Disusun oleh ustadz Kholid Syamhudi hafizhahullaah
Dari Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu, dia berkata, Abu Dzar radhiyallaahu 'anhu menceritakan bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Atap rumahku terbuka ketika aku di Makkah, lalu turunlah Malaikat Jibril 'alaihis salaam dan membedah dadaku, lalu mencucinya dengan air zam-zam. Kemudian membawa bejana dari emas penuh berisi hikmah dan iman. Lalu ia tuangkan ke dadaku, dan menjahitnya kembali.
Kemudian menarik tanganku dan naik ke langit. Ketika sampai ke langit dunia berkatalah Jibril kepada penjaga langit dunia, "Bukalah!" Dijawab, "Siapa ini?" Jibril menjawab, "Ini Jibril." Lalu Malaikat penjaga langit dunia bertanya, "Apakah kamu bersama seseorang?" Jibril menjawab, "Ya dan bersamaku Muhammad." Malaikat penjaga langit dunia bertanya, "Apakah dia diutus untuk itu?" Jibril menjawab, "Ya, bukalah!" Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bercerita: Ketika kami berada di atas langit dunia tiba-tiba aku melihat seseorang di sebelah kanan dan kirinya jama'ah manusia. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Jika dia melihat ke sebelah kanannya dia tertawa dan jika melihat ke kiri dia menangis." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Dia berkata kepadaku, 'Selamat datang Nabi dan anak yang shalih'." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Wahai Jibril, siapakah orang itu?" Jibril menjawab, "Itu Adam dan dan kumpulan orang yang di kanan dan kirinya adalah ruh-ruh anak turunannya. Yang di sebelah kanannya adalah ahli Surga dan yang sebelah kirinya ahli Neraka. Sehingga apabila melihat ke kanan dia tertawa dan apabila melihat ke kiri dia menangis."
Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bercerita kembali: Kemudian Jibril membawaku naik sampai langit kedua dan berkata kepada penjaganya, "Bukalah!" Lalu berkata penjaga langit kedua seperti apa yang dikatakan penjaga langit pertama, lalu terbukalah.
Berkata Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu, "Dia (Abu Dzar) menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berjumpa Nabi Adam, Idris, 'Isa, Musa, Ibrahim 'alaihimas salaam di langit, tetapi tidak menjelaskan kedudukan mereka kecuali hanya beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berjumpa dengan Nabi Adam 'alaihis salaam di langit dunia, Nabi Ibrahim 'alaihis salaam di langit keenam."
Dia meneruskan ceritanya: Ketika Jibril dan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berjumpa Nabi Idris 'alaihis salaam, beliau (Nabi Idris) berkata, "Selamat datang Nabi dan saudara yang shalih." Kemudian beliau berlalu dan aku bertanya (kepada Jibril), "Siapakah dia?" Jibril menjawab, "Idris." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Lalu aku berjumpa Musa dan beliau berkata, 'Selamat datang Nabi dan saudara yang shalih'." Lalu aku bertanya, "Siapakah dia?" Jibril menjawab, "Itu Musa." Lalu aku berjumpa 'Isa dan beliau berkata, "Selamat datang Nabi dan saudara yang shalih." Aku bertanya, "Siapakah dia?" Dijawab, "Itu 'Isa bin Maryam." Lalu berjumpa Ibrahim dan berkata, "Selamat datang Nabi dan anak yang shalih." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: Lalu aku bertanya, "Siapakah dia?" Dia (Jibril) menjawab, "Itu Ibrahim."
Ibnu Syihab berkata, Ibnu Hazm rahimahullaah mengkabarkan bahwa Ibnu 'Abbas dan Abu Habbah al-Anshari radhiyallaahu 'anhum mengatakan, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Kemudian aku naik sampai ke suatu tempat, aku mendengar suara tulisan Qalam."
Ibnu Hazm rahimahullaah berkata, Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Lalu Allah mewajibkan ummatku lima puluh shalat." Lalu bersabda, "Lalu aku kembali dengan perintah itu sampai berjumpa Musa, beliau berkata, 'Apa yang Rabbmu wajibkan terhadap ummatmu?'" Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Aku menjawab, 'Mewajibkan mereka lima puluh shalat.' Lalu Musa berkata kepadaku, 'Kembali ke Rabbmu, karena ummatmu tidak akan mampu melaksanakannya.' Lalu aku kembali kepada Rabbku dan diringankan separuhnya." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Lalu aku kembali menemui Musa dan aku kabarkan hasilnya. Lalu beliau (Musa) berkata, 'Kembali ke Rabbmu, karena ummatmu tidak akan mampu'." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Lalu aku kembali ke Rabbku.' Lalu Allah berfirman, 'Ia itu lima yang sama dengan lima puluh, ketetapan-Ku tidak akan berubah'." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Aku kembali ke Musa dan beliau berkata, 'Kembalilah kepada Rabbmu.' Dan aku katakan, 'Aku telah malu kepada Rabbku'." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Kemudian Jibril membawaku naik sampai aku mendapati sidratul muntaha yang tertutup warna-warni yang aku tidak ketahui hakikatnya." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Kemudian aku dimasukkan ke Surga, tiba-tiba ada kubah-kubah permata (mahligai terbuat dari permata) dan debunya minyak kesturi (misk)."
Takhrij hadits
Hadits ini dikeluarkan oleh Imam al-Bukhari dalam kitab ash-Shalat, bab Kaifa furidhatish shalat fil Isra' nomor 349 dan kitab Ahadits al-Anbiya', bab Dzikru Idris nomor 3342, serta kitab al-Hajj, bab Ma jaa fi zamzam secara ringkas nomor 1636.
Imam Muslim, kitab Iman, bab al-Isra' bi Rasulillah ila samawat wa fardi ash-Shalawat nomor 413-414, 2/390-393. Lafazh dari riwayat Imam Muslim.
Imam an-Nasa-i, kitab Shalat, bab Fardhu shalat wa dzikru ikhtilafin naqilina fi isnadi hadits Anas bin Malik wa ikhtilafi al-Fadziha nomor 448.
Imam Ibnu Majah, kitab Iqamatush shalat was Sunnah fiha, bab Ma jaa di fardhi ash-Shalawat al-Khams wal muhafazhatu 'alaiha nomor 1399.
Semuanya dari Ibnu Syihab dari Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu.
Biografi singkat perawi hadits
1. Ibnu Syihab rahimahullaah
Beliau bernama Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin 'Abdillah bin Syihab bin 'Abdillah bin al-Harits az-Zuhri. Terkenal dengan gelaran Ibnu Syihab dan az-Zuhri. Seorang Tabi'in yang terkenal, guru Imam Malik bin Anas bin Malik, Sufyan bin Uyainah, Ma'mar bin Rasyid dan yang lainnya. Dilahirkan tahun 51 H, dan meninggal tahun 123 H dalam usia 72 tahun. (1)
2. Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu
Beliau adalah Abu Hamzah Anas bin Malik bin an-Nadhar bin Dhamdham bin Zaid bin Haram bin Jundab bin Amir bin Ghanim bin 'Adi bin an-Najar, al-Anshari. Seorang shahabat yang menjadi pelayan (khadim) Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika beliau berusia sepuluh tahun, sehingga akhirnya menjadi seorang ahli fiqih dan 'ulama shahabat. Meninggal di Bashrah tahun 93 H dalam usia 103 tahun. (2)
3. Abu Dzar al-Ghifari radhiyallaahu 'anhu
Beliau adalah Abu Dzar Jundab bin Junadah bin Qais bin Amru bin Mulil bin Shi'air bin Haram bin Affan al-Ghifari. Shahabat yang terkenal dan termasuk orang yang pertama masuk Islam (as-Sabiqunal Awwalun). Meninggal di ar-Rabadzah tahun 32 H.
4. Abu Habbah al-Anshari radhiyallaahu 'anhu
Beliau bernama Zaid bin Ghaziyah bin Amru bin 'Athiyah bin Khansaa' bin Mabdzul bin Amru bin Ghanim bin Mazin bin an-Najar. Shahabat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang ikut perang Uhud dan meninggal dalam perang Yamamah.
5. Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma
Beliau bernama Abul 'Abbas 'Abdullah bin 'Abbas bin 'Abdil Muthalib bin Hasyim bin 'Abdi Manaf bin Qushaiy al-Qurasyi. Shahabat dan sepupu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang mendapatkan do'a kefaqihan agama dan kepakaran dalam tafsir al-Qur-an. Beliau meninggal di Tha'if tahun 68 H atau 69 H.
Bersambung...
===
(1) Lihat Tahdzibut Tahdzib, Ibnu Hajar, 3/696-698.
(2) Sama dengan di atas, 1/190-191.
===
Maraji'/ Sumber:
Majalah as-Sunnah, Upaya menghidupkan sunnah, Edisi 06/ Tahun VI/ 1423-2002 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT