Skip to main content

Pujian terhadap mayit (4)

Bab IX

Pujian terhadap mayit (4)

Keterangan tambahan:

Meninggal dunia ketika terjadi gerhana.

Jika seseorang meninggal dunia bersamaan dengan terjadinya gerhana, baik gerhana bulan maupun matahari, maka yang demikian itu tidaklah menunjukkan satu kekhususan atau keistimewaan apapun. Adapun kepercayaan bahwa hal tersebut menunjukkan keagungan si mayat adalah termasuk khurafat-khurafat jahiliyah yang dibantah oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika anak beliau -Ibrahim- meninggal dunia. Pada saat itu sedang terjadi gerhana matahari. Kemudian beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkhutbah di hadapan khalayak ramai. Maka setelah membaca hamdalah dan memuji Allah, beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Amma ba'du, wahai manusia sesungguhnya kaum jahiliyah dahulu pernah berkata bahwa tidak terjadi gerhana matahari ataupun gerhana bulan melainkan karena kematian seseorang yang agung. Ketahuilah bahwasanya matahari dan bulan adalah bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah Ta'ala. Tidak akan terjadi kedua gerhana karena kematian atau lahirnya seseorang. Akan tetapi dengannya Allah menakut-nakuti hamba-Nya. Maka ketika kalian melihat hal yang demikian segeralah mengingat Allah, berdo'alah kepada-Nya, mohon ampunlah kepada-Nya, berilah shadaqah, merdekakanlah budak kalian, dan laksanakanlah shalat sampai gerhana tersebut selesai."

Bersambung...

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Talkhiish ahkaamul janaa-iz wa bida'uha, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Judul terjemahan: Panduan praktis hukum jenazah, Penerjemah: Muhammad Dahri Lc dkk, Penerbit: Darus Sunnah Press, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, 2005 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT