Skip to main content

Masalah Pertama (4): Allah Mengutus Kepada Kita Seorang Rasul | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Ketahuilah, rahimakallah, setiap muslim dan muslimah wajib mempelajari dan mengamalkan tiga masalah ini.

Pertama: Bahwa Allah telah menciptakan 1) dan memberi rezeki kita 2). Allah tidak membiarkan kita begitu saja, sia-sia 3), tetapi mengutus kepada kita seorang Rasul 4). Barangsiapa menaati Rasul tersebut, pasti masuk Surga 5), dan barangsiapa bermaksiat kepadanya, niscaya masuk Neraka 6). Dalilnya adalah firman Allah 'Azza wa Jalla, "Sesungguhnya Kami telah mengutus kepadamu (orang kafir Makkah) seorang Rasul, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rasul kepada fir'aun. Maka fir'aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat." (QS. Al-Muzammil [73]: 16).

Kedua: 7) Bahwa Allah tidak ridha jika ada seseorang dipersekutukan dengan-Nya dalam peribadatan kepada-Nya, baik ia seorang Malaikat terdekat maupun Nabi yang diutus sebagai Rasul. Dalilnya adalah firman Allah, "Dan sesungguhnya masjid-masjid itu kepunyaan Allah. Maka jangan menyembah seorang pun di dalamnya di samping Allah." (QS. Al-Jinn [72]: 18).

Ketiga: 8) Bahwa barangsiapa yang menaati Rasul dan mentauhidkan Allah, tidak boleh memberikan loyalitas kepada siapapun yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, sekalipun mereka itu keluarga terdekat. Dalilnya adalah firman Allah 'Azza wa Jalla, "Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridah terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadap-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, sesungguhnya golongan Allah itulah yang beruntung." (QS. Al-Mujaadilah [58]: 22).

===

Syarah:

4) Maksudnya, Allah 'Azza wa Jalla telah mengutus kepada kita ummat Muhammad (shallallahu 'alaihi wa sallam), seorang Rasul yang membacakan ayat-ayat Rabb kita, menyucikan kita, dan mengajari kita al-Kitab dan Hikmah, sebagaimana Allah telah mengutus para Rasul kepada ummat-ummat sebelum kita. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"...tidak ada suatu ummat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan." (QS. Faathir [35]: 24)

Allah pasti mengutus para Rasul kepada manusia agar tegak hujah di hadapan mereka dan agar manusia beribadah kepada-Nya dengan melaksanakan apa yang dicintai dan diridhai-Nya.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan Nabi-nabi yang setelahnya. Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, dan anak cucunya, 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Dawud. Dan (Kami telah mengutus) Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepada kamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (Mereka Kami utus) selaku Rasul-rasul, pembawa berita gembira dan pembawa peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An-Nisaa' [4]: 163-165)

Tidak mungkin kita bisa beribadah kepada Allah dengan melaksanakan apa yang diridhai-Nya kecuali melalui informasi dari para Rasul. Karena hanya merekalah yang bisa menjelaskan kepada kita apa yang dicintai dan diridhai Allah serta apa yang bisa mendekatkan kita kepada-Nya. Itu merupakan salah satu bukti kebijaksanaan Allah, Dia mengutus para Rasul kepada segenap manusia sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan. Dalil tentang hal ini adalah firman Allah 'Azza wa Jalla;

"Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada kamu (orang-orang kafir Mekah) seorang Rasul, sebagaimana Kami telah mengutus seorang Rasul kepada fir'aun. Maka fir'aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat." (QS. Al-Muzzammil [73]: 15-16)

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog