Skip to main content

Kiai Meruqyah jin Berakting: Siapakah Orang Shalih Itu? (3)

Kiai Meruqyah jin Berakting

Ruqyah

Siapakah Orang Shalih Itu? (3)

d) as-Saa-ihuun (pelancong/ pelawat). Di antara makna as-saa-ihuun adalah jihad, hijrah dan mencari ilmu. Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyatakan

Abu Umamah (ra-dhiyallaahu 'anhu) meriwayatkan, bahwa seseorang meminta izin kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam untuk melawat. Maka beliau bersabda, "Melawatnya ummatku adalah jihad fi sabilillah." (HR. Abu Dawud)

Menurut Abu Muhammad 'Abdul Khaliq hadits ini adalah shahih dan menurut 'Abdurrahman bin Zaid, as-saa-ihuun artinya orang-orang yang hijrah. Dan ada juga yang mengatakan: berpergian untuk belajar hadits dan mencari ilmu. (44)

Seorang calon pemimpin mesti memiliki wawasan yang sangat luas, baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadi, masyarakat, politik, ekonomi dan lainnya. Hal ini tercapai bila dia sering melakukan perjalanan. Di perjalanan dia akan menemukan berbagai pengalaman. Dia akan dihadapkan kepada banyak permasalahan dan dituntut untuk mampu mengatasinya. Seseorang akan mampu memimpin bila telah terjun ke tengah masyarakat dan mengetahui permasalahan ummat serta sudah berpengalaman dalam mengatasi masalah mereka, sebagaimana yang telah dialami Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Karena Islam adalah ajaran yang meliputi segala aspek kehidupan, maka seorang pemimpin mesti memiliki wawasan tentang keislaman secara keseluruhan kendatipun tidak sampai mendalam. Sebaliknya, seseorang tidak dapat diharapkan akan mampu memimpin ummat, meski dia rajin membaca buku, kalau pengetahuannya terbatas pada isi buku tanpa menggali dari pengalaman di lapangan yang penuh dengan peristiwa dan kejadian. Di lapangan dia akan menemukan berbagai permasalahan yang mesti diatasi. Di saat dia tahu demikian banyak permasalahan ummat yang menunggu solusi, tentu akan terasa betapa berat tanggung jawab, maka akan terdorong untuk segera menghadap kepada Yang Mahakuasa untuk memohon pertolongan dan bimbingan. Karena dia yakin bahwa tiada sulit apa yang Allah mudahkan, dan tiada mudah apa yang Allah jadikan sulit.

e) Ar-Raaki'uun (yang selalu ruku'). Ruku' sebagai bukti kerendahan seseorang di hadapan Allah dan sebagai pembekalan diri untuk menghadapi berbagai tantangan dan cobaan. Bagi seorang pemimpin, ruku' merupakan pembinaan ruhiyah yang dilakukan secara rutin guna menjaga keseimbangan agar dia tidak merasa bangga dengan penghormatan rakyat akan tetapi dia selalu merasa betapa berat beban yang dipikulnya. Sehingga dia tidak saja bebas dari merasa bangga dengan penghormatan akan tetapi lebih dari itu dia akan merasa sebagai orang yang paling hina dan paling berdosa, karena dia menyadari akan kelemahannya dalam melaksanakan tugas membina ummat. Bila keseimbangan telah dimiliki, maka dapat diharapkan dia akan mampu memimpin walaupun tidak sempurna, karena tidak akan ada orang yang sempurna.

===

(44) Al-Qurthubi, al-Jami' li ahkamil Qur-an, Darusysysa'b, Cairo, 1372 H, 8:270.

===

Maraji'/ sumber:
Buku: Kiai Meruqyah Jin Berakting, Penulis: K.H. Saiful Islam Mubarak Lc. M.Ag, Editor: Eko Wardhana, Penerbit: PT. Syaamil Cipta Media, Bandung - Indonesia, Cetakan Februari 2004 M.

===

ATAP BAJA RINGAN TERBAIK
Anda membutuhkan atap baja ringan terbaik? Layanan Gratis konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi.
http://www.bajaringantangerang.com

===

Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT