Skip to main content

Faedah dari kisah Isra' dan Mi'raj (4)

Faedah dari kisah Isra' dan Mi'raj (4)

Faedah hadits

3. Peristiwa Mi'raj Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersama Jibril 'alaihis salaam. (11)

Di antara faedah yang diambil dari hadits Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu ini dalam kisah Mi'rajnya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ke langit ialah:

a. Adab meminta izin dengan mengetuk pintu dan yang sejenisnya. Ketika Jibril ditanya penjaga langit, "Siapakah engkau?" Dia menjawab, "Jibril." Demikian seharusnya seorang Muslim, apabila mengetuk pintu rumah seseorang dan ditanya siapa dia, maka hendaklah menyebut namanya, tidak hanya menyebut kata-kata, "Saya" atau "Fulan" atau "Akhwat" atau "Ikhwan" dan lain-lainya. Hal ini telah dilarang Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya nomor 5600, dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallaahu 'anhu, dia berkata,

"Aku mendatangi Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan aku memanggilnya. Lalu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Siapakah itu?" Aku jawab, "Aku." Lalu beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam keluar dan berkata, "Aku, aku!"

b. Termasuk adab yang baik, yaitu menyambut kedatangan orang yang memiliki keutamaan dengan ucapan selamat dan perkataan yang baik serta mendo'akannya. (12) Ini diambil dari kisah pertemuan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dengan para Nabi 'alaihimas salaam dalam kisah Mi'raj tersebut.

c. Boleh memuji seseorang di hadapannya, jika dapat diperkirakan tidak membuatnya bangga diri atau lainnya yang dapat menyebabkan fitnah. (13) Perhatikan pujian para Nabi kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, dalam perkataan mereka, "Selamat datang Nabi dan anak yang shalih." Atau "Selamat datang Nabi dan saudara yang shalih."

d. Dalam riwayat Ibnu 'Abbas dan Abu Habbah al-Anshari radhiyallaahu 'anhum terdapat penunjukkan, bahwa beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sampai naik ke tempat yang terdengar padanya suara tulisan Qalam. Ini merupakan hujjah yang kuat tentang kewajiban mengimani keabsahan penulisan wahyu dan taqdir dalam Lauh Mahfuzh dan yang Allah kehendaki dengan Qalam. (14)

e. Perintah kewajiban shalat lima waktu sehari semalam, sebagaimana telah jelas dalam hadits tersebut.

f. Keutamaan shalat lima waktu ini menyamai keutamaan shalat lima puluh kali. Sebagaimana jelas dalam hadits tersebut.

g. Tentang gambaran Surga berupa mahligainya terbuat dari permata dan debunya berupa minyak misk (kesturi). Sebagai salah satu hujjah tentang keberadaan Surga sejak diciptakan Allah sampai saat ini hingga hari Kiamat yang akan datang. Surga termasuk makhluk Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang tidak digulung pada hari Kiamat. (15)

Demikianlah sebagian kecil faedah yang dapat diambil dari hadits di atas. Mudah-mudahan bermanfaat.

Bersambung...

===

(11) Kisah selengkapnya silahkan membaca Mabhats Kisah Isra' dan Mi'raj yang Shahih, edisi ini.

(12) Lihat kitab Syarah an-Nawawi terhadap Shahih Muslim 14/387.

(13) Lihat kitab Syarah an-Nawawi terhadap Shahih Muslim 14/387.

(14) Lihat kitab Syarah an-Nawawi terhadap Shahih Muslim 14/387.

(15) Lihat kekhususan ini dalam makalah kami Karakteristik 'Arsy, yang dimuat di Majalah as-Sunnah.

===

Maraji'/ Sumber:
Majalah as-Sunnah, Upaya menghidupkan sunnah, Edisi 06/ Tahun VI/ 1423-2002 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT