Skip to main content

Faedah dari kisah Isra' dan Mi'raj (3)

Faedah dari kisah Isra' dan Mi'raj (3)

Faedah hadits

2. Peristiwa Isra' (7)

Setelah kejadian pembelahan dada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, terjadi pada peristiwa Isra'. Peristiwa ini tidak digambarkan dalam hadits Anas radhiyallaahu 'anhu di atas, akan tetapi diceritakan dalam hadits Anas lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari riwayat Tsabit al-Bunani dari beliau, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

Disiapkan untukku buraq; binatang tunggangan berwarna putih, lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal. Kalau melangkah, kecepatannya sejauh mata memandang. Lalu berkata lagi, "Aku menungganginya sampai Baitul Maqdis. Kemudian aku tambatkan di gelang pintu (Masjid) yang dipakai para Nabi 'alaihimas salaam untuk menambatnya. Lalu aku masuk masjid dan shalat dua raka'at, lalu keluar. Jibril 'alaihis salaam membawakan kepadaku segelas khamr dan segelas susu, lalu aku memilih susu." Jibril berkata, "Engkau telah memilih fithrah."
(Riwayat Imam Muslim nomor 409)

Dari kisah ini didapatkan beberapa faedah, di antaranya:

a. Buraq

Jibril mempersiapkan satu kendaraan untuk Isra' Nabi Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang dikenal dengan nama Buraq. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sifatkan dalam kisah Isra'nya, beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

Disiapkan untukku satu binatang tunggangan berwarna putih, lebih pendek dari bighal dan lebih tinggi dari keledai. Itulah Buraq.
(Riwayat Imam Muslim nomor 416)

Binatang yang dapat berlari luar biasa kencangnya. Sehingga Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sifatkan langkahnya sejauh pandangannya. Buraq kendaraan para Nabi dan bukan tunggangan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam saja. Sebagaimana dalam riwayat Imam at-Tirmidzi dengan sanad yang shahih dari Anas bin Malik (8). Hal ini menunjukkan kebenaran pendapat Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang mengatakan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berisra' secara sadar dengan ruh dan jasadnya (9).

Demikianlah kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang telah menciptakan binatang sedemikian hebatnya. Apabila melihat hal ini, maka isra' bukanlah peristiwa yang tidak masuk akal atau mustahil.

b. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menambatkan Buraq di salah satu gelang pintu Baitul Maqdis, tempat para Nabi menambatnya.

c. Baitul Maqdis atau Baitul Muqaddas, demikianlah para 'ulama menyebutnya. Baitul Maqdis bermakna rumah yang dijadikan penyuci, dan Baitul Muqaddas bermakna rumah yang disucikan.

d. Penjelasan Jibril 'alaihis salaam, ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memilih susu dengan fithrah, bermakna Islam dan istiqamah.

Imam an-Nawawi rahimahullaah menjelaskan faedah ini dalam pernyataan beliau, maknanya engkau memilih tanda-tanda Islam dan istiqamah. Susu dijadikan tanda Islam karena susu mudah, baik, suci, dan dapat diminum serta memiliki pengaruh baik. Sedangkan khamr, ialah induk segala kejelekan, dan katalisator berbagai jenis keburukan dunia dan akhirat. (10)

Bersambung...

===

(7) Kisah lengkapnya lihat mabhats, Kisah Isra' dan Mi'raj yang Shahih, dalam edisi ini.

(8) Lihat kisah ini dalam mabhats, Kisah Isra' dan Mi'raj yang Shahih, dalam edisi ini.

(9) Lihat pembahasan ini dalam mabhats, dalam edisi ini.

(10) Imam an-Nawawi, kitab Syarah Shahih Muslim, 2/385-386.

===

Maraji'/ Sumber:
Majalah as-Sunnah, Upaya menghidupkan sunnah, Edisi 06/ Tahun VI/ 1423-2002 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog