut. Ketika menjumpainya aku ucapkan salam kepadanya, kemudian dia membalas salamku, lalu aku bertanya tentang kisah yang kualami. "Lalu apa yang kau perbuat?" Aku jawab, "Aku tutup kembali peti tersebut dan kukunci pintu-pintunya." Dia terdiam sejenak dan berkata: "Duduklah," dan tiba-tiba sebuah awan lewat dan berkata: "As-Salaamu 'alaikum wahai waliyullah." Orang tua itu bertanya, "Hendak kemanakah kau?" Lalu awan menjawab, "Aku hendak pergi ke suatu negeri ini dan itu." Demikianlah awan-awan itu berlalu satu sama lain, hingga ketika ia bertemu awan yang lain ia bertanya, "Hendak ke manakah kau?" Awan berkata, "Aku hendak ke Bashrah." Dia berkata, "Turunkan aku di sana," kemudian dia turun. Sehingga tinggal aku yang masih berada di awan. Orang tua tadi berkata kepada awan: "Bawalah orang ini hingga sampai dengan selamat di rumahnya." Ketika aku masih berada di atas punggung awan tersebut, aku menyempatkan diri bertanya: "Aku ingin bertanya padamu dengan Nama Rabb yang telah memuliakanmu. Ceritakan padaku tentang istana, dua orang perwira dan tentang dirimu!"

Orang tua itu berkata, "Adapun istana yang kau temukan adalah bagian dari kemuliaan Allah bagi para syahid yang berada di lautan. Allah menugaskan para Malaikat untuk mengambil jasad mereka dari laut dan menyimpannya dalam peti-peti tersebut, dengan tersusun kain kafan sutera. Dua orang perwira adalah dua orang Malaikat yang memberi makan dan mengipasi mereka dengan kedamaian sesuai dengan apa yang telah diperintahkan Allah kepada mereka berdua. Adapun diriku adalah Khidir, aku meminta kepada Rabbku untuk dikumpulkan bersama ummat Nabimu Shallallaahu 'alaihi wa Sallam." Ketika aku telah berada di atas awan, aku merasa gemetar karena aku sangat ngeri, hingga aku berada di tempat seperti yang kau lihat sekarang ini. Al-Hasan berkata, "Sungguh engkau telah mengalami peristiwa luar biasa." (6)

Bersambung...

===

(4) Dia adalah Muhammad bin al-Farrat at-Taimi, Abu 'Ali al-Kufi, termasuk thabaqah kedelapan. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, mereka menganggapnya berdusta. Al-Bukhari dan an-Nasa-i berkata: Ini hadits mungkar. Lihat: Al-Majruhin 2/281, at-Taqrib 2/199, adh-Dhu'afa' karya al-'Aqili 1681, al-Mizan 4/3, at-Tahdzib 9/397, adh-Dhu'afa' karya ad-Daruquthni 476, adh-Dhu'afa' karya an-Nasa-i 544.

(5) Dia adalah Sa'id bin Abu Urubah ay-Yusykra, terpercaya dan hafal al-Qur-an, akan tetapi dia banyak memalsukan (tadlis) dan mencampur-adukkan hadits. Haditsnya ada dalam Kutub as-Sittah. Meninggal tahun 157 H. Lihat: At-Taqrib 1/307, Tadzkirah 1/177, at-Tahdzib 4/63, Syadzrat 1/239, Thabaqat Ibnu Sa'ad 7/33, al-'Ibru 1/225.

(6) Sanadnya maudhu' (palsu).

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah, Penulis: Ibnu Hajar al-Asqalani, Penerjemah: H.M. Nasri, Lc, Penerbit: IIMaN dan Hikmah, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Januari 2003 M/ Dzulqa'adah 1423 H.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

Bisakah anda menjadi agen properti? Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog