Lakukan 'amal yang berpahala ganda
2. Hajji dan 'umrah.
a. Menghajjikan orang lain.
Orang-orang shalih terdahulu sangat gemar menunaikan ibadah hajji dalam rangka menyambut seruan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam:
"Ikutilah antara hajji dan 'umrah. Sesungguhnya keduanya menjauhkan kefakiran dan menghapus dosa sebagaimana alat kikir yang mengikis besi, emas dan perak." (58)
Karena itu, diceritakan, al-Aswad bin Yazid menunaikan hajji dan 'umrah sebanyak 80 kali (59). Amru bin Maimun menunaikan hajji dan 'umrah sebanyak 60 kali (60). Sedangkan Sa'id bin Musayyib menunaikan hajji dan 'umrah sebanyak 40 kali (61).
Masih banyak shahabat yang melaksanakan hajji lebih dari itu. Padahal saat itu alat transportasi dan komunikasi tidak secanggih saat ini. Bisa dibayangkan, jika mereka memiliki berbagai sarana seperti yang kita miliki sekarang? Tentu akan lebih banyak jumlahnya.
Seseorang yang ingin melaksanakan ibadah hajji hanya membutuhkan biaya tidak lebih dari 1.000 riyal (untuk di Arab Saudi, -ed). Dengan biaya seperti itu, ia telah mendapatkan fasilitas serba cukup. Namun ada jalan jika engkau ingin menambah jumlah ibadah hajji, tanpa pergi ke Tanah Suci. Caranya, berikanlah biaya hajji engkau pada yang lain. Bisa juga dengan jalan membiayai orang-orang yang tidak mampu menunaikan Rukun Islam yang kelima ini. Atau, dengan cara menghajjikan kaum muslimah yang bekerja di sekitar engkau. Mereka yang sangat berharap dapat menunaikan ibadah ini namun tidak mampu menunaikannya karena tidak punya dana. Bisa juga dengan menghajjikan orang-orang yang baru masuk Islam (muallaf) dengan cara bekerja sama dengan sebuah badan sosial yang biasa menghajjikan ratusan orang dengan biaya para donatur muslim. Hal ini dapat membuat hati mereka makin mantap dalam memeluk Islam.
Sebagai contoh, seorang 'ulama besar, zuhud dan dermawan bernama Muslim bin Yasar berhajji setiap tahun dan menghajjikan saudara-saudaranya. (62)
Lain lagi, 'Abdullah bin Mubarak adalah seorang tabi'in yang kaya raya. Jika musim hajji tiba, biasanya ia mengumpulkan saudara-saudaranya dari Marwa dan mengajak mereka keluar menuju Baghdad. Di dalam perjalanan, ia memberikan mereka makanan yang paling lezat, pakaian yang paling indah dan kue yang paling enak. Sesampainya mereka di Madinah, ia bertanya, "Hadiah apa yang dipesan keluarga kalian dari kota Madinah?" Mereka pun menjawab macam-macam. Setelah itu, ia pun membeli semua yang mereka katakan, lalu berangkat menuju Makkah.
Setelah mereka menunaikan ibadah hajji, ia berkata pada mereka, "Hadiah apa yang dipesan keluarga kalian dari kota Makkah?" Mereka menjawab macam-macam. Ia pun lalu membeli semua yang mereka minta dan kembali ke Marwa. Dalam perjalanan, mereka senantiasa diberikan shadaqah. Setibanya di Marwa, ia menginstruksikan agar rumah-rumah mereka dibangun. Tiga hari kemudian, ia mengadakan walimah untuk mereka sehingga dapat makan dan bergembira. Setelah itu, ia mengambil pundi uang dan membagikan kepada mereka satu per satu.
Kami tidak menyarankan engkau agar seperti 'Abdullah bin Mubarak rahimahullaah. Sebab, banyak dari kita yang tak sanggup seperti dia. Walau begitu, keluasan rizki dapat kita gunakan untuk membiayai saudara-saudara kita untuk melaksanakan ibadah hajji.
Jika engkau selalu menunaikan ibadah hajji setiap tahun demi meraih pahala, aku yakin engkau sanggup menghajjikan orang lain walaupun hanya sekali. Tapi jika engkau melaksanakan ibadah hajji hanya untuk bersenang-senang, rekreasi, atau agar disebut-sebut orang, atau hanya sekedar kebiasaan tanpa makna, maka engkau termasuk orang yang tidak mengharapkan umurnya dipanjangkan oleh Allah.
Mungkin saja ada orang yang melaksanakan ibadah hajji dengan harapan agar Allah melapangkan iman dalam hatinya. Atau menurutnya, terdapat perbedaan keutamaan antara orang yang berhajji dengan orang dihajjikan, terutama dalam perubahan perilaku ketika pulang ke negerinya. Jika itu yang menjadi alasan engkau, semoga Allah membalas niat baik engkau, atau engkau menemukan jalan lain untuk memperpanjang umur.
Bersambung...
===
(58) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, kitab Fath ar-Rabbani 11/9, Imam at-Tirmidzi 4/26, ia berkata: "Hadits Ibnu Mas'ud derajatnya hasan shahih. Diriwayatkan juga oleh Imam an-Nasa-i 5/16. Hadits ini dishahihkan oleh Imam as-Suyuthi dalam kitab Jami' ash-Shaghir 3/227, Imam al-Manawi dalam kitab Faidh al-Qadir 3/225. Sanadnya dihasankan oleh Imam al-Arnauth dalam kitab Jami' al-Ushul 9/461 dan dishahihkan oleh Imam al-Albani dalam kitab Shahih at-Tirmidzi nomor 650. Diriwayatkan juga dalam kitab Shahih an-Nasa-i nomor 558.
(59) Kitab Nuzhah al-Fudhala Tahzib Siyar A'lam an-Nubala 1/329.
(60) Kitab Nuzhah al-Fudhala Tahzib Siyar A'lam an-Nubala 1/329.
(61) Kitab Nuzhah al-Fudhala Tahzib Siyar A'lam an-Nubala 1/329. Untuk lebih detail lihatlah daftar isi kitab Nuzhah al-Fudhala Tahzib Siyar A'lam an-Nubala 1/1675.
(62) Kitab Nuzhah al-Fudhala Tahzib Siyar A'lam an-Nubala 1/329. Untuk lebih detail lihatlah daftar isi kitab Nuzhah al-Fudhala Tahzib Siyar A'lam an-Nubala 1/1675.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Kaifa Tu-thilu 'Umruka al-Intaajii, Penyusun: Muhammad bin Ibrahim an-Nu'aim, Pengantar: Syaikh Dr. Shalih bin Ghanim as-Sadlan, Syaikh 'Abdurrahim bin Ibrahim al-Hasyim, Penerbit: Daar adz-Dzakhair, Dammam - Arab Saudi, Cetakan ke-3, Tahun 1422 H, Judul terjemah: Manajemen Umur, Resep Sunnah Menambah Pahala dan Usia, Penerjemah: M. Yasir 'Abdul Muthalib Lc, Penerbit: Pustaka at-Tazkia, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'ul Awwal 1426 H/ Mei 2005 M.
===
Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT