Skip to main content

Isra' dan Mi'raj Nabi dengan jasadnya?

Mabhats

Isra' dan Mi'raj Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dengan jasadnya?

Disusun oleh: Ahmad Faiz Asifuddin

Mungkin ada sekelompok orang yang merasa gerah jika Isra' dan Mi'raj Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dinyatakan terjadi dengan jasadnya. Logikanya akan segera menangkis, "Tidak rasional." Peristiwa yang sudah berlalu lebih dari 1400 tahun lalu, menyebabkan hakikat persoalan ini kian kabur, sekalipun banyak orang melakukan perayaan bid'ah Isra' Mi'raj pada setiap bulan Rajab.

Dahulu, saat peristiwa itu baru saja terjadi, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam langsung menceritakan kejadiannya kepada masyarakat kafir Quraisy pada pagi harinya. Namun bagaimana tanggapan orang Quraisy?

Mereka menyangkal, dengan mengatakan 'tidak rasional'. Mereka semakin mendustakan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Bagaimana mungkin, mereka yang biasa melakukan perjalanan ke Palestina, memerlukan waktu berhari-hari, bahkan berpekan-pekan, sekalipun dengan memacu binatang tunggangannya. Tetapi, Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengaku melakukan perjalanan ke Baitul Maqdis dan bahkan ke langit ke tujuh hanya dengan perjalanan sebagian malam saja. Tentu menurut orang-orang kafir, tidak rasional. (1)

Oleh sebab itu dengan sinis mereka menanyakan tentang bentuk Baitul Maqdis kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Dengan bantuan Allah 'Azza wa Jalla, beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pun menerangkan bentuk-bentuk Baitul Maqdis itu dengan jelas, tanpa ada kekurangan sedikitpun. Mereka terheran, tak berkutik. (2)

Bahkan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mampu menggambarkan tentang kafilah dagang mereka, yang kebetulan malam itu lewat. Bagaimana perjalannya, pulangnya, dan sampainya. Semuanya dapat dijelaskan oleh Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam secara tepat sesuai dengan kenyataannya. Tetapi (sungguh mengherankan) semua itu justru menjadikan mereka semakin menjauhi Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan semakin kafir (mengingkari) (3). Mereka berdalih dengan argumentasi klasik dan menuduh, bahwa Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tukang sihir (4). Na'udzu billaah.

Merupakan kewajaran jika sekarang ada sebagian kalangan ummat yang mengaku Islam terbengong-bengong, tidak bisa menerima kenyataan tersebut karena (secara) logika sulit dipahami kecuali setelah melakukan takwil.

Kalaupun terbukti bahwa ternyata Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Isra' Mi'raj dengan jasadnya, (ternyata) ada pula sementara ummat Islam yang berkomentar, apa perlunya memperdebatkan masalah yang tidak ada relevansinya dengan perbaikan ummat? Suatu komentar yang merupakan pertanda bahwa sebagian kaum Muslimin telah mengalami surutnya keimanan cukup parah. Sebab berita dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak lagi dianggap penting. Percaya atau tidak terhadap berita tersebut bukan lagi menjadi hal yang istimewa.

Bersambung...

===

(1) Lihat berbagai buku Sirah Nabawiyyah.

(2) Lihat kitab Zaadul Ma'ad 3/35 tahqiq Syu'aib dan Abdul Qadir al-Arna'uth, cetakan III 1421 H/ 2000 M, Mu'assasah ar-Risalah. Pentahqiq menyandarkan kisah itu pada kitab Shahih al-Bukhari dan Muslim. Lihat catatan kaki kitab Zaadul Ma'ad.

(3) Kitab Zaadul Ma'ad 3/35-36.

(4) Lihat kitab Mukhtashar Sirah Rasul, Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Wahhab, halaman 195-196, cetakan I 1414 H/ 1994 M, Maktabah Daar al-Faiha dan Maktabah Daar as-Salam.

===

Maraji'/ Sumber:
Majalah as-Sunnah, Upaya menghidupkan sunnah, Edisi 06/ Tahun VI/ 1423-2002 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog