Skip to main content

Pengertian Haniifiyyah, Millah Ibrahim (2) | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Ketahuilah -semoga Allah membimbingmu untuk taat 1) kepada-Nya- bahwa haniifiyyah 2), millah 3) Ibrahim 4) itu, adalah hendaklah engkau beribadah kepada Allah 5) dengan mengikhlaskan 6) ketaatan hanya untuk-Nya. Itulah 7) yang diperintahkan Allah kepada seluruh manusia dan untuk itu mereka diciptakan. Sebagaimana firman Allah, "Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzaariyaat [51]: 56). Makna beribadah kepada-Ku di sini mentauhidkan-Ku. 8)

===

Syarah:

7) Allah memerintahkan semua manusia untuk berada pada haniifiyyah itu, yaitu beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan agama hanya untuk-Nya. Dan untuk itulah Allah menciptakan manusia. Sebagaimana firman Allah:

"Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada ilah melainkan Aku, maka beribadahlah kamu sekalian kepada-Ku." (QS. Al-Anbiyaa' [21]: 25)

Allah 'Azza wa Jalla juga menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk tujuan itu. Allah berfirman:

"Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzaariyaat [51]: 56)

8) Maksudnya, tauhid merupakan salah satu makna ibadah, sebab di muka telah dijelaskan makna ibadah dan apa saja yang tercakup dalam penyebutan kata ibadah, dan dijelaskan pula bahwa ibadah itu lebih umum daripada tauhid.

Ketahuilah, ibadah itu ada dua macam:

Ibadah kauniyah, yaitu tunduk kepada perintah Allah yang berkaitan dengan kejadian dan penciptaan. Ketundukan semacam ini meliputi seluruh manusia. Tidak ada seorang pun yang keluar dari ketundukan ini. Berdasarkan firman Allah 'Azza wa Jalla:

"Tidak seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Allah Yang Maha Rahman, selaku seorang hamba." (QS. Maryam [19]: 93)

Ayat ini meliputi orang mukmin maupun orang kafir, meliputi orang yang berbakti maupun orang yang berbuat dosa.

Ibadah syar'iyah, yaitu kepatuhan kepada perintah Allah yang berkaitan dengan syariat. Ibadah ini hanya dilaksanakan oleh mereka yang menaati Allah 'Azza wa Jalla dan mengikuti syariat yang dibawa oleh para Rasul. Misalnya firman Allah 'Azza wa Jalla:

"Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Rahman adalah orang-orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati..." (QS. Al-Furqaan [25]: 63)

Manusia tidak dipuji karena melaksanakan ibadah kauniyah, karena itu tidak berkaitan dengan perbuatannya. Hanya saja, kadang-kadang ia dipuji karena kesyukurannya ketika dalam keadaan senang dan kesabarannya ketika dalam keadaan diuji. Sedangkan pelaku ibadah syar'iyah dipuji.

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog