Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah.
Ringkasan Shahih Bukhari.
Kitaabul Haidh.
6. Kitab Haid.
13. Bab: Wanita Menggunakan Wewangian Ketika Mandi Suci dari Haid.
172. Dari Ummu Athiyah (dari jalur Muhammad bin Sirin, ia berkata: Seorang anak Ummu Athiyah radhiyallaahu 'anha meninggal dunia. Pada hari ketiganya, ia meminta wewangian berwarna kekuning-kuningan, kemudian ia mengusapkannya ke tubuhnya, 2/ 78). Ia berkata, "Kami dilarang (dalam riwayat lain: 62. (182) Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam melarang 6/ 187) untuk berkabung (dalam riwayat lain: Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berkabung) terhadap mayat lebih dari tiga hari, kecuali terhadap mayat suami, yaitu selama empat bulan sepuluh hari, dengan tidak bercelak, tidak memakai wewangian (dalam riwayat lain: tidak menyentuh wewangian, kecuali jika telah dekat masa sucinya dan apabila ia telah bersuci) dan tidak mengenakan pakaian yang dicelup, kecuali kain dingin. Namun telah diringankan kepada kami, yaitu ketika suci, tatkala seseorang di antara kami mandi setelah habis masa haidnya dengan menggunakan setetes minyak pewangi. Selain itu kami dilarang mengiringi jenazah, [namun beliau tidak menekankan hal tersebut pada kami." 2/ 78].
Baca selanjutnya:
Kembali ke Daftar Isi Buku ini.
Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.
===
(182) Riwayat ini mu'allaq dalam susunan pengarang di sini, namun telah disambungkannya dalam kitab Ath-Thalaq (6/ 187) dan telah disambungkan pula oleh Al Baihaqi. Namun semua ini luput dari Al Hafizh dalam syarahnya. Kalimat terakhir yang disebutkannya adalah "jenazah". Bahkan ada keraguan, sehingga tidak perlu dijelaskan di sini. Beliau pun berkata, "Dikeluarkan oleh Al Isma'ili dengan lafazh (هانا رسول اللّÙ‡). 'Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam) melarang kami'." Seandainya Ummu Athiyah menyebutkan lafazh ini, tentu tidak perlu dikaitkan dengan Al Isma'ili.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT