Skip to main content

Pujian terhadap mayit (3)

Bab IX

Pujian terhadap mayit (3)

Dalam sebuah hadits disebutkan,

"Tidak ada seorang Muslim pun yang meninggal dunia kemudian disaksikan oleh empat orang dari para tetangga dekatnya bahwa mereka tidak mengetahui darinya kecuali kebaikan, maka Allah Ta'ala berfirman, 'Sungguh telah Aku terima perkataan kalian,' atau Allah berfirman, 'Aku terima persaksian kalian dan telah Aku ampuni dosanya yang tidak kalian ketahui'."

Maka ketahuilah, sesungguhnya ketiga hadits di atas menunjukkan bahwa kesaksian tersebut tidak hanya berlaku bagi para Shahabat radhiyallaahu 'anhum. Akan tetapi berlaku juga bagi kita, orang-orang Mukmin setelah periode mereka yang berjalan sesuai dengan manhaj mereka dalam hal keimanan, 'ilmu maupun kejujuran. Hal ini telah ditekankan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar di dalam kitab Fat-hul Bari, maka siapa saja yang ingin menambah penjelasan tentang masalah ini hendaklah ia merujuknya kembali pada kitab tersebut.

Adapun tentang pembatasan kesaksian empat orang pada hadits yang ketiga, dapat diperjelas dengan hadits 'Umar radhiyallaahu 'anhu yang sebelumnya yang mencukupkan dengan kesaksian dua orang saja. Adapun perkataan sebagian manusia setelah shalat jenazah, "Apa yang kalian saksikan atas mayat ini? Bersaksilah bahwa ia termasuk ahli kebaikan!" Kemudian orang-orang menjawab, "Shalih," atau "Ia termasuk orang yang baik" dan lain sebagainya. Maka hal yang seperti ini tidak sejalan dengan maksud dari hadits-hadits di atas. Bahkan termasuk perbuatan bid'ah yang teramat buruk, karena tidak pernah dilakukan oleh generasi Salaf. Karena orang-orang yang memberi kesaksian tersebut pada umumnya tidak mengenal si mayat. Bahkan bisa jadi mereka bersaksi dengan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang sebenarnya mereka ketahui (tentang si mayat). Hal ini dilakukan hanya sebagai jawaban atas pertanyaan orang yang meminta kesaksian guna menyenangkan hatinya. Mereka menyangka bahwa hal tersebut dapat memberi manfaat terhadap di mayat. Hal ini juga sebagai bukti kejahilan (kebodohan) mereka akan kesaksian yang dapat memberi manfaat kepada si mayat, yaitu kesaksian yang sesuai dengan keadaan si mayat yang sebenarnya, seperti pada hadits pertama yang berbunyi,

"Sesungguhnya Allah Ta'ala memiliki para malaikat yang bertugas mengucapkan apa saja yang diucapkan oleh bani Adam (manusia), tentang diri seseorang menyangkut hal baik maupun yang buruk."

Bersambung...

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Talkhiish ahkaamul janaa-iz wa bida'uha, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Judul terjemahan: Panduan praktis hukum jenazah, Penerjemah: Muhammad Dahri Lc dkk, Penerbit: Darus Sunnah Press, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, 2005 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT