Skip to main content

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah: Khidir Datang Menghibur

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah

Bagian II

Sikap dan Perilaku Khidir 'alaihis salaam

Bab 14

Khidir 'alaihis salaam Datang Menghibur

Diriwayatkan Humad bin 'Umar al-Nashibi (1), salah seorang yang dikategorikan matruk, kami mendapatkan hadits dari as-Sirri bin Khalid, dari Ja'far bin Muhammad, dari bapaknya, dari kakeknya 'Ali bin al-Husain: Waktu itu dia sedang menjadi pimpinan beberapa orang di sebuah perahu laut. Kemudian perahu itu karam dan rusak. Saat dia sedang menyisiri di pinggiran laut, tiba-tiba melihat seorang laki-laki di pantai, dan dia melihat hidangan yang turun dari langit. Kemudian tersusun dengan sendirinya, setelah dimakan, tiba-tiba terangkat dengan sendirinya.

Melihat hal tersebut, dia tercengang dan bertanya, "Wahai dengan apa yang kulihat barusan, hamba Allah macam apakah kau ini?" Dia berkata: "Aku adalah Khidir yang pernah kau dengar." Dia berkata, "Dengan apakah makanan dan minuman ini tersedia?" Khidir menjawab, "Dengan nama Allah yang Maha Besar." (2)

Ahmad menyebutkan dalam kitabnya az-Zuhd, dari Hamad bin Usamah (3), kami mendapatkan hadits ini dari Mus'ar (4), dari Mu'in bin 'Abdirrahman bin 'Abdillah bin Mas'ud (5), dari 'Aun bin 'Abdillah bin 'Atbah bin Mas'ud (6), dia berkata: Waktu itu ada seorang laki-laki di sebuah kebun di daerah Mesir sedang tertimpa cobaan. Ibnu az-Zubair merasa sedih dan putus asa, sambil menunduk dia memukul-mukul tanah yang ada di depannya.

Ketika ia mengangkat kepalanya tiba-tiba ada seorang pemuda di hadapannya sedang memegang sekop. Pemuda itu tampak memandangnya dengan penuh toleran. Dia angkat lagi kepalanya, dan melihat pemuda itu seakan-akan merasa kasihan dan berkata: "Aku melihatmu sedang bersedih, ada apakah gerangan?" Dia berkata, "Tidak apa-apa." Dia berkata: "Yah dunia, dunia memang menyediakan semuanya. Orang baik dan orang jahat sama-sama makan darinya. Dan sesungguhnya akhirat merupakan suatu ajal yang benar-benar ada, diatur oleh para Malaikat yang mampu. Sehingga disebutkan bahwa di akhirat benar-benar ada pemisah yang jelas, seperti terpisahnya daging. Barangsiapa berbuat salah terhadap sesuatu, maka dia telah menyalahi kebenaran."

Ketika mendengar perkataan ini, dia merasa takjub, lalu berkata, "Aku merasa sedih atas apa yang terjadi pada kaum muslimin." Dia berkata, "Sesungguhnya Allah akan menyelamatkanmu dengan rasa simpatimu terhadap kaum muslimin. Maka beramallah kepada Allah, jangan sampai jadi orang yang meminta kepada Allah namun tidak diberikan. Atau dia berdo'a namun tidak dikabulkan. Atau dia bertawakkal namun tidak dicukupi, atau percaya kepada-Nya namun tidak diselamatkan." Maka aku pun mulai berdo'a, "Ya Allah, selamatkanlah diriku dan selamatkan orang-orang dari kesalahanku." Lalu aku merasa percaya diri dan tidak merasa tertimpa musibah apapun. Mas'ar berkata, mereka menganggapnya sebagai Khidir. (7)

Abu Na'im juga meriwayatkan hadits serupa dalam kitabnya al-Hilyah. Dalam bagian biografi Aun bin 'Abdillah, ia meriwayatkannya melalui jalur Abu Usamah (8) -dia adalah Humad bin Usamah. Setelah mendengar hadits ini, Abu Na'im mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Aiynah dari Mus'ar. Setelah meriwayatkan hadits dari Muslim tentang orang yang dibunuh dajjal, Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan menyebutkan bahwa konon orang ini adalah Khidir. 'Abdurrazzaq juga berkata, Mu'ammar mendapat kabar dari az-Zuhri, dari Ubaidillah bin 'Abdillah bin Atbah, dari Abu Sa'id, tentang terbunuhnya seseorang di tangan dajjal. Dalam akhir riwayat ini, Mu'ammar berkata, "Aku mendapatkan informasi bahwa orang itu menjadikan untaian papan dari perunggu, dan orang itu adalah Khidir. Ini didukung oleh an-Nawawi karena sanad yang dibuat Mu'ammar. Dia menyangka bahwa di dalamnya terdapat rentetan sanad, padahal itu hanya perkataan Mu'ammar.

Bersambung...

===

(1) Demikianlah aslinya. Dan benar Humad bin Amr an-Nashibi, termasuk hadits matruk, dan telah ditelaah secara detail oleh Ibnu Habban, dia berkata: Dia memalsukan hadits seakan-akan berasal dari orang-orang yang terpercaya. Lihat: Adh-Dhu'afa' karya al-'Aqili 376, adh-Dhu'afa' ash-Shaghir karya al-Bukhari 35, al-Mizan 1/598, al-Majruhin 1/252, adh-Dhu'afa' karya ad-Daruquthni 164, adh-Dhu'afa' karya an-Nasa-i 136.

(2) Sanadnya maudhu' (palsu).

(3) Dia adalah Humad bin Usamah al-Qarsyi, Abu Usamah, masyhur dengan julukannya. Dia termasuk orang yang terpercaya dan tepat. Mungkin juga pernah memalsukan, pada akhir hayatnya dia meriwayatkan hadits dari buku-buku selainnya. Haditsnya dalam Kutub as-Sittah. Dia meninggal tahun 201 H. Lihat: at-Taqrib 1/195, al-Jam'u 1/104, Tadzkirah 1/321, at-Tahdzib 3/2.

(4) Dia adalah Mus'ar bin Kadam al-Hilali, orangnya terpercaya dan tepat dalam hadits, utama, termasuk thabaqah ketujuh. Haditsnya terdapat dalam Kutub as-Sittah. Lihat: at-Taqrib 2/243, at-Tahdzib 10/113, Ma'rifatu ats-Tsiqat 1710.

(5) Dia adalah Mu'in bin 'Abdirrahman bin 'Abdillah, orangnya terpercaya, pernah menjadi hakim di Kuffah, dia juga mempunyai analisa yang tajam dan wawasan yang luas mengenai keilmuan. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim. Lihat: at-Taqrib 2/267, at-Tahdzib 10/252, Ma'rifatu ats-Tsiqat 1767.

(6) Dia adalah 'Aun bin 'Abdillah bin 'Atbah, terpercaya dan ahli 'ibadah, termasuk thabaqah keempat. Diriwayatkan Muslim dan keempat imam lainnya. Meninggal tahun 120 H. Lihat: at-Taqrib 2/90, at-Tahdzib 8/171, Ma'rifatu ats-Tsiqat 1451.

(7) Az-Zuhdu karya Hunad bin as-Sirri 784, dan al-Mushnaf karya Abu Syaibah 13/390 dari Abu Usamah terhadapnya.

(8) Hilyatu al-Auliya' 4/244, dan disebutkan oleh Ibnu Abu Dunya dalam at-Tawakkal 'ala Allah 17.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah, Penulis: Ibnu Hajar al-Asqalani, Penerjemah: H.M. Nasri, Lc, Penerbit: IIMaN dan Hikmah, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Januari 2003 M/ Dzulqa'adah 1423 H.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

Bisakah anda menjadi agen properti? Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog