Syaikh as-Sayyid Sabiq.
Panduan Zakat Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah.
Daftar Isi.
Pengantar Penerbit.
Pendahuluan.
Pasal 1: Pengertian Zakat.
Pasal 2: Anjuran Menunaikan Zakat.
Pasal 3: Ancaman Bagi Orang yang Tidak Membayar Zakat.
Pasal 4: Hukuman Orang yang Tidak Membayar Zakat.
Pasal 5: Kepada Siapakah Zakat Diwajibkan?
Pasal 6: Harta Anak Kecil dan Orang Gila Terkena Kewajiban Zakat.
Pasal 7: Seseorang yang Memiliki Harta Tetapi Memiliki Tanggungan Hutang.
Pasal 8: Orang yang Wafat dengan Meninggalkan Kewajiban Membayar Zakat.
Pasal 9: Disyaratkan Niat Ketika Menunaikan Zakat.
Pasal 10: Menunaikan Zakat Ketika Waktu Wajibnya Tiba.
Pasal 11: Menyegerakan Pembayaran Zakat Sebelum Waktunya.
Pasal 12: Do'a untuk Orang yang Membayar Zakat.
Bab I: Harta-harta yang Wajib Dizakati.
Pasal 1: Zakat Emas dan Perak.
Pasal 2: Zakat Piutang (Harta yang Dihutangkan Kepada Orang Lain).
Pasal 3: Zakat Surat-surat Bank dan Obligasi.
Pasal 4: Zakat Perhiasan.
Pasal 5: Zakat Mahar Wanita.
Pasal 6: Zakat Sewa Rumah.
Pasal 7: Zakat Perniagaan.
Pasal 8: Zakat Hasil Tani dan Tsimar (Buah-buahan Seperti Kurma).
Pasal 9: Jenis-jenis Harta yang Diambil Zakatnya pada Zaman Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam.
Pasal 10: Zakat Buah Zaitun.
Pasal 11: Zakat Lahan yang Terkena Kharaaj (Upeti Hasil Bumi).
Pasal 12: Zakat Hasil Tani dari Tanah Sewaan.
Pasal 13: Zakat Madu.
Pasal 14: Zakat Binatang Ternak.
Pasal 15: Zakat Unta.
Pasal 16: Zakat Sapi.
Pasal 17: Zakat Kambing.
Pasal 18: Zakat Selain An'aam (Binatang Ternak).
Pasal 19: Zakat Binatang Ternak yang Belum Mencapai Satu Tahun.
Pasal 20: Zakat Rikaz dan Barang Tambang.
Pasal 21: Zakat Hasil Laut.
Pasal 22: Zakat dari Harta Perolehan (Tambahan).
Pasal 23: Kewajiban Zakat Terkait dengan Tanggung Jawab Pemilik Harta, Bukan pada Materi Harta itu Sendiri.
Pasal 24: Rusaknya Harta Sebelum Penyerahan Zakat Padahal Harta itu Sudah Terkena Kewajiban Zakat.
Pasal 25: Hilangnya Zakat Setelah Dipisahkan.
Pasal 26: Zakat Harta Serikat.
Pasal 27: Lari dari Kewajiban Zakat.
Bab II: Orang-orang yang Berhak Menerima Zakat.
Pertama dan Kedua: Orang-orang Fakir dan Orang-orang Miskin.
Ketiga: Amil (Para Pengurus) Zakat.
Keempat: Mu-allaf (Orang-orang yang Diambil Hatinya untuk Masuk Islam).
Kelima: Hamba Sahaya.
Keenam: Ghaarimuun (Orang-orang yang Memiliki Hutang).
Ketujuh: Fii Sabilillaah.
Kedelapan: Ibnu Sabil (Musafir).
Bab III: Orang-orang yang Diharamkan Menerima Zakat.
Pertama: Orang-orang Kafir dan Atheis.
Kedua: Bani Hasyim.
Ketiga dan Keempat: Orang Tua dan Anak.
Kelima: Isteri.
Keenam: Menunaikan Zakat untuk Amalan Ibadah Lainnya.
Bab IV: Zakat Fithrah.
Pasal 1: Hikmah Zakat Fithrah.
Pasal 2: Kepada Siapakah Zakat Fithrah Diwajibkan?
Pasal 3: Ukuran Zakat Fithrah.
Pasal 4: Kapankah Zakat Fithrah Diwajibkan?
Pasal 5: Orang-orang yang Berhak Menerima Zakat Fithrah.
Bab V: Adakah Kewajiban Lain pada Harta Selain Zakat?
Bab VI: Sedekah Sunnah.
Pasal 1: Macam-macam Sedekah.
Pasal 2: Orang yang Paling Berhak Menerima Sedekah.
Pasal 3: Hilangnya Pahala Sedekah.
Pasal 4: Bersedekah dengan Barang Haram.
Pasal 5: Sedekah Seorang Wanita dari Harta Suaminya.
Pasal 6: Boleh Hukumnya Bersedekah dengan Seluruh Harta.
Pasal 7: Bolehnya Sedekah Kepada Orang Kafir Dzimmi atau Harbi.
Pasal 8: Bersedekah Kepada Hewan.
Pasal 9: Sedekah Jariyah (Sedekah yang Terus Mengalir Pahalanya).
Pasal 10: Berterima Kasih Atas Perbuatan Baik.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Fiqhus Sunnah, Kitaab az-Zakaah, Penulis: Syaikh as-Sayyid Sabiq, Penerbit: Darul Fat-h lil I'laam al-'Arabi, Cetakan Kedua, 1419 H/ 1999 M, Judul Terjemahan: Panduan Zakat Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, Penerjemah: Beni Sarbeni, Edit Isi: Adni Kurniawan Lc, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Bogor - Indonesia, Cetakan Pertama, Ramadhan 1426 H/ Oktober 2005 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT