Ruqyah
Siapakah Orang Shalih Itu?
Tidak ada yang dapat mengetahui hakikat keshalihan seseorang selain Allah Sub-haanahu wa Ta'aala. Kita diperintah berlomba selama hidup untuk memperbaiki diri guna mencapai derajat orang shalih. Bila kita berlomba, maka hasil perlombaan tersebut hanya dapat diketahui setelah selesai masa perlombaan yaitu saat seseorang meninggalkan dunia. Orang yang berkata bahwa dirinya bukan orang shalih akan merasa perlu memperbaiki diri. Sedangkan orang yang menganggap dirinya sebagai orang shalih cenderung tidak mengetahui kesalahan diri. Justru sebenarnya orang seperti ini sangat jauh dari derajat orang shalih. Sangat penting bagi kita untuk selalu mengambil pelajaran dari para pendahulu kita yang telah Allah pilih menjadi teladan bagi semua ummat.
(Nabi) Yusuf 'alaihis salaam telah dipilih-Nya menjadi seorang Nabi. Ketika beliau telah menduduki kedudukan yang sangat terhormat di hadapan keluarga dan masyarakat. Beliau berdo'a dengan mengatakan:
"Ya Tuhanku, telah Engkau datangkan kepadaku kerajaan dan telah Engkau ajarkan kepadaku takwil mimpi, wahai Dzat yang menciptakan langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan perkenankanlah aku mengikuti jejak orang-orang shalih." (QS. Yusuf: 101)
Dengan memperhatikan ayat di atas dapat diketahui bahwa:
1. (Nabi) Yusuf ('alaihis salaam) tidak mengakui punya kekuasaan, sebab dia hanya didatangkan kerajaan.
2. Beliau tidak mengakui berilmu akan tetapi diajari ilmu tentang sebagian mimpi.
3. Yusuf tidak mengakui dirinya sudah mencapai kesempurnaan.
4. Beliau merendahkan diri di hadapan Sang Pencipta dan menyatakan penting akan perlindungan-Nya.
5. Beliau menuduh dirinya belum mencapai derajat muslim yang sebenarnya, dan memohon agar mendapat kedudukan sebagai seorang muslim pada masa berikutnya.
6. Beliau memandang dirinya masih di luar golongan orang shalih, dan tidak mampu memasuki golongan tersebut, maka beliau mohon agar dapat diikutkan dari belakang.
Nabi Sulaiman 'alaihis salaam adalah orang yang mendapat berbagai keistimewaan. Dia dapat berkomunikasi dengan semua binatang, termasuk berkomunikasi dengan jin. Dihabiskan kehidupannya dengan dakwah menyebarkan agama Tauhid. Ketika berhasil mengajak seorang ratu beserta rakyatnya masuk agama Tauhid, dia tidak merasa sudah mencapai tingkat orang shalih. Malahan beliau memandang dirinya masih berada dalam ujian. Bila beliau mampu menghadapi ujian tersebut maka beliau termasuk orang bersyukur dan bila gagal maka termasuk orang yang kufur.
"Ini adalah dari karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku bersyukur ataukah kufur?" (QS. An-Naml: 40)
Dari dua contoh di atas maka dapat diketahui bahwa orang yang shalih tidak pernah memandang dirinya sudah mencapai tingkat shalihin, tetapi justru menuduh dirinya sebagai orang yang banyak berdosa dan berbuat kesalahan. Karena orang yang shalih selalu bertaubat.
===
Maraji'/ sumber:
Buku: Kiai Meruqyah Jin Berakting, Penulis: K.H. Saiful Islam Mubarak Lc. M.Ag, Editor: Eko Wardhana, Penerbit: PT. Syaamil Cipta Media, Bandung - Indonesia, Cetakan Februari 2004 M.
===
RANGKA BAJA RINGAN TERBAIK
Anda membutuhkan rangka baja ringan terbaik? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi.
http://www.bajaringantangerang.com
===
Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT