Skip to main content

Adakah Larangan Maulidan? (5)

Adakah Larangan Maulidan? (5)

Dalil keenam:

Sabda Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam:

Sesungguhnya nanti kamu akan melihat banyaknya perselisihan di tengah-tengah kaum muslimin, dan barangsiapa di antara kamu ada yang menemui masa itu, maka jauhilah olehmu perkara-perkara yang baru yang diada-adakan oleh manusia (dan tidak pernah dicontohkan oleh kami), karena setiap perkara yang baru (yang diada-adakan oleh manusia dan tidak ada contohnya dari kami itu) adalah kesesatan. Dan hendaklah ia mengikuti dan berpegang kepada Sunnahku dan sunnah para khulafaa-ur Rasyidin (yang datang setelahku) dan gigitlah kuat-kuat Sunnah itu dengan gigi geraham. (149)

Dan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam juga telah bersabda:

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak berasal dari perintah (ajaran) kami, maka amalan tersebut pasti tertolak. (150)

Sehingga para 'ulama mengatakan, "Bahwa hadits di atas menjadi hakim atas setiap amalan lahiriyah, (sah atau tidaknya amalan tersebut tergantung pada apakah mengikuti Sunnah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan para Shahabatnya atau tidak)."

Sebenarnya masih banyak lagi dalil-dalil yang lainnya dalam masalah ini, dan akan saya turunkan dalam tulisan yang lainnya lagi insya Allahu Ta'ala.

Bersambung...

===

(149) Shahih: Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi nomor 2676 dan redaksi di atas adalah dari lafazh hadits miliknya, Imam Abu Dawud nomor 4607, Imam Ibnu Majah nomor 43, 44, Imam Ahmad 4/126, Imam al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak 1/95-96, Imam al-Baihaqi dalam kitab Sunanul Kubra 10/114, Imam Ibnu Hibban nomor 5, Imam al-Baghawi dalam kitab Syarhus Sunnah nomor 102, Imam ath-Thabrani dalam kitab Mu'jamul Kabir 18/818, hadits ini telah dishahihkan oleh: Imam at-Tirmidzi, Imam Ibnu Hibban, Imam al-Hakim, Imam al-Baghawi, dan Imam al-Albani. Lihat kitab Silsilah Ahadits ash-Shahihah nomor 937, lihat pula takhrijnya dalam kitab Bashaa-ir Dzawisy Syaraf halaman 67-69 karya Syaikh al-'Allamah Salim bin 'Ied al-Hilali.

(150) Shahih: Imam Muslim nomor 1718.

===

Maraji'/ Sumber:
Judul buku: Benarkah Shalahuddin al-Ayubi merayakan Maulid Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam?, Penulis: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Muraja'ah: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penerbit: Maktabah Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Jakarta - Indonesia, Cetakan ketiga, Syawwal 1435 H/ Agustus 2014 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog