Catatan atas buku Dialog dengan jin Muslim
Catatan kedua (8)
Kalau kita melihat kepada hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam atau Sunnah beliau, justru hal itulah yang terbesar dan disayangi oleh iblis, yaitu mereka yang telah membawa manusia untuk berbuat syirik. Dalam salah satu hadits shahih Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyatakan: Bahwa iblis mempunyai singgasana di lautan. Setiap pagi iblis mengirim balatentaranya ke seluruh penjuru dunia ini. Tidak ada satu jengkal pun yang tidak dimasuki oleh iblis. Dia menyuruh masuk ke seluruh pelosok untuk mengganggu manusia. Apabila telah selesai, salah satunya melapor: Aku telah membuat gangguan kepada manusia, membuat seorang anak durhaka kepada ibu bapaknya, kata iblis barangkali sudah dekat waktunya dia akan berbuat kebaikan lagi. Kemudian datang lagi yang lain berkata: Aku tidak tinggalkan dia melainkan dia telah berbuat syirik kepada Allah. Iblis berkata: Engkau-engkau (yang hebat). (45)
Saya berkata: Dalam hadits di atas disebutkan bahwa singgasana iblis itu di lautan, namun lautan yang mana? Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak menerangkan dan tidak perlu kita mengetahuinya, di Segitiga bermudakah (46) atau bukan, tidak perlu kita untuk mengetahuinya. Bahkan apabila kita menerka-nerka, maka kita tergolong ke dalam mereka yang rajman bil ghaib, yaitu menerka sesuatu yang ghaib yang tidak ada keterangannya dari Allah maupun Rasul-Nya. Dikatakan oleh Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, "Di lautan," maka lautan secara umum.
Apabila Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menentukan di lautan tertentu, mungkin ramai-ramai kita bisa pergi ke sana. Akan tetapi di sini Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak menjelaskannya, maka kita pun jangan coba-coba menjelaskannya kepada manusia, di lautan ini dan itu. Cukup kita terangkan secara umum saja. Bukan urusan kita dimana letaknya yang pasti. Urusan kita adalah menjaga gangguan iblis tersebut, jangan sampai menghancurkan kita dan mengajak kita sama-sama mereka ke Neraka.
Kemudian lihatlah pujian tertinggi iblis yang ditujukan kepada anak buahnya yang dapat membuat manusia menjadi syirik dan dikenakan kepada anak buahnya tersebut satu mahkota. Hadits tentang mahkota ini dikeluarkan oleh Imam Ibnu Hibban dengan sanad yang shahih yang merupakan gabungan antara hadits riwayat Imam Muslim dan Imam Ibnu Hibban dan telah ada dalam catatan saya. (47)
Bersambung...
===
(45) Sebagaimana yang akan diisyaratkan oleh penulis, hadits ini merupakan gabungan secara makna antara dua hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim nomor 2813, Imam Ahmad 3/366 dan 3/314-315, Imam Abu Nu'aim dalam kitab Hilyah al-Aulia 7/91-92. Lihat catatan hadits-hadits Shahih nomor 628 karya penulis sendiri -masih berbentuk tulisan tangan- dari Jabir radhiyallaahu 'anhu dengan lafazh sebagai berikut:
Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air (lautan), kemudian ia mengirimkan balatentaranya, yang terendah kedudukannya di antara mereka adalah yang terbesar fitnahnya, sehingga datang seorang di antara mereka seraya melapor, "Aku telah mengerjakan ini dan ini." Maka iblis menjawab, "Kamu belum berbuat apa-apa." Beliau berkata: Kemudian datang seorang (yang lainnya) seraya melapor: "Aku tidak meninggalkannya, kecuali setelah aku pisahkan antara dia dengan isterinya." Beliau berkata: Maka iblis pun mendekatinya seraya berkata (memujinya), "Ya engkau." Ia berkata: (Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) bersabda: Maka ia (iblis) pun memeluknya."
Dengan hadits Abu Musa radhiyallaahu 'anhu yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban, sebagaimana tertera dengan lengkap setelah ini. Insya Allahu Ta'ala.
(46) Ada satu lagi dari buku Muhammad Isa Dawud yang membahas Segitiga Bermuda, yang tidak kalah penyimpangannya dari buku Dialog dengan jin Muslim ini.
(47) Yaitu sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya, sebagaimana telah disebutkan oleh al-Hafizh al-Haitsami dalam kitab Maurid azh-Zham-aan nomor 62 dan telah dishahihkan oleh penulis sendiri dalam catatan-catatan Shahih-nya nomor 629 -masih tulisan tangan dan belum dicetak- dari hadits Abu Musa al-Asy'ariy radhiyallaahu 'anhu dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
Apabila tiba waktu Shubuh, maka iblis pun menyebarkan balatentaranya seraya berkata, "Siapa yang menyesatkan seorang Muslim pada hari ini, maka akan aku kenakan dia mahkota." Kemudian melapor yang satu dan berkata, "Aku telah menggoda (seseorang), sehingga dia menceraikan isterinya," maka iblis pun berkata, "Sebentar lagi orang itu akan menikah." Kemudian datang yang lainnya melapor, "Aku telah menggoda seseorang, sehingga dia mendurhakai kedua orang tuanya," maka iblis pun berkata, "Sebentar lagi orang itu akan berbuat baik (kembali kepada orang tuanya)." Kemudian datang lagi yang lainnya dan melapor, "Aku telah menggoda seseorang, sehingga dia syirik," maka iblis pun berkata (memujinya), "Engkau, engkau." Kemudian datang yang lainnya melapor, "Aku telah menggoda seseorang, sehingga dia berzina," maka iblis pun berkata (memujinya), "Engkau, engkau." Kemudian datang yang lainnya melapor, "Aku telah menggoda seseorang, sehingga dia membunuh," maka iblis pun berkata (memujinya), "Engkau, engkau," dan dikenakanlah kepadanya sebuah mahkota.
Dari hadits ini dapat kita mengetahui bahwasanya balatentara iblis ini berjasad, dan sangat keliru mereka yang menyebutkan bahwa iblis adalah makhluk halus.
===
Maraji'/ Sumber:
Buku: Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, bantahan terhadap buku Dialog dengan jin Muslim, Penulis: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penyusun: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Penerbit: Darul Qolam, Jakarta - Indonesia, Cetakan kedua, Tahun 1425 H/ 2004 M.
===
Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT